Do We Need a Reason Just to Fall in Love?

Sampai pertengahan tahun lalu, gue masih berpendapat bahwa pasti lah ada alasan kenapa kita bisa jatuh cinta dengan seseorang. Lucu, atraktif, bikin gue ngerasa nyaman, bisa gue jadikan panutan, dan lain sebagainya. Jaman ABG dulu malah lebih parah! Bisa-bisanya dulu gue menjadikan cowok yang ganteng dan jago main gitar sebagai kriteria cowok idaman! Padahal katanya, cinta sejati itu tidak perlu alasan. Konsep yang sempat gue anggap aneh, sampai akhirnya gue bisa mengerti dengan sendirinya.

Kenyataannya, cinta sejati memang tidak selalu perlu alasan. We met someone and we fall in love. That’s all. Tidak selalu ada penjelasan logis, tidak selalu mudah untuk diuraikan dengan kata-kata. I simply feel what my heart wants to feel.

Gue bilang begini bukan berarti gue udah enggak tertarik lagi sama cowok ganteng lho ya. Tapi, kalo emang gue udah terlanjur cinta sama dia, di saat dia sedang gendut-gendutnya dan potongan rambutnya sedang kelihatan aneh pun, gue tetep suka sama dia anyway.

Bukan pula berarti gue tidak lagi tertarik dengan cowok pintar, terutama karena gue masih beranggapan cowok pintar itu kelihatan lebih menarik. Tapi sepintar-pintarnya seseorang, tetap ada satu atau banyak hal yang lebih gue kuasai (secara gue juga bukan cewek yang mediocre buat urusan akademis dan karier 😉 ). Tapi toh bukan berarti perasaan gue ke dia lantas berkurang hanya karena dia tidak menguasai hal-hal yang sudah menjadi keahlian gue!

Kemudian soal kebaikan hati. Gue tetap nggak suka sama cowok nggak berperasaan atau cowok yang terlalu nakal, tapi bukan berarti gue cinta sama dia semata-mata karena dia cowok baik hati yang penuh perhatian. Karena kenyataannya, di saat mood dia sedang jelek, tingkahnya menyebalkan dan mendadak cuek setengah mati pun, perasaan gue tetap tidak lantas hilang dengan sendirinya.

Yang terakhir soal lucu dan rasa nyaman. Ada kalanya dia bikin gue tertawa bahkan sampai senyum-senyum sendiri sampai agak lama setelah itu, tapi ada kalanya pula kita hanya duduk diam bingung mau ngobrol apa. Kenyataannya, orang yang paling gue suka pun, tidak selalu bisa membuat gue tertawa dan tidak pula selalu bisa memberikan rasa nyaman (terutama kalau keadaan memang sedang tidak menyenangkan). Tapi toh sekali lagi, hal itu tidak lantas mengurangi perasaan gue untuk dia!

Pada titik itulah gue menyadari, cinta yang sejati itu memang benar cinta yang tanpa ada alasan pasti. Cinta yang sejati adalah cinta sampai pada hal yang sangat kecil sekecil-kecilnya.

Mulai dari sekedar suka sama suara, senyum, dan cara dia ngelihat gue.

Suka sama muka ngantuknya di pagi hari atau rambutnya yang masih terlihat basah dan acak-acakan.

Suka sama cara-cara ala dia untuk bikin gue ketawa dan hal-hal kecil yang dia lakukan untuk bikin gue ngerasa istimewa.

Pokoknya, saat gue beneran jatuh cinta, gue cuma ngelihat dia dan diam-diam gue berbisik dalam hati, “How I really love this guy!”

It takes time until you meet someone who makes you feel like this. And it takes more time for you to fight and make it happen. It may work, or it may not work; but who knows?

Regardless the ending, that kind of feeling is somethig rare and you should be grateful for that! That kind of feeling that gives you your kind of fairytale. That kind of feeling that makes your life worth living. And that kind of feeling that finally makes you understand that you don’t need a reason just to fall for him. You love him, and that’s all that you can explain.

My Nephew’s Fourth Birthday Party

Ceritanya kemarin, gue dan adek gue ngerayain hari ulang tahun ke empat-nya Arfa (anaknya adek gue itu). Karena Arfa sekolah di Bekasi, mau tidak mau, tempat perayaan juga tidak jauh-jauh dari sekolahnya Arfa. Agak tidak ideal karena justru jauh dari tempat tinggal keluarga besar dan teman-teman terdekat. Dan honestly, gue agak-agak enggak pede dengan lokasi rumah kalau mengingat ekspresi dan komentar orang-orang yang pernah jauh-jauh datang ke sini, hehehehe.

Saking akrabnya gue dengan Arfa, gue jadi kepengen ngundang teman-teman terdekat di kantor juga. Agak khawatir soal jarak dan macetnya, tapi tetap gue undang juga. Gue undang, tapi tidak ada satupun yang gue tanya mau datang atau enggak karena takut kecewa sama jawabannya, hehehehe. I just thought that true friends will walk a thousand miles without being asked anyway 😉

Saat sampai hari H, gue sempat harap-harap cemas. Sudah jam 15:30, sesuai undangan harusnya pesta sudah dimulai, tapi belum ada tamu yang datang 😦 Pikir gue, mungkin karena bulan puasa, karena sedang turun hujan, dan karena macet sedang parah-parahnya. Memang bukan pesta gue, tapi gue jadi kayak balik lagi ke anak kecil yang khawatir tidak ada temannya yang datang ke pesta, hehehehe.

Ternyata oh ternyata, tamu undangan hanya datang terlambat saja! Pesta telat dimulai, tapi teman-teman sekelas Arfa dan dua orang gurunya datang semua ke pestanya Arfa! Bahkan ada cukup banyak keluarga besar dan teman-teman dekat adik gue yang baru datang jam 7 malam! Lalu teman-teman gue sendiri, yang janji datang betulan datang ditambah satu personil yang tidak diduga-duga ikut muncul di tempat pesta, hehehehe. Gue betul-betul terharu mereka mau jauh-jauh datang ke sini!

This slideshow requires JavaScript.

Gue senang pesta ulang tahun Arfa berjalan lancar. Anaknya juga kelihatan sangat-sangat senang sepanjang acara ulang tahunnya! Kadonya ada banyak, termasuk dari orang-orang yang tidak bisa hadir. Ada beberapa kado yang harganya jelas fantastis, tapi tahu apa yang lebih berharga daripada kado yang termahal sekalipun? Kesediaan untuk menyediakan waktu untuk datang ke pesta ini. Time is the most valuable gift that someone could ever give, because once it’s passed, there’s no way people can take it back. So thank you, thank you, and thank you for coming!

Finally, happy birthday for my amazing nephew! The last four year of our lives have been a lot merrier since the day our families had him between us. We hope nothing but the best things for him and his life! He will always be loved, and he knows that 🙂

Feeling Unhappy with Your Life? Here’s Why!

Pernah merasa hidup kamu seperti jauh sekali dari kebahagiaan? Jarang punya alasan untuk benar-benar tersenyum dan tertawa terbahak-bahak… Jarang merasa excited untuk bangun tidur dan memulai hari-hari kamu sendiri… Sangat sering merasa kesal dan hidup seperti tanpa ada gairah… Baca terus tulisan ini, siapa tahu kamu akan menemukan penyebab dari ketidakbahagiaan kamu itu!

Tidak punya mimpi

Orang yang tidak punya impian biasanya tidak mempunyai hal untuk dinantikan. Mereka tidak punya alasan untuk merasa excited dengan hari esok. Lama kelamaan, mereka malah jadi sangat bosan dengan hidup mereka sendiri!

Tidak mau mencoba hal-hal baru

Semakin banyak variasi hal yang kita lakukan dalam hidup, semakin besar peluang untuk kita merasa bahagia. Kita tidak akan tahu jika kita tidak pernah mencoba! Tidak ada salahnya sesekali ikut mencoba hobi orang lain yang tampak membuat mereka berbahagia. Bukan berarti kehilangan jati diri, karena menurut saya, ini justru salah satu proses mencari jati diri! Selama tidak merugikan siapa-siapa, ya kenapa tidak dicoba dulu?

Dikalahkan oleh rasa takut dan ragu-ragu

Memang betul bahwa kita harus memikirkan baik-baik segala perkataan dan tindakan dalam hidup kita, TAPI, jangan sampai kita kehilangan momentum hanya karena terlalu lama sibuk berpikir! Jangan kalah dengan rasa takut dan rasa ragu-ragu, jangan biarkan pikiran negatif itu menjauhkan kita dari kebahagiaan! Just jump off the boat and test the water yourself!

Selalu ingin gampangnya saja

Sekali-kali, coba taklukan hal-hal yang awalnya tampak sangat-sangat mustahil. Mungkin akan gagal beberapa kali di awal, tapi saat kita berhasil memenangkan mission impossible kita tersebut, maka saat itulah kita akan merasakan salah satu kebahagiaan terbesar dalam hidup kita ini.

Hidup untuk orang lain

Kedengarannya memang egois, tapi jalanilah hidup ini untuk diri kita sendiri. Jangan terus menerus fokus untuk menyenangkan keinginan orang lain. Pilih jalan hidup sesuai dengan keinginan kita sendiri. Bicarakan baik-baik, orang-orang tulus menyayangi kita pasti akan bisa mengerti!

Terus menerus dihantui oleh masa lalu

Setiap orang pastilah punya masa lalu yang tidak menyenangkan, hanya saja bedanya, orang yang bahagia tidak membiarkan masa lalu mengkonsumsi kebahagiaan mereka di hari ini! Tidak ada salahnya menjaga jarak atau bahkan betul-betul meninggalkan masa lalu yang sangat-sangat tidak menyenangkan itu. Terkadang, melepaskan masa lalu adalah awal dari kebahagiaan di masa-masa selanjutnya.

Merasa mampu hidup sendiri

Kenyataannya, manusia memang tidak diciptakan untuk hidup sendirian. Semakin lama kita merasa mampu hidup sendiri, semakin lama pula kita akan terjebak dengan efek negatif dari kesendirian kita itu. Start to share your life with others and stop pushing the ones whose only intention is taking care of you! Saat orang lain menyadari kamu hanya ingin hidup sendiri, lama kelamaan mereka akan membiarkan kamu kembali tenggelam dalam kesendirian itu. Let people in and give them a chance!

Tidak mampu menerima ketidaksempurnaan orang lain

Kenyataannya, semakin dekat dengan seseorang, memang semakin besar pula kemampuan dan kemungkinan mereka menyakiti perasaan kita. But that’s a normal thing! Justru keberadaan konflik itu pula yang kemudian akan mempererat hubungan kita dengan mereka asalkan kita bisa mengatasinya dengan baik. Being close with someone (be it families, friends, lovers…) will bring us happiness even beyond our imagination. Give it a shot!

Tidak mampu mencintai diri sendiri

Cintai diri kita dengan segala kekurangannya. Maksimalkan kelebihan yang kita punya dan jangan jadikan kekurangan dalam diri kita sebagai penghenti langkah-langkah kehidupan kita. Dan jangan lupa untuk selalu memaafkan diri kita atas segala kegagalan dan ketidaksempurnaan kita itu! Jangan terlalu keras kepada diri sendiri karena kebahagiaan yang sejati justru datangnya dari dalam diri kita sendiri. So don’t forget to also thank yourself for every happiness you have in your life!

 

How do I know all the things I mentioned in this post? It’s simply because I’ve been there and done all that! Today, I am a believer that life is too short to be unhappy. Do something and be happy starting right now!

10 Karakter Orang-orang Sukses

Iseng-iseng, gue mengumpulkan profil 10 orang sukses yang gue kenal dengan cukup baik untuk menyusun tulisan ini. Kenapa? Karena konon katanya, ada kesamaan karakteristik yang melekat dalam diri orang-orang sukses. Percaya tidak percaya, seseorang bisa sukses meskipun tidak pintar, tidak mudah bergaul, bahkan meskipun pendidikannya tidak cukup tinggi. Karena kenyataannya, bukan hal-hal itu yang menjadi faktor utama dalam kesuksesan mereka!

Kesepuluh orang ini gue jadikan samples berdasarkan 3 kriteria:

  1. Perkembangan karier mereka tergolong sangat cepat jika dibandingkan dengan orang-orang seusia mereka pada umumnya;
  2. Bukan sukses karena faktor warisan, faktor anak seseorang, atau pernah menang undian;
  3. Orang-orang yang sukses karena pintar menjilat, licik, suka bluffing, atau sukses nyaris murni karena faktor ‘hoki’ tidak masuk ke dalam hitungan.

Berikut ini 10 kesamaan karakter di antara 10 orang yang gue jadikan objek observasi:

Ambitious

Kesepuluh orang ini sama sekali bukan tipe orang yang prinsip hidupnya hanya sekedar mengikuti air mengalir. Mereka punya target untuk hidup mereka sendiri, dan saat baru saja berhasil menaklukan satu target, mereka langsung bertanya pada diri mereka sendiri, “What’s next?”

They’re all a dreamer

Ambisi yang mereka punya pada dasarnya terlahir dari keinginan untuk mampu memenuhi mimpi-mimpi dalam benak mereka. Ada yang ingin punya rumah mewah, mobil mewah, ingin bisa pergi liburan keliling dunia, ingin jadi pengusaha atau peneliti terkenal, ingin menemukan teknologi baru, dan masih banyak jenis mimpi lainnya. Mereka selalu punya mimpi dan mereka berusaha keras untuk bisa mewujudkannya!

High standards

Mereka menetapkan standar yang lebih tinggi daripada rata-rata orang lain pada umumnya. Mereka menjadikan standar-standar itu sebagai tolak ukur kesuksesan mereka sendiri plus tolak ukur keberhasilan orang-orang yang bekerja dengan mereka. Dan, mereka cenderung sangat suka membanggakan betapa mereka berhasil menaklukan standar yang setinggi langit itu!

High self-esteem

Jika kita mengenal kesepuluh orang ini dengan baik, sebetulnya selalu saja ada rasa tidak aman dalam diri mereka sendiri, TAPI, mereka semua bukan tipe orang yang membiarkan rasa tidak aman (atau bahkan rasa tidak pede) itu menghentikan langkah mereka! They respect themselves, they know what they’re worth and what they’re capable of in life!

They focus on what they’re really good at

Orang sukses itu kenyataannya bukanlah orang yang serba bisa. Kenapa? Karena orang yang serba bisa identik dengan setengah-setengah dalam setiap kemampuan yang mereka miliki. Orang yang sukses menyadari keterbatasan mereka sendiri dan mereka akan lebih memilih untuk fokus dengan kelebihan yang mereka punya itu. They can always hire other people to do the things that they can’t do themselves anyway.

Hard worker

Selalu ada saja orang yang punya prinsip, “Work smart, don’t work hard”, padahal kenyataannya, semua orang sukses yang gue kenal memang tipikal pekerja keras. Tipe pekerja yang selalu all out, selalu mencari cara untuk doing the extra miles, tidak suka bersantai di sela jam kerja, dan mempunyai jam kerja lebih tinggi daripada rekan kerja mereka pada umumnya.

They don’t give up easily

Mereka bukan tipe orang yang langsung mundur saat menghadapi suatu masalah. Mereka punya keyakinan tinggi segala sesuatu itu pasti ada jalan keluarnya. Ada kalanya mereka akhirnya tetap menyerah juga, itupun hanya mereka lakukan setelah mereka coba lakukan berbagai macam cara dan tetap gagal juga. Having said that, they hate giving up because that kind of failure most likely will haunt them for the rest of their lives.

They learn from their mistakes

Percaya deh, tidak ada orang sukses yang tidak pernah gagal. Hanya saja bedanya, orang yang sukses dengan karier-nya adalah orang yang mampu belajar dari kesalahan dan kegagalan di masa lalunya. Mereka tidak kenal kata kapok, mereka selalu melihat sisi positif dari setiap kegagalan yang pernah mereka alami.

Impatient

Shocking? I know. Tapi memang benar, kesepuluh orang dalam pengamatan gue ini semuanya tipe orang yang tidak sabaran, dalam artian, mereka selalu ingin bergerak cepat. Mereka sangat dinamis dan selalu mencari cara untuk get their things done. Mereka tipe orang yang mendorong orang lain untuk mengikuti kecepatan mereka. They just can’t wait to see the results of their own works!

Cynical

This one is shocking too, I know. Tapi entah kenapa, kesepuluh orang ini memang punya kecenderungan sifat sinis. Mereka tidak mudah mempercayai sesuatu yang tampak ganjil dalam pandangan mereka. Mereka tidak suka mendengar excusesDan mereka bisa bersikap sangat-sangat sinis kepada orang-orang malas!

Apa Salahnya Sekolah Mengajarkan Siswi Muslimnya untuk Berjilbab?

Berawal dari statement Ahok yang satu ini, “Kan dipaksa tanda kutip dong. Kalau kamu bilang nih setiap hari Jumat sekolah harus pakai jilbab, berarti kan seragam sekolah. Jilbab itu bukan seragam sekolah, ini panggilan hati akhlak agama.” Gue jadi gemas untuk ikut berkomentar.

Yang pertama, tidak benar bahwa jilbab itu panggilan hati. Sama seperti shalat dan puasa, jilbab itu ajaran agama Islam yang wajib hukumnya bagi wanita yang sudah mendapatkan menstruasi pertamanya. Tidak perlu menunggu dapat panggilan hati dulu untuk menjadikan jilbab itu wajib bagi seorang wanita. Tidak benar pula jilbab itu bagian dari ahlak agama. Dalam Islam, ahlak itu artinya prilaku, sedangkan jilbab itu konteksnya pakaian untuk menutup aurat. Ahlak sifatnya tidak kasat mata, sedangkan jilbab sifatnya sudah tentu sangat kasat mata. Betul-betul dua hal yang berbeda.

Yang ke dua, mengingat jilbab juga bagian dari ajaran agama, apalah salahnya mengajarkan siswi muslim untuk menjalankan ajaran agamanya? Bukankah memang itu fungsi mata pelajaran agama di sekolah? Sama seperti guru agama mengajarkan praktek wudhu, shalat, mengaji, dan lain sebagainya.

Lalu bagaimana jika siswi ybs melepas jilbabnya selepas jam sekolah? Nah, sekarang gue tanya… Bagaimana jika siswi ybs hanya shalat saat pelajaran agama saja? Hanya mengaji saat ujian saja? Haruskah sekolah juga berhenti memberikan materi praktek shalat dan mengaji?

Menurut gue, tidak ada salahnya, bahkan ada baiknya sekolah mewajibkan siswi muslimahnya (baca: hanya yang muslim saja) berjilbab di sekolah. Supaya mereka terbiasa dengan jilbab itu sendiri, terbiasa dengan ajaran agama mereka sendiri. Sama seperti mata pelajaran lainnya, tugas sekolah hanya mengajarkan, soal diterapkan di luar sekolah atau tidak sudah jadi tanggung jawab masing-masing pelajar.

Gue nulis begini bukan berarti gue benci banget sama Ahok. Honestly, gue belum pernah menemukan tokoh politik yang selalu gue support 100% semua pendapat dan keputusannya. Mendukung satu orang bukan berarti harus mengangguk setuju pada semua perkataannya kan? Dan kebetulan untuk hal yang satu ini, gue tidak sependapat dengan Ahok.

Buat yang mau comment, please behave yaaa. I have a right to filter your comments.

Good night!

It’s Never Too Late to Find Your Closure

Have you ever had a very terrifying experience back in the past? That kind of past that makes you refuse just to think about it. You’ve shut down all the things and all memories related to it. You don’t bother to have a closure because you think it will only break your heart any deeper.

I’ve been there. Once. And I don’t want to ever go back there again.

But did yo know? No matter how hard you convince yourself that you’ve moved and that you’re doing just fine, a closure is still the only thing you need for yourself. It’s the only thing that can give you the greatest lesson you can take from your past.

So there I tried to find my closure of something that I have burried many years ago. It’s scary, of course. And apparently I was right; knowing the truth can be as terrifying! It’s like me reopened my own wound. But I was also right; I needed that closure to help me to make decision with my life right at this moment.

Saying hello to the past has helped me to relook at that time to seek what actually went wrong. Helped me to realize what I had left behind. On top of all that, it has helped me to learn from my own mistakes. It has finally stopped me from repeating the same mistakes all over again.

I know it takes courages to seek for closures, but so many other things in life do! We were all born scared to the world and we all cried the first time we saw the life outside the mothers’ wombs, but then it’s our own choices to be brave or keep all the fears inside.

Have courage to find your closure. And it’s okay if it makes you need to look back to the past just to search for your answer. At the end of the day, it’s your own presumptions that gradually kill you inside. Find your closures now! And no, it’s never too late to find it for yourself.

Find your closure, and you will find you.

I Changed My Mind, and That’s Okay!

Saat tahu Alibaba akan segera mengakuisi Lazada (tempat gue bekerja saat ini), sejujurnya gue tidak terlalu excited. Bukan tipe perusahaan yang akan gue pilih untuk tempat bekerja. Gue bahkan sampai bilang ke bos gue bahwa gue jadi mulai terpikir untuk mempertimbangkan tawaran kerja dari beberapa head hunters.

Tapi nyatanya, takdir berkata lain. Sampai hari ini, gue masih di sini. Dan bisa-bisanya pula, gue justru jadi orang pertama di Lazada Indonesia yang diundang untuk langsung datang ke kantor pusat Alibaba di Hangzhou, RRC. Ceritanya gue ikut dilibatkan oleh Lazada regional team untuk terjun ke dalam Lazada-Alibaba system integration. Dan siapa sangka, ternyata hal ini benar-benar membuat gue merasa excited!

Minggu lalu gue juga sempat ikut diundang meeting dengan Jack Ma di Lazada’s regional office di Singapura. Baru kali ini gue mendapati satu ruangan (isinya lebih dari 100 orang) terbius diam memperhatikan speech yang Jack Ma berikan. Tidak ada yang sibuk dengan hp-nya, tidak ada yang sibuk bisik-bisik dengan teman di sebelahnya. Jack Ma is  really really a charismatic leader.

Saat itulah gue menyadari… Bukankah gue selalu bilang ingin terus mendalami industri e-commerce? Jika memang demikian, bukankah Alibaba merupakan perusahaan yang paling tepat buat gue? Alibaba is the biggest e-commerce company in the world! Saat itu pula gue menyadari… hidup sudah membawa gue ke tempat di mana memang seharusnya gue berada 🙂

Dua hari yang lalu, sambil tertawa, atasan gue sampai bilang begini, “Padahal dulu Riffa yang paling nggak tertarik sama Alibaba, eh sekarang malah kamu yang jadi the last man standing.”

Gue hanya ikut tertawa… Dalam hati gue menjawab, “Well, I just changed my mind. And that’s okay!”

Bagaimanapun, gue hanya manusia biasa dengan keterbatasan pengetahuan. Gue hanya manusia biasa yang bisa saja berubah pikiran. Apa yang gue anggap baik untuk gue di hari ini belum tentu baik di masa depan, begitu pula sebaliknya. Akan selalu ada serangkaian kejadian, lagi dan lagi, yang membentuk opini dan keputusan-keputusan gue. I’m just trying to get all the best things in life for myself, and there’s nothing wrong with that!

Tahu apa lagi yang gue pelajari dari kejadian ini? Bahwa kita harus selalu memberikan kesempatan untuk sesuatu apapun itu sebelum menilai dan mengambil keputusan. Jangan terlalu cepat mengambil keputusan hanya berdasarkan pengetahuan yang kita miliki hari ini. Pengetahuan yang kita dapat dengan hanya melihat dari luarnya saja. Coba dulu, jalani dulu, baru putuskan nanti di kemudian hari.

I have a strong feeling that my career will only get more and more exciting after this! I’ll write more after I’m back from China next week. Ciao!

When I Fall in Love…

When I fall in love, I will do the things I don’t usually do. Sometimes, it’s so stupid and childish, but did you know? I like myself when I fall in love.

When I fall in love, I will think of him everytime I dress up and look myself in the mirror. His opinion if I look pretty is the only opinion that matters.

When I fall in love, I can be such a coward sometimes. I can ask everyone if they want to join me to a movie but him. Tell me to make the first move, my hands will be cold just in a second!

When I fall in love, the smile and laugh because of him will last longer. I just can’t help myself to smile alone just because I still have his jokes deep in my mind.

When I fall in love, I will be his number one social media fan. I may not read his posts in the same minute he posts, but there is nothing I will miss.

When I fall in love, I can be so patient and so forgiving. People may say that I’m stupid, but I would say that when you love someone, you love him with all his flaws.

And finally, when I really really fall in love, I don’t need a bunch of reasons just to fall for him. I just look at him and I tell myself, “Oh, I really love this guy!”

I don’t fall in love easily, but when I do, I mean it with all my heart.

10 Hal Yang Bisa Bikin Ilfil

Terinspirasi dari tulisan sejenis di Cosmopolitan, gue jadi kepingin bikin tulisan versi gue sendiri. Berikut ini 10 hal yang selalu sukses bikin gue hilang feeling dari cowok-cowok yang pernah gue suka sebelumnya.

  1. Odor problem. Baik cowok maupun cewek, mesti sesekali pergi ke dokter gigi, pakai dental floss dan mouth wash jika perlu, rajin mandi (dan jangan cuma mandi asal-asalan saja!), kalau pakai sabun pakai sampai ke ujung jari dan sela-sela tubuh lainnya, pakai minimal body spray dan deodoran jika perlu,  ganti kaus kaki sehari sekali, intinya, ada banyak cara untuk menghindari masalah ini. Jangan malas!
  2. Too many bad languages. Buat gue, kalo cuma ngucapin F word sesekali saat sedang super pissed terhadap suatu keadaan atau benda mati rasanya masih cukup acceptable, tapi kalau sampai menggunakan F word, S word dan semua bad languages lainnya tentang orang lain (apalagi kalau sampai mengarahkan kata-kata itu ke gue sendiri!), itu sih betul-betul bikin ilfil deh. Having said occassion F word would be fine to me, most of the times I tend to fall for the ones who can always control his own language;
  3. Kasar, terutama kalau suka main fisik. Dan hal ini berlaku juga untuk perlakuan mereka terhadap hewan. Cowok yang suka membentak orang lain dengan kasarnya, suka main tangan, memperlakukan orang-orang tidak mampu dengan seenak jidatnya, atau cowok yang dengan tega menendang kucing-kucing yang kelaparan hanya akan kehilangan respect gue saja;
  4. Party animal. Cowok yang suka mabuk dan menjadikan night club sebagai rumah ke dua rasanya tidak akan pernah bisa get along dengan gue. We’re just two too different people;
  5. Too many lies. Memang benar tidak ada orang yang tidak pernah berbohong, tapi kalau bohong sudah jadi kebiasaan yang selalu dilakukan tiap kali ada kesempatan, itu sih sudah betul-betul bikin ilfil! Tell me the truth, I can accept it no matter how ugly that is;
  6. No show up. Janji mau jemput jam 7 malam tapi malah tidak datang tanpa kabar sama sekali? Go to hell! Tentu bisa dimengerti jika sebabnya hal-hal yang di luar kendali seperti kecelakaan bermotor misalnya, tapi kalau tidak muncul karena kelupaan? Come on! Put some respect to others! Even the king of the world cannot do that;
  7. Memakai dialek kedaerahan di dunia kerja. Pertama, kesannya tidak profesional, ke dua, sebagai cowok jadi kelihatan kurang keren di mata gue. Tidak ada salahnya menggunakan bahasa daerah atau sekedar menggunakan dialek tertentu di lingkungan rumah, tapi tidak dalam suasana kerja dan acara formal lainnya!
  8. Can’t stop looking at his phone when he’s with me. Kalau memang cuma mau main hp saja ya buat apa ajak gue ketemuan? Main hp di rumah saja sana!
  9. Too many ex-girlfriends. I don’t know if I want to handle this kind of guy. He’s just not for me, I guess;
  10. Malas, pesimis, dan tidak peduli akan masa depannya. Cowok yang prinsipnya hanya sekedar ikut air mengalir? Kerja asal-asalan yang penting terima gaji tiap akhir bulannya? Rasanya memang tidak akan pernah bisa cocok dengan kepribadian gue.

Ramadhan 2016 Resolutions

Kata siapa resolusi hanya identik dengan tahun baru saja? Ceritanya Ramadhan tahun ini, gue kepingin bikin resolusi juga! Yaah, hitung-hitung menambah pahala lah yaa, hehehe. Here we go!

Menghindari (atau setidaknya mengurangi) debat kusir

Beberapa waktu yang lalu, ada teman sekantor yang cerita mengenai rekan kerja dari regional team yang terus saja mendebat dia. Bukan suatu hal yang sangat penting, tapi si regional team itu tidak mau mengalah. Akhirnya, teman gue ini berhenti membalas, meskipun sebenarnya pada saat itu, dia punya bukti bahwa dia yang benar dalam percakapan hari itu.

Saat seseorang sudah dibutakan dengan egonya, terus menerus membantah mereka pada dasarnya hanya buang-buang waktu saja. Kita tidak akan pernah benar-benar menang dari mereka. Mengalah toh bukan berarti kalah, bukan pula berarti mengakui bahwa pendapat kita itu salah. Jadi sudahlah. Lebih baik simpan energi untuk hal-hal yang lebih bermanfaat! Lagipula toh, bukankah dalam Islam, orang yang mampu meninggalkan debat kusir meskipun dia dalam keadaan benar dijamin sebuah rumah di dasar surga?

Menahan rasa benci hanya karena orang lain melakukan dosa yang berbeda

Jujur, gue tidak merasa nyaman saat melihat perempuan yang suka melepas jilbab di saat dia masih harus mengenakannya. Padahal setelah dipikir lagi, meskipun mereka tidak disiplin dengan jilbabnya, bisa jadi mereka lebih disiplin soal shalat-nya jika dibandingkan dengan gue sendiri. Bagaimana jika gantian mereka yang membenci gue karena masalah ibadah-ibadah gue lainnya yang masih belum sempurna itu? Will I be happy with that?

Ibadah orang lain itu urusan mereka dengan Allah. Selama tidak merugikan orang lain, tidak perlu jadi sewot sendiri karenanya. Mau sesempurna apapun ibadah kita, hal itu tidak lantas memberikan kita hak untuk membenci atau memusuhi orang lain. Nabi Muhammad tidak pernah mengajari kita membenci pemeluk agama lain, apa lagi membenci saudara sesama Muslim!

Lebih memaklumi dan memaafkan kesalahan orang lain

Meskipun di sini gue bilang gue ingin menjauhi debat kusir, tidak menutup kemungkinan suatu saat nanti malah gue sendiri yang memulai debat kusir itu. Tidak mustahil pula gue masih saja nge-judge orang lain atas keputusan hidup mereka yang sebetulnya bukan urusan gue sama sekali. Kenapa begitu? Karena gue hanya manusia biasa yang bisa khilaf. Belum lagi, sudut pandang tiap orang itu berbeda-beda. Misalnya, apa yang gue anggap brainstorming bisa jadi sudah masuk kategori debat kusir menurut ukuran orang lain. Jadi, kalau gue ingin dimaklumi, gue juga harus bisa memaklumi orang lain, bukan?

Kemudian saat orang lain melakukan kesalahan yang menyakiti perasaan, gue ingin bisa mengatakan terus terang dengan cara sebaik-baiknya. Katakan, maafkan, dan lupakan. Mereka mau atau tidak mau berubah itu urusan belakangan. Yang penting maafkan saja, supaya hati dan hidup kita tidak dihantui kebencian yang berlarut-larut. Saat kita membenci, yang rugi itu diri kita sendiri! Kita yang resah, terus menerus kepikiran, kita yang harus terus menerus menahan marah… Life is too short to be filled with hatred! Let’s forgive each other and move on!

 

Selamat menjalankan ibadah puasa untuk teman-teman sesama Muslim. Semoga bulan Ramadhan tahun ini bisa menjadikan kita semua pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Have a wonderful holly month ahead!