Serbuk Eyeshadow Mengotori Wajah? Ini Triknya!

Awalnya, gue sempat berhenti pakai eyeshadow palette karena tidak suka dengan serpihan eyeshadow yang mengotori wajah gue sendiri. Sudah ganti-ganti merk eyeshadow, sampai beli yang harganya relatif mahal juga, tapi hasilnya sama saja. Gue akali dengan membersihkan wajah dengan cotton bud setelah pemakaian eyeshadow lalu dilapis dengan bedak padat, tapi tetap saja ada serbuk yang tertinggal dan baru kelihatan di siang hari.

Gue sempat berpikir jangan-jangan masalahnya ada di kulit kelopak mata gue yang relatif kering sehingga eyeshadow-nya tidak menempel dengan sempurna… tapi ternyata enggak juga sih. Memang ada pengaruhnya, tapi nggak signifikan.

Capek dengan eyeshadow palette, gue beralih ke eyeshadow stick keluaran Clinique. Bentuknya mirip banget sama lip balm dan cara pakainya juga sama: langsung dioleslan ke kelopak mata. Eyeshadow stick ini hasilnya tidak cukup tebal untuk ukuran selera gue sih, tapi ini betul-betul solusi sempurna untuk gue yang enggak suka melihat serpihan eyeshadow di wajah gue ini (apalagi gue tipe orang yang cuma mau pakai eyeshadow warna cokelat sangat tua atau hitam sekalian… jadi benar-benar nggak enak dilihat jika serbuknya sampai berjatuhan).

Gue cukup happy dengan eyeshadow stick sampai suatu hari gue menyadari Clinique sudah tidak lagi memproduksi produk ini (why oh why? 🙁). Stick gue sudah hampir habis… sudah waktunya gue mencari solusi lain.

Belum sempat menemukan alternatif eyeshadow lainnya, gue nonton salah satu episode Friends yang menceritakan Rachel yang tengah didandani oleh temannya. Di situ ceritanya, Rachel meniup dulu eyeshadow brush dia sebelum dioleslan ke kelopak matanya.

Ah, that might be a good solution to my problem!

Dan benar saja sih… it works like a charm! Cukup ditiup satu kali saja dan serbuknya tidak lagi meninggalkan bekas di wajah gue!

Aduh duh duh, kenapa gue baru tahu sekarang ya?

Gue pun sekarang kembali lagi menggunakan eyeshadow palette kesukaan gue itu! Yaay!

Punya tips dan trik make-up yang lainnya? Share di comment box!

10 Years Challenge

The hype of 10 years challenge on Instagram is exciting and fun! I love to see how different my new friends in 10 years back and to remember how my old friends used to look like back then. It’s also as exciting to see the old pictures of mine (thanks to Facebook for this!). And it’s only exciting to watch the 10 years younger version of me because I think, now I look a lot more attractive compared with myself 10 years ago 😆

Here’s a picture of me now and then!

What are the differences? Oh, a lot of it!

  1. I no longer use braces on my teeth! Thank God!
  2. My cheeks are less chubby now (those braces have done their magic, hehe);
  3. Brighter skin tone, I guess? The skin care I use now is just the best! It works well on my skin;
  4. Make-up on my face. I only could afford a cheap compact powder so that the powder was the only make-up I put on my face 10 years ago;
  5. Not only make-up, I’m also a fashion lover now. I feel good when I look good, hehehehe;
  6. Contact lens is on! They make my eyes look brighter, don’t they?

Now it got me thinking… how will I look like in the next 10 years to come? Oh, we’ll see! I promise you I will write the same post again 10 years from now! Stay tuned (for ten years), hehehehe.

Night night!

The Best BB Cushion This Far: YSL!

Buat yang belum tahu, BB cushion adalah bedak cair yang disimpan dalam wadah yang menyerupai bedak badat. Di dalamnya, bedak cair itu disimpan di dalam cushion (bantalan dengan pori-pori). Cara ambil bedaknya harus menggunakan sponge (bisa pakai sponge yang sama dengan sponge untuk bedak padat). Praktis, tapi cepat habis.

Awalnya, gue beli BB cushion merk Clinique karena terpaksa. Waktu itu gue sedang ikut program pendidikan di Lazada Thailand dan kehabisan bedak. SPG di Sephora dekat kantor menawarkan bedak itu dan gue setuju untuk membeli. Dan gue langsung suka dengan hasilnya!

Kelebihan BB cushion:

  1. Lebih ringan dari alas bedak cair;
  2. Medium coverage tanpa terasa tebal di wajah; dan
  3. Penggunaan sponge bikin telapak tangan jadi bebas dari noda bekas bedak! Lebih praktis daripada bedak cair karena enggak usah repot-repot pakai sponge terpisah (seperti Beauty Blender misalnya).

Hanya saja sayangnya, BB Cushion merk Clinique terasa too oily untuk wajah gue. Teman gue lalu menganjurkan merk Laneige; pelopor BB cushion katanya sih. Tapi ternyata, Laneige malah lebih nggak cocok buat kulit wajah gue. Jatuhnya malah lebih greasy dibanding Clinique.

Nggak lama kemudian, gue menemukan iklan Sulwhasoo di Cosmopolitan. Tergoda, gue coba beli, dan yang ini jauh lebih baik! Hanya saja sayangnya, merk ini pun tetap tidak menahan minyak di t-zone gue (dahi dan hidung). Yang paling ganggu, setelah agak siang, akan mulai tampak gumpalan bedak cair di sudut cuping hidung gue. It’s really not cool, isn’t it?

Gue bertahan pakai Sulwhasoo lebih lama daripada Laneige yang langsung gue kasih ke orang lain itu. Kulit gue jadi kelihatan lebih enak dilihat dengan BB cushion keluaran Sulwhasoo. Coverage-nya juga tampak lebih baik daripada Clinique dan Laneige. Sampai akhirnya, gue iseng coba YSL berdasarkan rekomendasi dari adik gue yang sedang obsessed jadi beauty influencer itu.

YSL memang paling mahal dibanding semua merk yang gue tulis di sini, but it definitely worths the price! Masalah bedak menggumpal di sudut hidung itu akhirnya terselesaikan oleh YSL! T-zone gue tetap sedikit berminyak sih, tapi gue rasa itu bukan salah bedaknya, tapi emang kulit gue saja yang terlalu berminyak di daerah hidung. Gue tanpa bedak sedikitpun, di dalam ruangan ber-AC sekalipun, akan tetap mengeluarkan minyak berlebih! Asalkan bedak gue tidak terlihat berantakan saja sudah sangat bagus buat ukuran gue.

Oh ya, YSL sedang mengeluarkan BB cushion special edition dengan case yang sangat cantik! Nanti bisa beli refill-nya saja kalau sudah habis isinya. SPG mereka juga sangat helpful btw. Si mbaknya mengajarkan gue cara supaya sponge-nya awet (dibuka sedikit penutup bagian atasnya supaya ada sirkulasi udara), dan cara mengeluarkan bedak saat sudah hampir habis (cukup dicubit bantalannya). Belanja di sini selalu jadi pengalaman yang menyenangkan buat gue (favorit gue yang lainnya apa lagi kalau bukan lipstik legendarisnya!). Silahkan dicoba jika ada budget lebih untuk make-up!

My Kind of Make-up of the Day!

img_4598Gue bukan tipe orang yang senang pakai make-up tebal. Gue enggak mau sampai terlihat asing hanya karena make-up yang gue pakai di wajah gue ini. Dan sesekali, gue ingin menulis make-up of the day ala gue! Semoga bermanfaat!

Liquid Foundation: Lancome Mat Miracle no. 03

Wajah berminyak seperti gue jelas tidak cocok dengan dewy look make-up ala artis Korea. Itu sebabnya gue lebih memilih matte make-up untuk wajah dan bibir gue ini! Pori-pori wajah tertutup dengan baik dan bebas kilap juga!

Oh ya, untuk hasil make-up yang lebih sempurna, jangan lupa pakai Beauty Blender yang sudah dibasahkan. Pemakaian Beauty Blender emang boros foundation banget sih, tapi hasilnya worth it kok. Bedak jadi terlihat merata, lebih halus, dan tidak cakey.

Untuk hasil foto di blog gue ini, gue pakai foundation sampai 4 kali pump untuk satu putaran (sampai ke wajah hanya setengahnya karena terserap ke dalam Beauty Blender). Gue pakai foundation 2 putaran untuk hasil yang lebih sempurna.

Cara pakainya, taruh langsung 4 pump di punggung tangan, lalu ambil foundation menggunakan Beauty Blender yang sudah dibasahkan dan diperas sampai habis airnya, baru kemudian tepuk-tepuk Beauty Blender di wajah dan ratakan sampai ke sudut-sudut wajah. Gunakan ujung runcing Beauty Blender untuk daerah yang menyempit seperti ujung mata dan lekuk bibir. Ulangi satu kali lagi sampai habis semua foundation di tangan kita itu.

Concealer: Too Faced Perfect Nude

Setelah foundation, gue pakai sedikit concealer untuk menutupi dua noda bekas jerawat di pipi kiri gue. Ambil sedikit dengan ujung jari telunjuk lalu tepuk-tepuk di atas kulit yang bernoda. Jika masih tampak kurang, ambil bedak padat menggunakan ujung cotton bud dan baurkan bedak padat itu hanya ke noda yang membandel. Jika masih kurang juga, ulangi aplikasi concealer, ulangi aplikasi bedak padat, terus diulangi sampai mendapatkan coverage yang diinginkan.

Setelah selesai, ambil cotton bud yang masih bersih untuk meratakan warna kulit di sekitar noda yang baru saja jika tutupi. Jangan sampai terlihat jelas ada bedak yang menumpuk di satu area wajah tersebut.

Pressed powder: MAC Lightful

Pastikan kita sudah memberi jeda waktu minimal 5 menit setelah aplikasi foundation sebelum melanjutkan dengan bedak padat. Ambil bedak padat secukupnya saja, tepuk-tepuk ke wajah, atau boleh juga diusap menggunakan spons asalkan jangan ditarik terlalu jauh (misalnya, jangan mengusap spons dari hidung langsung ke ujung wajah dekat telinga). Perhatikan daerah sekitar mulut dan hidung untuk memastikan tidak ada bedak yang tampak cakey. Baurkan sedikit bedak dengan lembut untuk memperbaiki area yang tampak cakey itu (jika ada).

Eyeshadow: MAC dark brown

Gue paling suka pakai eyeshadow warna cokelat tua. Tipe warna yang membuat mata gue tampak lebih bersinar tapi tetap tampak natural. Biasanya, gue pakai eyeshadow sekitar 5-10 kali ambil. Semakin tebal bedak yang gue pakai, semakin tebal juga eyeshadow-nya. Biasanya, gue pakai eyeshadow dua putaran. Pertama untuk mengisi bagian dalam kelopak mata, ke dua untuk meratakan dan merapikan baurannya. Pastikan eyeshadow kita ini perlahan menipis ke bagian luar kelopak mata. Gunakan bantuan cotton bud untuk merapikan bagian pinggir agar tampak membingkai mata secara sempurna.

Oh ya, setelah selesai pakai eyeshadow, coba melangkah ke bawah sinar matahari dan pastikan tidak ada bubur eyeshadow yang berceceran di wajah kita. Jika ada, bersihkan pakai cotton buds, caranya cukup diambil secara perlahan saja. Setelah bersih, tepuk-tepuk wajah kita dengan bedak padat supaya wajah kita tidak terlihat belang.

Eyeliner: L’oreal Super Liner black

Eyeliner berbentuk spidol ini bukan hanya mudah digunakan, tapi juga memberikan hasil akhir yang memuaskan! Ketebalannya bisa disesuaikan dengan keinginan, bisa tipis, bisa juga sangat tebal tanpa terlihat menumpuk dan menggumpal.

Tips menggunakan eyeliner supaya tidak berantakan? Belajar menahan kedip! Eyeliner paling baik jika digunakan dalam satu tarikan dari ujung ke ujung (dan bukan tarikan pendek yang putus-putus secara berulang). Bentuk dulu garis bagian luar, supaya jika garisnya berantakan, jumlah eyeliner yang harus dibersihkan (pakai cotton bud yang sudah dicelup ke dalam eye make-up remover) masih tidak terlalu banyak. Setelah garis luar sudah beres, mengisi bagian dalam bisa selesai dengan jauh lebih cepat dan mudah (pastikan tidak ada satu titik pun yang tertinggal ya!). Pastikan juga ketebalan dan bentuk garis antara mata kanan dan mata kiri sudah sama tebal dan sama simetrisnya!

Satu tips lagi, spidol bekas eyeliner lama yang sudah mengering bisa digunakan sebagai alat bantu untuk merapihkan eyeliner yang baru saja jika poleskan. Gunakan spidol bekas ini untuk merapihkan garis luar eyeliner yang masih basah secara perlahan.

Mascara: Lancome Doll Eyes black

Jangan lupa gunakan penjepit bulu mata sebelum mengaplikasikan maskara. Tahan penjepit selama kurang lebih 10 detik kemudian langsung aplikasikan maskara secara perlahan. Pastikan sikat maskara kita sudah terbebas dari gumpalan (bisa coba dibersihkan dengan menepuk-nepuk gumpalan tissue ke permukaan sikat maskara). Gunakan maskara dari ujung ke ujung dengan ketebalan yang sama rata. Pisahkan bulu mata yang menempel (jika ada) dengan sisir khusus bulu mata.

Eyebrow definer: NYX black

Gue bukan tipe orang yang senang mewarnai alis sampai sangat tebal. Lagi-lagi, gue lebih suka yang natural saja. Cara pakainya mudah; tarik satu garis dari ujung ke ujung lalu ratakan dengan sikat khusus alis. Makin ke ujung, bentuknya harus makin meruncing. Rapihkan menggunakan cotton bud yang ditaburi bedak badat untuk merapihkan garis yang meleset atau untuk menghapus riasan alis yang dianggap terlalu tebal.

Lipstick: Clinique Chubby Stick Baby Tint no. 02 & YSL Rouge Pur Couture

Gue pakai Chubby Stick sebagai pelembab bibir, pilih warna yang nyaris transparan supaya tidak merusak warna lipstik yang akan gue gunakan setelahnya. Tips memakai lipstik; pastikan baurannya merata sampai ke bagian sudut bibir dan juga bibir bagian dalam. Pastikan pinggiran putih bibir tidak lagi tampak, dan coba bercermin sambil tersenyum lebar (senyum yang menampakkan gigi), lalu pastikan bahwa semua area bibir yang tampak di cermin dalam keadaan tersenyum lebar itu sudah tertutup lipstik dengan baik. Yang terakhir, jangan lupa untuk juga memastikan tidak ada lipstik yang menempel di gigi, hehehehe.

Your Make-up Looks Bad on Your Face? Here’s Why!

Emang sih, gue enggak pernah ikut sekolah kecantikan. Tapi belajar dari pengalaman pribadi, ini dia 5 hal yang dapat menyebabkan make-up kita (termasuk produk yang harganya sangat mahal itu) terlihat tidak membaur dengan baik di wajah kita ini.

Dry skin

Ada alasannya kenapa MUA selalu memakaikan pelembab sebelum mengoleskan primer dan alas bedak: make-up sulit menempel pada kulit yang kering, terutama jika keringnya sampai bersisik dan mengelupas! Harus rajin pakai pelembab jangan hanya saat hendak mengenakan make-up, tapi juga harus rutin pakai pelembab segera setelah kita mencuci wajah dengan sabun! Untuk tipe kulit yang sangat kering, pakai face spray yang mengandung pelembab di tengah hari bisa jadi solusi. Face spray juga bisa jadi penyelamat jika wajah terasa kering setelah bersentuhan dengan air wudhu misalnya.

Obat kulit

Pada umumnya, obat yang diberikan dokter untuk kulit wajah cenderung bekerja dengan cara mengelupas sel kulit di wajah kita ini. Akibatnya, wajah akan terlihat kering sehingga lagi-lagi, make-up akan sulit untuk menempel pada wajah. Bisa jadi masih acceptable untuk make-up harian, tapi jangan coba-coba jika sebentar lagi kamu akan ada big event seperti wedding misalnya. Diskusikan dengan dokter kulit yang bersangkutan untuk mencari win-win solution-nya!

Tidur tanpa membersihkan make-up

Tumpukan make-up yang dibawa tidur akan membuat wajah jadi kusam dan kasar di pagi harinya. Jangan heran jika bedak kita terlihat kurang membaur dengan wajah, pensil alis sulit diratakan, maskara cepat menggumpal, atau bubuk eye shadow malah berjatuhan ke wajah kita! Bersihkan wajah dengan sempurna sebelum tidur untuk pulasan make-up yang optimal!

Alat bantu make-up yang sudah usang

Spons bedak yang sudah kasar dan menghitam tidak akan bekerja sebaik spons bedak yang masih baru pertama kita pakai. Begitu pula dengan kuas eye shadow dan blush on yang biasa kita pakai! Kemampuan mereka menyerap make-up yang kita ambil dan membaurkannya kembali ke wajah tentu perlahan akan berkurang dengan sendirinya. Makanya, jangan lagi malas ganti spons dan kuas secara berkala!

Belum menemukan make-up yang sesuai

Atau bisa jadi, kita hanya belum menemukan make-up yang sesuai. Jika demikian, jangan malas dan ragu untuk bereksperimen! Coba ganti dengan jenis make-up yang berbeda. Ganti compact powder dengan liquid make-up misalnya. Cari terus sampai dapat produk yang tepat!

Apa sih, Kegunaan Eye Cream?

Awal mula gue rutin pakai eye cream setelah mendengar cerita dari teman sekantor gue, sekitar 2 tahun yang lalu. Teman gue ini bercerita tentang kenalan ibunya yang sudah berusia lanjut, sudah berkeriput di mana-mana, kecuali di daerah mata yang terlihat masih kencang. Ternyata rahasianya, rutin pakai eye cream sejak usia muda (baca: sejak usia 20-an!). Katanya, tidak penting mahal atau murah, yang penting rutin pakai eye cream setiap hari.

Nggak lama kemudian, gue ikutan beli eye cream dan mulai merasakan sendiri manfaatnya. Apa saja? Check this out… 6 manfaat eye cream berdasarkan pengalaman pribadi gue:

  1. Tekstur kelopak mata jadi lebih halus… Sebelumnya entah kenapa, kelopak mata kiri gue itu agak-agak keriting. Hal ini bikin gue jadi suka kesulitan mengaplikasikan garis lurus pencil eye liner di kelopak yang satu ini;
  2. Eye shadow menempel dengan baik. Kalo kulit area mata gue sedang kering, eye shadow yang gue aplikasikan jadi suka berceceran dan jatuh mengotori wajah. Eye cream has helped me reduce this problem;
  3. Make-up mata (eye shadow dan eye liner) tampak lebih terang. Terlihat beda banget hasil akhir riasan saat kulit sedang lembab versus kulit sedang kering;
  4. Make-up mata juga jadi lebih tahan lama. Kalo gue sedang tidak wudhu, riasan mata gue masih terlihat awet sampai malam hari tanpa perlu retouch lho;
  5. Dalam jangka panjang, bisa mengatasi lipatan kelopak mata yang turun. Nggak enaknya punya kelopak besar itu, ada kalanya lipatan kelopak suka berubah dengan sendirinya. Efeknya, mata gue jadi kelihatan kecil sebelah! Again, eye cream has helped me get through this; dan
  6. Mata jadi terasa lebih fresh. Sama lah dengan sensasi yang kita rasakan jika sudah menemukan body lotion yang pas. Kulit jadi terasa lebih nyaman dan enak dipegang.

I’m currently trying: All About Eyes cream by Clinique. Harganya emang mahal, sampai Rp. 450.000 (dan dengar-dengar, sebentar lagi harganya akan naik!) hanya untuk satu pot kecil 15 ml. Tapi gue jadi tergoda gara-gara Clinique bilang, produk ini bisa mengurangi puffy eyes (itu lho… kantung di bawah mata).

All About EyesSelain itu, gue sengaja beli krim yang mahalan dikit dengan harapan, krim ini bisa bantu mencegah dan mengurangi munculnya kerutan di sudut-sudut mata. Berhubung gue baru satu minggu pake eye cream ini, gue juga belum bisa comment apa benar ada eye cream yang bisa mengatasi masalah puffy eyes dan keriput. Apalagi untuk urusan keriput… secara umur gue masih 26, jadi masih belum tau juga seberapa efektifnya eye cream buat urusan keriput. Keriput yang muncul di sekitar mata juga belum ada soalnya…

Jadi kesimpulannya, gue juga merekomendasikan agar jangan ragu untuk mencoba eye cream. Segera mulai sejak menginjak usia 23-25 tahun. Disarankannya sih, pakai eye cream sehari dua kali. Tapi kalo gue cuma sehari sekali menjelang tidur aja, dan hanya dengan begitupun, manfaatnya sudah sangat terasa.

Oh ya, one more tip: tidak perlu mengoleskan eye cream terlalu banyak, cukup ambil sedikit menggunakan ujung jari (make sure sudah cuci tangan pakai sabun yaa), lalu oleskan menggunakan jari manis. Ingat, harus jari manis, karena hanya jari ini yang paling bisa memberikan pijatan lembut untuk mata. Pijat pelan-pelan karena gimanapun, area mata memiliki kulit yang paling sensitif.

Selamat mencoba!

How to Deal with a Bad Face Day

Secara singkat, bad face day buat gue berarti hari di mana muka kelihatan lagi jelek. Berikut ini ciri-ciri gue sedang mengalami bad face day, penyebabnya, cara menutupinya, serta cara mengatasinya.

Kulit wajah kusam dan kering

Kulit wajah gue akan langsung kelihatan kering setelah polesan bedak padat yang pertama. Kulit wajah terlihat tidak mulus, mengelupas kecil-kecil, dan bedak juga tidak terasa nyaman di permukaan kulit. Semakin banyak bedak, semakin kelihatan kering! Selain itu, wajah juga terlihat kusam, pori-pori kulit tidak tampak halus/membesar, dan warna kulit cenderung lebih gelap.

Penyebabnya: Kurang tidur, kecapekan, stres, kurang minum air putih, sakit, suhu udara/AC yang terlalu dingin.

Cara menutupinya: BB cream! Make sure BB cream ini cocok untuk kulit wajah kamu, warnanya pas, dan produknya berkualitas prima. Menurut pengamatan gue, orang yang terlahir dengan kulit wajah yang ‘sulit’ biasanya tidak berjodoh dengan bedak, alas bedak, BB cream, dan tinted moisturizer yang murah meriah.

Cara mengatasinya: Hindari daftar penyebab yang gue sebutkan di atas, dan gunakan masker yang punya fungsi melembabkan. Extra moisturizer could be helpful (tapi tidak perlu terlalu banyak juga, yang ada malah bikin pori-pori tersumbat dan kulit wajah akan jadi more oily).

 

Kelopak mata gue terlihat kecil sebelah!

Nggak enaknya punya mata berkelopak agak besar adalah ukuran kelopak yang suka tiba-tiba berubah dengan sendirinya. Efeknya, mata gue jadi kelihatan kecil sebelah!

Penyebabnya: Kurang tidur, kecapekan, kulit kelopak kering, make-up mata yang tidak dibersihkan dengan baik sebelum tidur.

Cara menutupinya: Gunakan eye cream, kemudian poleskan eye shadow warna cokelat tua, dan untuk kelopak yang mengecil, baurkan eye shadow sedikit lebih tinggi daripada eye shadow di kelopak mata yang satunya lagi. Kemudian gunakan eyeliner, sedikit lebih tebal di kelopak yang bermasalah. Eye shadow cokelat tua itu ahlinya menciptakan ilusi kelopak lebih besar, dan eyeliner selalu mampu membuat seseorang jadi terlihat lebih cantik (asalkan tahu cara pakainya ya) serta mampu mengalihkan perhatian orang lain dari ketidaksempurnaan di wajah kita.

Cara mengatasinya: Rajin pakai eye cream disertai pijitan ringan dengan arah membentuk kelopak mata kita.

 

Kantung mata

Selain kantung mata, bagian bawah mata gue juga suka terlihat lebih gelap.

Penyebabnya: Kurang tidur, capek, stres, anemia.

Cara menutupinya: Eye concealer… Gunakan tipis-tipis setelah eye cream dan sebelum bedak. Kemudian lagi-lagi, eyeliner juga bisa mengalihkan perhatian orang lain dari si ‘mata panda’.

Cara mengatasinya: Pakai irisan timun yang sudah didinginkan, atau kalau mau praktis, pakai saja eye patch. Jangan lupa pakai eye cream juga yaa…

 

Bibir kering dan pecah-pecah

Kalau sedang parah, bibir gue bisa sampai mengeluarkan sedikit darah! Ouch!

Penyebabnya: Kurang tidur, kecapekan, kurang minum air putih, sakit, sedang minum obat, sariawan, dan bibir kurang pelembab.

Cara menutupinya: Cukup pakai pelembab bibir yang sedikit berwarna. Sebagus apapun lipstiknya, sebaiknya dihindari dulu sampai bibir kembali normal.

Cara mengatasinya: Banyak minum air putih, minum vitamin C dan konsumsi buah-buahan, oleskan madu pada bibir, atau kalau mau praktis, pakai pelembab yang rich moisturizer (pelembab bibir khusus keadaan emergency) sambil dipijat pelan-pelan.

 

Wajah berjerawat kecil-kecil! Arrrgghhh

Sekarang ini, jerawat besar di wajah gue cuma muncul sesekali pada periode PMS. Tapi jerawat kecil masih suka menghantui di saat bad face day!

Penyebabnya: Lain orang lain juga pemicu jerawatnya. Kalau buat gue: kepanasan, kurang minum air putih, dan bergumul dengan debu plus asap kendaraan. Satu hal yang pasti bisa menyebabkan jerawat: lupa membersihkan make-up sebelum tidur.

Cara menutupinya: Kalau terpaksa ditutupi (misalnya karena ada pesta), gue akan pakai concealer. Pakai concealer -nya jangan terlalu banyak ya, nggak ada gunanya dan cuma bikin belepotan. Senjata lainnya. alas bedak juga selalu jadi andalan gue buat menutupi jerawat di saat-saat genting.

Cara mengatasinya: Pakai masker lumpur, dilanjutkan dengan membersihkan wajah menggunakan spons khusus untuk membersihkan wajah (tekstur spons terasa keras dalam keadaan kering, tapi akan langsung sangat fleksibel dan empuk setelah terkena air). Nggak ketinggalan pakai obat jerawat sebelum tidur. Oh ya, toner jeruk nipis juga bisa sangat membantu lho. Tapi cukup ditekan lembut menggunakan kapas pada bagian berjerawatnya saja ya. Toner jeruk nipis itu berpotensi bikin kulit jadi kering.

 

Gejala dan timing terjadinya bad face day memang berbeda-beda untuk semua orang. Cara terbaik untuk mengatasinya pun, bisa jadi berbeda-beda juga. Jadi tidak menutup kemungkinan, apa yang gue tulis di sini tidak applicable untuk para pembaca. Dan kalau ternyata solusi ala gue ini tidak membantu, maka mulailah putar otak! Cari benang merah dari hari-hari buruk kamu dan pecahkan masalah itu dengan solusi ala kamu sendiri. Selamat mencoba!

Clinique Dramatically Different Mousturizing Gel

Berawal dari obrolan gue sama salah satu teman kantor, gue jadi terinspirasi buat coba cari pelembab lain yang harganya lebih mahal dengan harapan, hasilnya akan lebih bagus buat muka gue. Waktu itu ceritanya gue ngeluh… kenapa kulit wajah gue enggak seputih dan semulus kulit badan gue? Temen gue otomatis nanya… emangnya gue pake apa buat kulit badan gue? Untuk sabun mandi, gue lebih suka pake sabun merk sejuta umat (soalnya entah kenapa, pake sabun mahal itu malah bikin badan terasa lengket setelah mandi), tapi untuk body lotion, memang agak eksklusif dan harganya pun relatif mahal.

Dari situ gue baru sadar… meskipun pake sabun murah yang katanya sih bisa bikin kulit jadi kering, nyatanya kulit badan gue tetep sangat ketolong sama si pricey lotion. Kulit jadi lebih putih (padahal body lotion gue itu bukan pelembab yang tujuannya mencerahkan warna kulit lho), lebih halus, dan kelihatan sangat mulus.

Nah, akhirnya gue pun terpikir untuk melakukan hal yang sama buat kulit wajah gue. Entah kenapa, muka gue ini justru lebih cocok sama pembersih muka yang murah meriah. Gue bilang cocok karena cuma pembersih murah meriah inilah yang berhasil ngurangin jumlah jerawat di muka gue. Tapi tetep aja… pembersih ini enggak berhasil bikin muka gue jadi kelihatan bersih bersinar. Malah biasanya, setiap kali habis membersihkan muka, yang ada kulit gue jadi terasa kering. Waktu pake bedak pun jadi terlihat semakin jelas ada permukaan kulit wajah yang agak bersisik. Jadi siapa tahu aja, dengan pake pelembab yang lebih mahal juga akan bisa menutupi kekurangan yang tidak bisa diatasi oleh pembersih muka gue.

Akhirnya gue pun buka makeupalley.com buat cari referensi. Sengaja gue cari produk pelembab yang banyak disukai oleh member yang mempunyai kulit sangat berminyak seperti gue. Nggak butuh waktu lama, gue langsung tertarik buat beli pelembab khusus kulit berminyak keluaran Clinique. Nama produknya: Clinique Dramatically Different Moisturizing Gel.

Berhubung gue tahu harga Clinique di Indonesia itu relatif mahal, maka gue pun memutuskan buat pesan online via strawberrynet.com. Kenapa strawberrynet.com? Karena gue udah beberapa kali membuktikan sendiri bahwa produk mereka memang benar-benar asli, service-nya cepat dan memuaskan, transaksi pembayaran online-nya juga sejauh ini aman-aman aja buat gue. Strategi bisnis mereka juga masuk di akal, sehingga gue jadi tahu bagaimana caranya mereka bisa tetap menjual produk branded asli dengan harga yang jauh lebih murah.

Enggak sampai dua minggu kemudian, produk yang gue pesan itu tiba di kantor dengan selamat. Kemudian begitu gue coba pakai pelembab berbahan dasar gel ini, gue langsung bisa ngerasain bedanya; hanya dengan sedikit gel saja sudah bisa membuat kulit wajah gue terasa lembab! Beda banget sama lotion lama gue yang mesti sampai beberapa kali ambil baru bisa bikin muka gue terasa nyaman dan tidak kering. Kemudian entah kenapa, di beberapa kali pemakaian pertama, seperti ada butiran-butiran sangat kecil yang keluar dari permukaan kulit saat gue mengusapkan gel itu ke seluruh wajah. Gue sampe sempet mikir jangan-jangan produk ini ada mengandung unsur exfoliating juga kali yaa…

Sekitar dua sampai tiga hari setelah pemakaian, kulit wajah gue sudah terlihat lebih mulus. Gue baru menyadari hal itu setelah beberapa orang mulai berkomentar, “Eh, kulitlo kok sekarang kinclong gitu sih? Jerawatnya pada ke mana?” – itu komentar temen gue yang hobi nyablak, atau, “Ipeh kok tumben… lagi stres tapi jerawatnya nggak keluar?” – itu komentar temen gue yang orangnya halus ala puteri Solo, hehehehehe.

Dari situ gue sadar… jerawat sih sebenernya emang udah lama jarang keluar. Tapi emang kulit wajah gue sedikit demi sedikit sudah kelihatan lebih mulus! Kalo gue bandel bersihin muka masih tetep suka break-out siih, tapi overall beneran deh, terlihat dan terasa ada perubahan signifikan setelah gue pakai pelembab ini. Lama-lama kulit wajah gue jadi terasa semakin halus kalau disentuh, dan bedak juga jadi bisa nempel lebih bagus di kulit wajah gue. Pokoknya benar-benar memuaskan! I do really think that the quality worth the price. It feels like… I have found my soul mate in moisturizer area, hehehehehe.

Hidden Treasures in My Old Bedroom

Gara-gara tuntutan pekerjaan, gue jadi harus balik lagi tinggal ke rumah ortu di Ujung Aspal, Bekasi. Ceritanya supaya terasa nyaman, gue pun melakukan renovasi kecil-kecilan untuk kamar gue itu. Setelah renovasi selesai, gue dan nyokap mulai ngeberesin isi kamar yang gue tempati sampai SMA itu. Semua barang-barang lama yang sudah berdebu kita keluarin satu per satu, kemudian kita ganti dengan barang-barang gue yang relatif baru.

Selama ngeberesin kamar tidur gue itulah, gue nemuin banyak benda lama yang lumayan bikin gue senyum-senyum sendiri. Berikut ini daftar ‘harta karun’ yang menyimpan rahasia kecil yang lama tersimpan di kamar tidur gue itu…


Gantungan kunci inisial “B”

Waktu nyokap nemuin bandul gantungan kunci yang udah putus itu, si Mami langsung nanya, “Ini B apaan? Bebek?” Gue cuma nyengir… sambil mengenang betapa dulu gue pernah naksir setengah mati sama si Mr. B. Selama beberapa tahun lamanya, gue sempat berpikir bahwa nolak cowok ini adalah kesalahan terbesar dalam hidup gue. He was the first person who made me believe that I was smart and pretty, hehehehehe. Makanya setelah gue mulai nemuin cowok-cowok baru pun, bandul itu masih gue simpan rapih di dalam laci lemari. Lalu apa yang gue lakukan sama si bandul B waktu kemaren beres-beres kamar? I threw that B away into a trash bag. Mr. B is simply my sweet past memory, that’s it.


Kertas ulangan harian Kimia yang nilainya cuma 36

Gue langsung terkikik geli melihat nilai 36 di selembar kertas itu. Rasanya gue udah hampir lupa gimana rasanya jadi pelajar bodoh yang enggak peduli sama angka merah di raport gue 😀 Gila yaa, kalo gue dapet nilai segitu setelah kuliah, gue bisa stres setengah mati deh. Secara waktu kuliah itu, dapet nilai 84 aja gue udah stres. Soalnya kalo di kampus gue, 84 itu cuma B, bukan A. Waktu gue bilang sama nyokap soal kertas kucel bernilai 36 itu, si Mami berkomentar, “Pasti deh, dulu itu sengaja diumpetin nilainya dari Mami.” Dalam hati gue nyengir… dulu gue emang suka ngumpetin nilai jelek di bawah alas kertas lemari baju gue, hehehehehe.

Surat yang gue tulis buat teman sebangku

Dulu itu, gue pernah ngerasa enggak nyaman sama salah satu teman sebangku gue. Padahal awalnya, gue menganggap dia teman terbaik gue di kelas itu. Sayangnya, dia itu tipe orang yang kelihatan enggak butuh teman. Untuk menyelamatkan pertemanan yang hampir karam, gue pun menulis surat dan berniat memberikan surat itu pada saat perpisahan. Tapi sayangnya, karena satu alasan yang gue sendiri udah lupa, dua lembar surat itu cuma tersimpan di dalam laci meja belajar gue aja.

Membaca ulang surat gue itu membuat gue kembali ingat bahwa cewek inilah yang dulu berperan besar dalam transformasi dari Riffa yang sering remedial jadi Riffa yang melesat ke 3 besar di kelas. Dia pula orang pertama yang ngajarin gue pelajaran akuntansi (serius deh, dulu itu gue susah banget bedain account mana aja yang masuk ke Balance Sheet sama account mana aja yang masuk ke Income Statement). Nggak nyangka banget setelah kuliah, gue malah dikenal sebagai guru les privat akuntansi di Binus. Mengingat semua itu, gue jadi nyesel dulu udah batal ngasih surat itu ke dia. Andai dulu surat itu gue kasih, mungkin, sampai hari ini gue masih berteman baik sama si mantan teman sebangku…

Foto-foto jaman dulu

Beberapa hari yang lalu, ada teman sekantor yang komentar begini waktu ngelihat foto gue jaman SMA di screensaver laptop, “Hahahaha, masih culun.”

Nah, begitu gue nemuin koleksi foto lama waktu  lagi beres-beres kamar, gue jadi nyengir sendiri… ternyata jaman dulu itu gue emang culun banget. Pake baju kelonggaran dan enggak ada keren-kerennya, jilbab suka miring-miring, muka kelihatan kucel dan super-oily pula… ckckckck.

Oh iya, gue juga nemuin koleksi photo box yang lucu-lucu banget! Ada banyak variasi frame lucu bareng teman-teman yang beberapa di antaranya gue udah enggak ingat siapa aja nama-nama mereka. Kemudian soal tampang gue di photo box… entah kenapa, kalo di photo box gue selalu kelihatan imut-imut, hehehehehe.


Foto masa kecil mantan gebetan gue

Gue bener-bener lupa lho, kalo gue pernah punya foto cowok itu waktu masih SD. Gue juga udah lupa gimana caranya foto imut itu bisa ada sama gue… Apalagi seinget gue, dulu itu gue enggak naksir-naksir banget sama cowok ini. Tapi kenapa gue bisa sampe punya foto kecilnya dia yaa? Bener-bener udah lupa…


Name tag gue waktu masa orientasi di Binus

Di belakang name tag yang terbuat dari kertas karton itu, terdapat sebuah tabel yang memuat daftar kesalahan gue. Isinya:

  • Datang terlambat;
  • Bawa barang yang bukan keperluan POM; dan
  • Nggak pake ribet.

Gue langsung nyengir begitu baca kesalahan gue yang nomor 3. Gue bener-bener udah enggak inget kenapa dulu gue sampe dihukum karena ribet. No wonder kalo orang-orang terdekat gue suka bilang gue ini ribet. Secara yaa, senior yang baru kenal gue sehari-dua hari aja bisa bilang gue ribet, hehehehe.


Botol-botol sample wewangian Oriflame

Kalo yang ini sebenernya hasil temuan si nyokap. Jadi dulu waktu masih kuliah, gue sempet ikutan bisnis Orfilame buat nambah-nambah uang jajan. Hasilnya lumayan, bisa buat biaya gue bersenang-senang dan buat beli keperluan kosmetik gue sendiri. Sayangnya semenjak punya gaji kantoran, hobi bisnis itupun gue tinggalkan. Padahal gue ini udah hobi dagang dari jaman masih SD lho. Mungkin nanti, kalo gue udah ngerasa puas sama pencapaian gue di dunia kerja kantoran, dan saat gue juga udah bosan jadi anak buah orang lain, mungkiiin… gue akan kembali terjun ke dunia bisnis gue sendiri.

Membereskan kamar, kemudian menulis blog ini bikin gue jadi bernostalgia… Dan entah kenapa, jadi semakin jelas terasa bahwa ada beberapa hal dalam hidup gue yang rasanya seperti keajaiban. Gue yang sekarang udah jauh berbeda dengan gue yang dulu. Udah enggak ada lagi si cewek ABG yang suka minder, sering dapet nilai jelek, pake baju asal-asalan, serta cewek yang having no clue bagaimana caranya mempertahankan persahabatan. Proses transformasi itu emang tidak pernah mudah. Bahkan terkadang gue ngerasa, gue udah bersikap terlalu keras sama diri gue sendiri. Tapi pada akhirnya, sama seperti ngeberesin kamar yang berantakan dan penuh debu, segala jerih payah dan rasa capek gue itu pasti akan terbayar lunas. Kemudian hari ini… I love my life as well as I love my new bedroom, hehehehehe.

Ciri-ciri Alat Bantu Make-up Berkualitas

Kualitas alat-alat bantu punya pengaruh yang signifikan sama hasil akhir make-up kita. Bedak yang bagus belum tentu terlihat sempurna kalau spons-nya tidak menunjang. Dan menurut pengalaman gue, spons bawaan dari bedak yang gue beli belum tentu spons bedak yang paling cocok untuk gue pakai. Berikut ini 5 alat kosmetika yang pernah gue pakai disertai dengan ciri-ciri dari alat berkualitas baik.

Powder sponge

  1. Saat diaplikasikan, spons bedak yang baik tidak terasa kesat atau tidak membuat kulit wajah kita terasa seperti sedang ditarik oleh spons tersebut;
  2. Tidak membuat sapuan bedak terlihat cakey. Terkadang, wajah terlihat cakey belum tentu salah bedaknya. Bisa jadi, spons bedak yang kita pakai itu yang tidak cocok dengan tekstur bedak dan/atau tekstur kulit wajah kita. Coba ganti-ganti merk spons bedak sampai menemukan yang paling cocok; dan
  3. Ciri-ciri khusus spons bedak favorit gue: bahannya lentur, empuk, warnanya mendekati cokelat susu, dan pori-pori  spons terlihat di permukaan. Merk yang biasa gue pakai: Tamia (tapi ada banyak jenis spons keluaran Tamia, yang gue suka yang warna cokelat susu), dan merk Carrefour alias spons produksi in-house-nya Carrefour.

Eyeshadow applicator

  1. Bisa dengan mudah membaurkan eyeshadow. Tidak perlu mengaplikasikan sampai berulang-ulang. Tapi kalau pada dasarnya eyeshadow yang kamu pakai memang berkualitas rendah, mau sebagus apapun aplikatornya ya akan tetap susah dibaurkan, hehehehe;
  2. Bubuk eyeshadow tidak berjatuhan ke daerah bawah mata;
  3. Terasa lembut di kelopak mata, tidak terasa kesat; dan
  4. Ciri-ciri khusus applicator favorit gue: gue lebih suka yang terbuat dari busa lembut dan empuk ketimbang yang terbuat dari bulu-bulu. Gue suka yang ukurannya tidak terlalu besar, bentuknya melancip ke ujung, gagangnya pendek, dan busanya tidak terlalu tebal. Merk yang biasa gue pakai: Oriflame.

Pelentik bulu mata

  1. Ada per-nya. Menurut pengalaman gue, per itu berfungsi sebagai kontrol supaya gue enggak menjepit bulu mata terlalu kencang;
  2. Ada pelapis di gagang penjepitnya yang terbuat dari besi itu… supaya alat ini enggak meninggalkan bekas yang tercetak di ujung jari telunjuk dan jempol gue;
  3. Tidak mudah karatan, mudah dibersihkan (besinya juga harus bisa dibersihkan lho, bukan cuma karetnya aja), dan karet di alat penjepit bulunya bisa diganti dengan mudah;
  4. Ciri-ciri khusus penjepit favorit gue: harus warna pink 🙂 Merk favorit: Tamia yang penjepit besi, bukan yang penjepit plastik.

Kuas blush-on

  1. Berukuran besar;
  2. Bulu-bulu padat dengan ujung membulat;
  3. Terasa halus saat diaplikasikan ke kulit wajah;
  4. Bubuk blush-on tidak berjatuhan; dan
  5. Merk favorit: enggak punya, soalnya belum nemu yang cocok. Biasanya tukang rias salon yang suka punya kuas blush-on semantap ini.

Sikat alis

  1. Bisa menyikat alis dengan rapih… bukan malah bikin bubuk dari pensil alis berantakan ke mana-mana;
  2. Tidak terasa kasar di kulit;
  3. Tidak mudah renggang; dan
  4. Merk favorit: ini juga belum ketemu… semua yang pernah gue pake enggak ada yang berkesan istimewa.