Pulau Jeju dikenal oleh penduduk Korea Selatan sebagai pulau vulkanis yang memiliki pemandangan spektakuler, yang merupakan objek wisata lokal favorit mereka. Ibaratnya, Jeju itu adalah Bali-nya Indonesia. Saat pertama kali meng-Google Jeju Island, hasil gambar yang pertama kali menarik perhatian gue adalah foto pantai yang dikelilingi oleh bunga-bunga berwarna kuning! Cantiknyaaa… I want to see it and take picture between the yellow flowers!
Setelah gue googling lebih lanjut, kemungkinan bunga-bunga kuning itu bisa gue temukan di Sunrise Peak. Jadilah gue memasukkan Sunrise Peak ke dalam itinerary. Lalu bagaimana kenyataannya? Berhasilkan gue menemukan si bunga-bunga kuning yang cantik itu?

Foto bunga kuning yang gue dapet via Google.
Begitu sampai di bandara Jeju, gue mendapatkan pembatas buku yang menampilkan foto bunga-bunga kuning di pinggir pantai. Kemudian sepanjang perjalanan menuju berbagai objek wisata di Jeju, gue beberapa kali melihat bunga kuning itu tumbuh liar di pinggir jalan. Musim semi itu musimnya bunga bermekaran bukan? Semakinlah gue yakin gue akan melihat hamparan luas bunga kuning yang sampai sekarang, gue tidak tahu apa nama bunganya.
Akhirnya gue pun tiba di Sunrise Peak. Begitu turun dari mobil, gue belum melihat si bunga kuning. Ketika gue mulai menanjak… oh my God… yang terlihat hanya hamparan rumput luas berwarna hijau 😦 Begitu gue sampai ke puncak pun, tidak ada satupun bunga kuning yang gue temukan di tempat itu! Hiiks, kecewa 😦
Begitu kembali lagi ke mobil, gue bertanya pada Andy, tour guide gue, soal bunga-bunga kuning itu. Dan dia bilang, dia sudah lama tidak melihat bunga kuning di Sunrise Peak. Seingat dia, terakhir kali dia melihat bunga itu di sana sudah hampir 10 tahun yang lalu! Kemungkinan, bunga itu tidak banyak tumbuh karena udaranya masih dingin.
Well, I guess I was not lucky then 😦
Meskipun gagal menemukan hamparan bunga kuning, gue tetap menganggap pulau Jeju sebagai pulau yang cantik. Berikut ini gue capture daftar keindahan Jeju yang sempat gue nikmati selama berlibur 3 hari 2 malam di pulau itu.
Sunrise Peak
Most of people say, Sunrise Peak is number one tourist attraction in Jeju. It’s a must visit place. Yang tidak gue sangka, ternyata, untuk bisa menikmati cantiknya Sunrise Peak, kita harus naik ke atas lembah sekitar lima belas menit lamanya! Begitu sampai di parkiran, gue langsung melirik ke arah puncak lembah… dan gue pun bergidik ngeri. Gue sanggup nggak yaa, naik sampai ke atas? Angin sedang berhembus cukup kencang dan udaranya juga sedang terasa sangat dingin!
But the good thing of the cold wind is it helps avoiding you from easily get tired! Capek itu sudah pasti, tapi gue enggak keringatan sama sekali lho. Bahkan saat sudah hampir sampai atas, gue malah tidak menyangka sudah mau sampai atas. Tidak seberat yang gue kira juga ternyata. Yaaa, walaupun dikit-dikit gue memilih untuk berhenti atau duduk sejenak, hehehehe.
Setiap sisi di Sunrise Peak menampilkan keindahan yang berbeda-beda. Ada yang menampilkan tampak atas perkotaan pinggir laut, pemandangan batu karang yang menjulang kokoh, laut yang tampak tenang, atau sekedar hamparan rerumputan. Memang tidak seindah yang gue kira, but still I think that Sunrise Peak was beautiful.

Tiara, my travel mate, in Sunrise Peak.
Masih menurut Andy, Sunrise Peak sore itu tampak kurang cantik karena langit sedang tidak cukup cerah. Sudah bunga kuningnya sedang tidak tumbuh, langitnya sedang tidak cukup cerah pulaaa. Gue benar-benar kurang beruntung! Setidaknya saat itu tidak turun hujan, sehingga gue bisa menikmati Sunrise Peak sampai ke atas puncak 🙂
Oeldogae Rock
Batu karang raksasa ini diberi nama Oeldogae yang artinya “kesepian”. Nggak ngerti juga asal-usul nama tersebut, yang jelas, tempat ini merupakan salah satu lokasi syuting Jewel in the Palace. Yup… gue sengaja datang ke tempat ini hanya karena Jang Geum pernah ada di sini, hehehehehe.
Begitu gue melangkah turun ke objek wisata yang satu ini, gue langsung terpukau… Pemandangannya cantik, melebihi ekspektasi gue sendiri. Bahkan menurut gue, pemandangan di sini masih lebih cantik daripada pemandangan di Sunrise Peak.


Tempat ini punya jalur tracking yang kelihatannya cukup makan waktu. Yang gue dan teman-teman lakukan hanya terus berjalan sampai menemukan lokasi syuting Jewel in the Palace. Setelah puas berfoto di sana, kita berputar balik dan kembali menuju mobil di parkiran.
Manjang Cave
Alasan gue mengujungi gua ini hanya satu: karena katanya, this is the longest lava tube in the world. Panjangnya sekitar 1 kilomoter. Sebagai traveler, gue selalu ngerasa wajib mengunjungi tempat yang serba “paling” di dunia. Setelah sebelumnya pernah mengunjungi patung Budha dan patung Dewa terbesar di negara-negara lainnya, kali ini di Korea, gue mengunjungi lava tube yang paling panjang di dunia.
Yang namanya gua, ya pemandangannya hanyalah gua. Langit-langitnya tinggi, gelap, dan sangat dingin! Untunglah masih ada lampu-lampu sorot yang dipasang di dalam membuat gua ini jadi terlihat lebih terang dan juga lebih cantik.
Tips buat kalian yang ingin mengunjungin Manjang Cave:
- Bawa pakaian hangat. Tangan gue sampai terasa beku gara-gara cuma mengenakan t-shirt dilapis sweater tipis; dan
- Pakai sepatu, jangan sandal. Yang namanya gua, sudah tentu track-nya tidak mulus. Tambah risky karena banyak tetesan air yang membuat permukaan menjadi licin.
Pada saat gue hendak memasuki mulut gua, petugas di sana, via Andy, mengingatkan gue tentang tidak baik mengenakan sandal ke dalam gua. Maka gue pun dipersilahkan meminjam, secara gratis, salah satu sepatu karet yang khusus disediakan untuk tamu. Sayangnya ukuran sepatu di sana kecil-kecil, sehingga malah bikin kaki gue jadi lecet. Dan tau nggak siiih, setelah gue keluar dari dalam gua, gue beberapa kali menemukan cewek-cewek yang pakai high heels masuk ke dalam gua! Woow…
Three Beautiful Waterfalls
Ada 3 air terjun yang cukup populer di pulau Jeju. Pada kesempatan yang lalu, karena keterbatasan waktu, gue hanya sempat mengunjung 1 air terjun saja: Jeongbang waterfall. Gue dan teman-teman memilih air terjun ini berdasarkan rekomendasi dari Andy dan gadis remaja yang kami temui di sebuah restoran.
Sayangnya saat melihat air terjun ini… gue dan teman-teman serempak berpikiran, “Cuma begini doang? Apa bagusnya???”
Kalau dilihat sepintas, memang biasa-biasa saja. Rasanya gue pernah melihat air terjun yang lebih cantik di daerah Sukabumi. Tapi setelah melihat hasil foto yang diambil oleh Andy, wah… fotonya bagus! That has become one of my favorite photos in Jeju.

Ukuran air terjun Jeongbang relatif lebih besar jika dibandingkan Cheonjeyeon dan Cheonjiyeon. Memang bukan yang paling cantik, tapii, Jeongbang ini merupakan satu-satunya air terjun di Asia yang turun langsung menuju lautan. Sayangnya pada foto di atas, tidak terlihat bahwa sebetulnya saat itu, gue sedang berfoto di pinggir laut.
Oh ya, meskipun gue tidak mengunjungi 2 waterfall lainnya, akan tetap gue share di sini foto keduanya yang gue dapatkan via Google.

Cheonjeyeon Waterfall

Cheonjiyeon Waterfall
Overall, I agree that Jeju is beautiful. Apalagi kata Andy, masih ada banyak tempat seperti Oeldogae di daerah Jeju! Sayangnya tentu saja, 3 hari tidak cukup untuk explore kecantikan Jeju. Gue masih belum mengunjungi Halla Mountain yang juga terkenal dengan keindahannya, dan tentunya, gue belum berhasil menemukan hamparan bunga kuning di pinggir lautan itu, hehehehe.
Well, let’s just hope that someday I’ll be back to experience more of Jeju beauty 🙂