Tengah tahun rasanya saat yang tepat untuk menulis masalah performance review. Gagal dapat promosi akhir tahun lalu dan ingin bisa mendapatkannya akhir tahun ini? Baca tulisan gue yang satu ini lalu coba terapkan selama enam bulan ke depan. Siapa tahu bisa berhasil! Tulisan ini memang gue tulis berdasarkan pengalaman pribadi, tapi menurut gue, pola pikir atasan pada umumnya tidak jauh berbeda. Open your mind and win that seat!
Terlalu cepat berpuas diri
Ini alasan utama yang sering menghalangi kita dari promosi. Merasa sudah bisa mengerjakan pekerjaan kita dengan baik? Tugas selalu selesai tepat waktu? Well, bukankah memang untuk itu kamu dipekerjakan di posisi kamu sekarang ini? Untuk menyelesaikan pekerjaan kamu dengan baik tepat pada waktunya?
Sekedar selesai dengan baik dan tepat waktu itu sifatnya hanya “meet expectation”, sedangkan promosi hanya akan diberikan kepada orang yang “exceed expectation”. Orang yang mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik dan tepat waktu itu bukan hanya kamu saja lho. Dan tidak mungkin ada perusahaan yang bisa memberikan promosi kepada semua orang yang meet expectation!
Lalu apa yang harus kamu lakukan? Do the extra miles! Make differences! Take a lead role as the agent of change! When your bosses ask you for one thing, give them ten! PUSH yourself to do the things you never do! Embrace the challenges and make the best of it! That’s my friend, a winner’s attitude.
Tidak ada skill development
Sudah bekerja untuk satu perusahaan bertahun-tahun lamanya bukan jaminan kita sudah menjadi ahli untuk pekerjaan kita itu. Jika pengetahuan dan keahlian kita saat ini masih tidak jauh beda dengan satu tahun sebelumnya, maka wajar saja jika promosi terlihat sangat jauh di depan mata. Dan jangan pula salahkan atasan jika saat ada posisi kosong, mereka malah memilih untuk merekrut orang baru! Memang belum tentu si orang baru betulan sesuai harapan mereka, tapi setidaknya, hal itu menandakan atasan sedang coba mencari orang lain yang memiliki satu atau beberapa hal yang tidak kita miliki.
Jangan pernah merasa sudah cukup pintar, jangan pernah berhenti untuk belajar! Sempatkan diri untuk selalu baca satu buku baru tiap bulannya. Aktif cari training baik soft skill maupun technical skill. Dan ini yang banyak sekali terlewat dari bawahan pada umumnya: cari kesempatan untuk belajar dari atasan! Perhatikan cara mereka mengambil keputusan, tanya-tanya tiap ada kesempatan, dan beranikan diri untuk minta saran langsung dari mereka! Inilah satu alasan pentingnya punya atasan yang bisa dijadikan role model. Find a good boss instead of just a good company!
Pesimis, pesimis, dan pesimis!
Gue paling malas saat harus berdebat dengan bawahan yang selalu melihat segala sesuatu dari sisi buruknya saja. Mencari kejelekan tanpa menawarkan solusi itu benar-benar percakapan yang buang-buang waktu! Kalau ini-itu kita bilang tidak bisa, tidak bisa, dan tidak bisa, lantas kita ini bisanya apa?
Berpikir kritis, jangan berpikir negatif. Segala sesuatu pasti ada jalan keluarnya. Jika sesuatu itu menurut kita memang tidak worth doing, jelaskan alasannya dan solusi alternatifnya. Jangan menolak suatu ide tanpa menawarkan ide yang lainnya. Dan yang paling penting, jangan pernah menolak suatu pekerjaan hanya karena kita tidak yakin kita bisa mengerjakannya! Kalau sudah sampai separah itu, apa yang membuat kita berpikir kita pantas mendapatkan promosi?
Sombong tanpa ada kontribusi nyata
Pernah lihat karyawan yang suka mengancam akan resign jika kemauannya tidak dipenuhi? Tidak dikasih cuti, ngambek. Gaji naik kurang beberapa persen, ngambek lagi. Padahal sebetulnya, hasil pekerjaan mereka termasuk biasa-biasa saja. Saat ditantang untuk menyebutkan contoh konkret prestasi mereka pun, tipikal seperti ini belum tentu bisa menyebutkan dengan baik. Mereka hanya akan menyebutkan daftar pekerjaan sehari-hari yang memang sudah seharusnya mereka lakukan.
Hanya saja sayangnya, tipikal seperti ini bisa jadi sangat hoki saat kebetulan mendapatkan atasan yang penakut dan pemalas. Memang ironinya, ada saja tipe orang yang bisa mendapatkan promosi dengan modal gertak sambel saja. Tapi hati-hati. Jika atasan kita cukup cerdas, bersikap seperti ini hanya akan membuat kita turun drastis dari daftar top priorities mereka! Atasan yang cerdas tidak akan mau ‘berinvestasi’ kepada bawahan yang tidak terlihat ‘tahan lama’.
Terlalu menyebalkan
Poin yang satu ini jujur saja masih menjadi salah satu PR terbesar untuk diri gue sendiri. Gue sadar gue sendiri pernah sekali dua kali kehilangan kesempatan emas hanya karena gue sudah bertingkah kelewat menyebalkan. Bagaimanapun, kita perlu dukungan atasan untuk bisa mendapatkan promosi, dan jangan lupa, atasan juga manusia yang punya perasaan! Jika dikembalikan pada diri sendiri, mau kah kita memberikan kesempatan kepada bawahan yang selalu saja menyakiti perasaan kita sebagai atasannya?
Ada bedanya bersikap tegas dengan bersikap jahat. Don’t be rude even in the worst situation at work! Jangan selalu bersikap sinis kepada semua orang tanpa ada alasan yang jelas. Jangan suka mempersulit orang lain hanya karena ego kita pribadi. Bagaimanapun juga, teamwork itu wajib hukumnya! Jangan jadi orang sulit yang membuat pekerjaan tim malah jadi tambah sulit! Atasan kemungkinan besar tidak akan mau mengambil resiko mempromosikan seseorang yang hobinya menyakiti perasaan orang lain! Be professional and control yourself!
Dear Riffa,
Happy Ramadhan, ya
Thanks atas tulisannya, ya. Sepertinya kamu cocok punya kerja sampingan jadi career coah, dan aku akan daftar pastinya 🙂
Hi Widia
Happy Ramadhan to you too!
Hehe, masa’ siih? Thanks for letting me know! I’ll write more about it then 😉