And the Journey Began…

Dari semua perjalanan gue sebelumnya, perjalanan menuju Korea Selatan ini paling bikin gue ngerasa deg-degan. Takut visa gue ditolak, takut tiba-tiba dilarang pergi sama bos di kantor, serta takut perjalanan akan berubah menjadi malapetaka karena untuk pertama kalinya, gue pergi traveling dengan orang-orang yang tidak seberapa dekat dengan gue.

Untunglah ternyata, aplikasi visa gue berjalan dengan mulus. Tidak ada dokumen yang dianggap kurang, dan visa gue pun bisa selesai tepat pada waktunya. Setelah visa Korsel sudah melekat di dalam paspor, gue malah jadi heran… kenapa gue harus takut ditolak ya? Memangnya ada hal apa yang bisa bikin visa gue jadi ditolak?

Selanjutnya soal ijin cuti. Meski gue udah sounding dari jauh-jauh hari soal rencana perjalanan gue ini ke atasan, tetep aja ada rasa khawatir si bos tiba-tiba menarik ijin cuti tersebut in the last minutes. Di hari terakhir gue bekerja sebelum cuti panjang, di ruangannya, si bos bilang begini, “Eh kamu jangan lupa lho… staf kamu ada banyak.”

Gue langsung berdiri mematung… “Emangnya kenapa, Pak?”

“Jangan lupa oleh-oleh! Kamu harus beli banyak oleh-oleh, hahahahaha.”

Fiuuuh… kalo cuma oleh-oleh sih enteng lah yaa, hehehehehe. Akhirnya tidak ada satu orang pun yang menjegal rencana cuti panjang itu. Meskipun gue harus rela lembur sampe enggak tidur satu malam menjelang keberangkatan, dan meskipun audited figures gue juga belum selesai-selesai, yang penting akhirnya gue tetep bisa pergi. Kemudian lagi-lagi, sesaat sebelum berangkat ke bandara, gue berpikir, “Kenapa gue takut banget dilarang cuti ya? My boss is not a cruel person like that, hehehehehe.”

Kemudian soal traveling dengan teman yang tidak seberapa akrab… well, ternyata selama perjalanan 11 hari 10 malam itu, gue justru ngerasa paling klik sama Tiara, temannya teman yang baru gue kenal dalam perjalanan ini. Gue sama dia punya gaya traveling yang sama: suka dandan tiap pagi tapi tetap berusaha selesai on time, hobi foto tapi tidak perlu sampai terlalu banyak pose dalam satu tempat yang sama, hobi belanja tapi tidak lantas menomorduakan itinerary, dan yang paling gue suka, dia enggak pernah memaksakan keinginan atau pendapat dia sendiri. Traveling in group, even it’s a small one, needs a huge of tolerance to keep the journey fun for everyone.

Nah, sekarang, mari kita mulai mengupas perjalanan yang gue share dalam blog ini. Selama berlibur di Korsel, ada banyak sekali ide tulisan yang terlintas di benak gue. Jadi saking banyaknya, kayaknya sih rangkaian tulisan ini baru selesai paling cepat 2 minggu dari sekarang. So keep visiting my blog to read the complete stories yaa, guys. See you in the next post!

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s