Tahun lalu, gue pernah bikin blog yang isinya hal-hal yang harus gue siapkan sebelum liburan ke Malasyia, Hongkong, dan sekitarnya. Buat yang belum baca, klik di sini.
Tadinya tahun ini gue mau bikin tulisan yang sama, tapi ternyata awal tahun ini justru lebih hectic daripada awal tahun lalu. Sebelum sempat menulis, tahu-tahu saja gue sudah mempersiapkan semua yang gue butuhkan untuk liburan ke Korsel, 3 hari lagi.
Jadi sebagai gantinya, gue kepingin nulis hal-hal yang sudah gue persiapkan untuk liburan kali ini. Siapa tahu aja bisa jadi input buat teman-teman yang juga sedang menyiapkan acara berlibur.
- Beli digital camera! Sebetulnya gue udah niat beli kamera sejak beberapa tahun yang lalu. Tapi karena begitu banyak hal, enggak pernah jadi terwujudkan. Padahal gue udah berkali-kali browsing, compare products, sampe mencatat kode barang yang gue inginkan. Malah pernah udah hampir beli, tapi batal karena stok kamera warna pink-nya sedang kosong. Tahun ini pun gue hampir aja gagal beli, gara-gara seri yang gue inginkan masih langka di pasaran. Rasanya sayang beli gadget kalau bukan yang paling baru, karena toh gue jarang-jarang beli yang beginian. Tapi akhirnyaa, setelah gagal cari di PIM dan Semanggi, gue berhasil menemukan kamera incaran di Pacific Place. Nantikan review gue untuk si digicam imut-imut di blog ini yaa;
- Beli boots lucu, berwarna beige, yang tingginya bisa diatur sesuai keinginan. Tadinya gue enggak ada niat beli boots, tapi gara-gara chatting sama Rere, teman sekantor yang juga punya obsesi berlibur ke Korsel, tiba-tiba gue juga jadi kepengen punya boots. Selain supaya keren, ya kali aja bener di Korsel masih terlalu dingin buat gue… Tapi kalo ternyata pake boots cuma bikin kaki gue jadi nggak nyaman, itu sih tenang aja… gue sudah siapkan sandal jepit andalan di dalam koper, hehehehe;
- Beli little backpack. Ini juga tadinya enggak ada di agenda belanja gue. Gimanapun menurut gue, handbag terlihat lebih fashionable daripada backpack. Tapi begitu gue teringat betapa ribetnya narik-narik koper naik-turun eskalator menuju subway station di Hongkong dan Singapur… gue langsung memutuskan untuk beli backpack, sebagai pengganti handbag selama traveling. Kenapa lebih baik backpack daripada handbag? Karena saat menarik koper beroda, handbag itu cenderung merepotkan gara-gara suka melorot di bahu! Untungnya backpack yang gue beli di Charles & Keith itu modelnya manis, feminim, dan bisa dipakai menyerupai handbag juga! Really love this cute little backpack;
- Beli 2 buah syal murah meriah. Sebetulnya bukan berarti gue sengaja cari barang murah, tapi luckily gue menemukan syal cantik dengan harga murah meriah waktu lagi belanja bulanan di Plaza Cibubur. Bukan tipe syal rajut tebal yang menghangatkan, tapi lebih ke syal kain yang cuma buat gaya-gayaan, hehehehe. Notes: salah satu hal yang membuat foto liburan terlihat menarik adalah penampilan kita yang terlihat seperti turis. Misalnya, kacamata hitam, long coat, atau syal yang jarang dipakai oleh orang-orang di negara tropis;
- Beli majalah Cosmopolitan (yang ukuran mini) dan novel untuk teman perjalanan. Bengong-bengong di pesawat selama hampir 10 jam bisa bikin gue mati bosan, apalagi gue cuma terbang naik AirAsia yang nggak punya fasilitas hiburan elektronik ala Garuda…
- Beli Pop Mie dan cereal buat sarapan selama di Korsel, atau buat mengisi perut just in case enggak cocok sama makanannya. Sebetulnya gue tipe orang yang menentang tradisi cuma makan Pop Mie selama traveling, tapi kadang-kadang, keberadaan makanan instan ini penting supaya magh enggak kumat (misalnya saat udah kesiangan buat cari sarapan, atau udah makan tapi masih nggak kenyang). Di luar itu, tetap harus cari makanan yang layak untuk jaga kesehatan. Meskipun gue terkenal suka pilih-pilih makanan, tapi anehnya kalo lagi traveling abroad, gue justru jarang rewel suka makanan. Keinginan untuk liburan sepuas hati dengan tubuh sehat mengalahkan rasa makanan yang nggak enak, hehehehe;
- Siapin obat-obatan, mulai dari obat magh, Troches, Albothyl (just in case sariawan gue kumat), obat khusus dari dokter gigi gue, sampe obat diare. Jangan ketawa pas baca tulisan obat diare yaa. Sakit perut adalah penyakit yang paling sering menyerang turis asing. Perbedaan iklim dan jenis bumbu makanan berpotensi bikin sakit perut. Jadi daripada repot nerangin sama pegawai minimarket yang belum tentu ngerti Bahasa Inggris, ya mendingan bawa aja obat yang sudah biasa kita pakai;
- Ngurus surat cuti, kemudian transfer kerjaan ke staf-staf di kantor… dengan harapan mereka enggak bakal ganggu gue selama liburan, hehehehe;
- Hal-hal standar yang biasa dilakukan turis sebelum traveling abroad: ngurus visa, tuker duit ke money changer, dan packing. Yang paling sulit, tentu saja urusan packing! Koper gue enggak seberapa besar, dan gue emang ngotot nggak pengen bawa koper besar supaya enggak susah bawanya (maklum, liburan on budget, ke mana-mana naik tranportasi umum). Awalnya sempat overload, tapi akhirnya selesai dengan baik. Baju tidur gue hemat, mayoritas baju berbahan ringan, ada baju yang akan di-mix-and-match, produk perawatan wajah yang nggak perlu udah gue singkirkan (setelah dipikir-pikir, gue nggak bakal punya waktu bukan tetep melakukan maskeran rutin seminggu sekali selama liburan nanti), dan beberapa barang yang pasti mudah ditemukan di minimarket negara manapun juga sudah gue keluarkan. Well, for me it’s the art of packing 😉
- Mengistirahatkan kaki dari banyak jalan. Weekend ini gue stay di rumah all day long, semua urusan belanja sudah gue bereskan sepanjang minggu kemaren. Tapi sebelnya niih, biasanya over-excited bikin gue jadi nggak bisa tidur! Tapi nggak papa lah… Gue toh masih punya banyak waktu untuk tidur sepanjang penerbangan ke Korsel nanti. Sekarang yang penting… report April gue harus selesai secepatnya! Now leave the blog and continue working, hehehehe.