Just Because He Was in the Past, It Doesn’t Mean He Was a Mistake

A friend used to tell me, “You should really get rid of him. He’s gone, he’s in the past, and he’s not worth the wait! You deserve way better than him.”

It was actually nice that I had a friend who looked out for me and I can really understand her point of view. With that being said, it doesn’t mean I entirely agree with her. Just because he was in the past, it doesn’t mean he was a mistake.

Why?

Because if I said that he was a mistake, it also suggested that I was making a mistake. That I was a mistake myself. And I refuse to think of me that way. I refuse to think of him that way.

There was a reason why I fell for him in the first place. I saw his very best back then. I saw a quality that he probably didn’t even realize. I saw something in him, and I really liked what I saw. Even when he turned to break my heart, I was still holding on just because I knew that the bright side of him was surely still there; right inside of him. And when I finally gave up, it was not because I gave up my faith on him; it was merely because I realized that his very best just unfortunately not belong to me.

So again, he was not a mistake. He was just a lesson that I can’t always get what I want to have. Just because I can see the very best of him, it doesn’t mean he can also see the very best of me. So there I learn how to have a big heart and get moved on with my life. And that’s that.

Kenapa Orang Jujur itu Sulit Ditemukan?

Beberapa waktu yang lalu, gue pernah dengar salah satu kenalan yang bilang begini, “Di Indonesia ini, banyak orang taat agama. Rajin ibadahnya. Banyak amalnya. Tapi enggak tahu kenapa, enggak banyak orang yang jujur sifatnya.”

Semakin ke sini, semakin gue membenarkan teori teman gue itu. Orang yang sangat takut dengan dosa pun, entah kenapa, bisa-bisanya tidak merasa takut untuk berbohong. Saking banyaknya orang yang suka berbohong, gue sampai nyaris tidak lagi menganggap suka berbohong sebagai kekurangan dalam sifat orang lain.

Lalu bagaimana dengan teman gue itu sendiri? Termasuk orang jujur kah? Well… enggak usah jauh-jauh menilai orang lain. Diri gue sendiri pun, harus gue akui, tidak benar-benar 100% jujur.

Ada kalanya, gue sedikit berbohong untuk menyelamatkan orang lain. Berbohong untuk mendamaikan dua kubu yang sedang bertengkar, atau setidaknya, supaya keadaan di antara mereka tidak semakin buruk. Atau sedikit berbohong dalam rangka “damage control“.

Kadang, gue merasa tidak ada yang salah dari white lies gue itu. Tapi lebih seringnya, gue menyesal dan balik mempertanyakan diri gue sendiri. Apakah memang benar ada yang namanya berbohong untuk kebaikan? Jika iya, demi kebaikan siapa persisnya?

Jika dibilang untuk kebaikan diri gue sendiri, khawatirnya, lama-kelamaan gue jadi kebiasaan. Satu kebohongan kecil bertumbuh menjadi besar. Sampai lama-lama, satu kebohongan harus selalu ditambal dengan kebohongan lainnya. Itukah jenis “kebaikan” yang gue inginkan untuk diri gue ini?

Coba kita pikirkan kembali. Kenapa kita berbohong?

Saat berbohong di kantor misalnya. Apa benar demi kebaikan tim, atau hanya demi melindungi karier kita semata? Hanya karena takut kena marah bos, atau yang lebih buruk, takut kena SP, misalnya?

Atau saat kita mengarang cerita. Apa benar hanya sekedar seru-seruan, atau sebetulnya, ada kah masalah serius di balik kebohongan yang kita ucapkan itu? Bukankah mengarang cerita seru sama artinya kita tidak punya cukup banyak hal dalam hidup yang bisa kita banggakan? Bukankah itu artinya kita harus bekerja lebih keras untuk membahagiakan dan membanggakan diri kita sendiri?

Dalam kasus gue, berbohong untuk damage control. Oh God, this is really the worst! Ini yang gue maksud bisa berujung menutupi satu kebohongan dengan kebohongan lainnya! Meskipun niatnya mulia, rasanya benar-benar tidak mengenakkan deh!

Jangan biasakan berbohong. Mulai kendalikan diri dari ucapan-ucapan bohong, mulai dari hal yang paling kecil sekecil-kecilnya. Jangan sampai hal-hal baik dalam diri kita di kemudian hari tertutup begitu saja hanya karena satu kebohongan yang terbongkar di depan orang lain.

Tips terakhir dari gue: belajar jadi orang yang pemberani. Banyak kebohongan yang lahir dari rasa takut. Jadilah pemberani. Berani mengutarakan isi pikiran, berani melakukan hal yang benar, berani mengakui kesalahan, berani mengakui ketidaksempurnaan, dan berani meminta maaf ketimbang mangarang alasan yang hanya akan buat orang lain tambah kesal!

Why should we lie if we have a truth to tell? Be brave enough to tell the truth, and only the truth.

My Kind of Make-up of the Day!

img_4598Gue bukan tipe orang yang senang pakai make-up tebal. Gue enggak mau sampai terlihat asing hanya karena make-up yang gue pakai di wajah gue ini. Dan sesekali, gue ingin menulis make-up of the day ala gue! Semoga bermanfaat!

Liquid Foundation: Lancome Mat Miracle no. 03

Wajah berminyak seperti gue jelas tidak cocok dengan dewy look make-up ala artis Korea. Itu sebabnya gue lebih memilih matte make-up untuk wajah dan bibir gue ini! Pori-pori wajah tertutup dengan baik dan bebas kilap juga!

Oh ya, untuk hasil make-up yang lebih sempurna, jangan lupa pakai Beauty Blender yang sudah dibasahkan. Pemakaian Beauty Blender emang boros foundation banget sih, tapi hasilnya worth it kok. Bedak jadi terlihat merata, lebih halus, dan tidak cakey.

Untuk hasil foto di blog gue ini, gue pakai foundation sampai 4 kali pump untuk satu putaran (sampai ke wajah hanya setengahnya karena terserap ke dalam Beauty Blender). Gue pakai foundation 2 putaran untuk hasil yang lebih sempurna.

Cara pakainya, taruh langsung 4 pump di punggung tangan, lalu ambil foundation menggunakan Beauty Blender yang sudah dibasahkan dan diperas sampai habis airnya, baru kemudian tepuk-tepuk Beauty Blender di wajah dan ratakan sampai ke sudut-sudut wajah. Gunakan ujung runcing Beauty Blender untuk daerah yang menyempit seperti ujung mata dan lekuk bibir. Ulangi satu kali lagi sampai habis semua foundation di tangan kita itu.

Concealer: Too Faced Perfect Nude

Setelah foundation, gue pakai sedikit concealer untuk menutupi dua noda bekas jerawat di pipi kiri gue. Ambil sedikit dengan ujung jari telunjuk lalu tepuk-tepuk di atas kulit yang bernoda. Jika masih tampak kurang, ambil bedak padat menggunakan ujung cotton bud dan baurkan bedak padat itu hanya ke noda yang membandel. Jika masih kurang juga, ulangi aplikasi concealer, ulangi aplikasi bedak padat, terus diulangi sampai mendapatkan coverage yang diinginkan.

Setelah selesai, ambil cotton bud yang masih bersih untuk meratakan warna kulit di sekitar noda yang baru saja jika tutupi. Jangan sampai terlihat jelas ada bedak yang menumpuk di satu area wajah tersebut.

Pressed powder: MAC Lightful

Pastikan kita sudah memberi jeda waktu minimal 5 menit setelah aplikasi foundation sebelum melanjutkan dengan bedak padat. Ambil bedak padat secukupnya saja, tepuk-tepuk ke wajah, atau boleh juga diusap menggunakan spons asalkan jangan ditarik terlalu jauh (misalnya, jangan mengusap spons dari hidung langsung ke ujung wajah dekat telinga). Perhatikan daerah sekitar mulut dan hidung untuk memastikan tidak ada bedak yang tampak cakey. Baurkan sedikit bedak dengan lembut untuk memperbaiki area yang tampak cakey itu (jika ada).

Eyeshadow: MAC dark brown

Gue paling suka pakai eyeshadow warna cokelat tua. Tipe warna yang membuat mata gue tampak lebih bersinar tapi tetap tampak natural. Biasanya, gue pakai eyeshadow sekitar 5-10 kali ambil. Semakin tebal bedak yang gue pakai, semakin tebal juga eyeshadow-nya. Biasanya, gue pakai eyeshadow dua putaran. Pertama untuk mengisi bagian dalam kelopak mata, ke dua untuk meratakan dan merapikan baurannya. Pastikan eyeshadow kita ini perlahan menipis ke bagian luar kelopak mata. Gunakan bantuan cotton bud untuk merapikan bagian pinggir agar tampak membingkai mata secara sempurna.

Oh ya, setelah selesai pakai eyeshadow, coba melangkah ke bawah sinar matahari dan pastikan tidak ada bubur eyeshadow yang berceceran di wajah kita. Jika ada, bersihkan pakai cotton buds, caranya cukup diambil secara perlahan saja. Setelah bersih, tepuk-tepuk wajah kita dengan bedak padat supaya wajah kita tidak terlihat belang.

Eyeliner: L’oreal Super Liner black

Eyeliner berbentuk spidol ini bukan hanya mudah digunakan, tapi juga memberikan hasil akhir yang memuaskan! Ketebalannya bisa disesuaikan dengan keinginan, bisa tipis, bisa juga sangat tebal tanpa terlihat menumpuk dan menggumpal.

Tips menggunakan eyeliner supaya tidak berantakan? Belajar menahan kedip! Eyeliner paling baik jika digunakan dalam satu tarikan dari ujung ke ujung (dan bukan tarikan pendek yang putus-putus secara berulang). Bentuk dulu garis bagian luar, supaya jika garisnya berantakan, jumlah eyeliner yang harus dibersihkan (pakai cotton bud yang sudah dicelup ke dalam eye make-up remover) masih tidak terlalu banyak. Setelah garis luar sudah beres, mengisi bagian dalam bisa selesai dengan jauh lebih cepat dan mudah (pastikan tidak ada satu titik pun yang tertinggal ya!). Pastikan juga ketebalan dan bentuk garis antara mata kanan dan mata kiri sudah sama tebal dan sama simetrisnya!

Satu tips lagi, spidol bekas eyeliner lama yang sudah mengering bisa digunakan sebagai alat bantu untuk merapihkan eyeliner yang baru saja jika poleskan. Gunakan spidol bekas ini untuk merapihkan garis luar eyeliner yang masih basah secara perlahan.

Mascara: Lancome Doll Eyes black

Jangan lupa gunakan penjepit bulu mata sebelum mengaplikasikan maskara. Tahan penjepit selama kurang lebih 10 detik kemudian langsung aplikasikan maskara secara perlahan. Pastikan sikat maskara kita sudah terbebas dari gumpalan (bisa coba dibersihkan dengan menepuk-nepuk gumpalan tissue ke permukaan sikat maskara). Gunakan maskara dari ujung ke ujung dengan ketebalan yang sama rata. Pisahkan bulu mata yang menempel (jika ada) dengan sisir khusus bulu mata.

Eyebrow definer: NYX black

Gue bukan tipe orang yang senang mewarnai alis sampai sangat tebal. Lagi-lagi, gue lebih suka yang natural saja. Cara pakainya mudah; tarik satu garis dari ujung ke ujung lalu ratakan dengan sikat khusus alis. Makin ke ujung, bentuknya harus makin meruncing. Rapihkan menggunakan cotton bud yang ditaburi bedak badat untuk merapihkan garis yang meleset atau untuk menghapus riasan alis yang dianggap terlalu tebal.

Lipstick: Clinique Chubby Stick Baby Tint no. 02 & YSL Rouge Pur Couture

Gue pakai Chubby Stick sebagai pelembab bibir, pilih warna yang nyaris transparan supaya tidak merusak warna lipstik yang akan gue gunakan setelahnya. Tips memakai lipstik; pastikan baurannya merata sampai ke bagian sudut bibir dan juga bibir bagian dalam. Pastikan pinggiran putih bibir tidak lagi tampak, dan coba bercermin sambil tersenyum lebar (senyum yang menampakkan gigi), lalu pastikan bahwa semua area bibir yang tampak di cermin dalam keadaan tersenyum lebar itu sudah tertutup lipstik dengan baik. Yang terakhir, jangan lupa untuk juga memastikan tidak ada lipstik yang menempel di gigi, hehehehe.

Your Make-up Looks Bad on Your Face? Here’s Why!

Emang sih, gue enggak pernah ikut sekolah kecantikan. Tapi belajar dari pengalaman pribadi, ini dia 5 hal yang dapat menyebabkan make-up kita (termasuk produk yang harganya sangat mahal itu) terlihat tidak membaur dengan baik di wajah kita ini.

Dry skin

Ada alasannya kenapa MUA selalu memakaikan pelembab sebelum mengoleskan primer dan alas bedak: make-up sulit menempel pada kulit yang kering, terutama jika keringnya sampai bersisik dan mengelupas! Harus rajin pakai pelembab jangan hanya saat hendak mengenakan make-up, tapi juga harus rutin pakai pelembab segera setelah kita mencuci wajah dengan sabun! Untuk tipe kulit yang sangat kering, pakai face spray yang mengandung pelembab di tengah hari bisa jadi solusi. Face spray juga bisa jadi penyelamat jika wajah terasa kering setelah bersentuhan dengan air wudhu misalnya.

Obat kulit

Pada umumnya, obat yang diberikan dokter untuk kulit wajah cenderung bekerja dengan cara mengelupas sel kulit di wajah kita ini. Akibatnya, wajah akan terlihat kering sehingga lagi-lagi, make-up akan sulit untuk menempel pada wajah. Bisa jadi masih acceptable untuk make-up harian, tapi jangan coba-coba jika sebentar lagi kamu akan ada big event seperti wedding misalnya. Diskusikan dengan dokter kulit yang bersangkutan untuk mencari win-win solution-nya!

Tidur tanpa membersihkan make-up

Tumpukan make-up yang dibawa tidur akan membuat wajah jadi kusam dan kasar di pagi harinya. Jangan heran jika bedak kita terlihat kurang membaur dengan wajah, pensil alis sulit diratakan, maskara cepat menggumpal, atau bubuk eye shadow malah berjatuhan ke wajah kita! Bersihkan wajah dengan sempurna sebelum tidur untuk pulasan make-up yang optimal!

Alat bantu make-up yang sudah usang

Spons bedak yang sudah kasar dan menghitam tidak akan bekerja sebaik spons bedak yang masih baru pertama kita pakai. Begitu pula dengan kuas eye shadow dan blush on yang biasa kita pakai! Kemampuan mereka menyerap make-up yang kita ambil dan membaurkannya kembali ke wajah tentu perlahan akan berkurang dengan sendirinya. Makanya, jangan lagi malas ganti spons dan kuas secara berkala!

Belum menemukan make-up yang sesuai

Atau bisa jadi, kita hanya belum menemukan make-up yang sesuai. Jika demikian, jangan malas dan ragu untuk bereksperimen! Coba ganti dengan jenis make-up yang berbeda. Ganti compact powder dengan liquid make-up misalnya. Cari terus sampai dapat produk yang tepat!