Surat Kecil Untuk Tuhan

Awalnya, gue enggak gitu tertarik nonton film Surat Kecil Untuk Tuhan. Jalan ceritanya udah ketebak: penderitaan cewek pengidap kanker sampai akhirnya dia meninggal dunia. Entah udah ada berapa banyak cerita sejenis ini yang pernah gue baca atau tonton di film lain. Tapi hari ini, entah kenapa kaki gue malah melangkah ke XXI. Padahal tadinya, gue naik ke atas mall CL cuma buat cari makan. Kemudian waktu gue lihat film ini akan segera dimulai, tanpa pikir panjang gue langsung beli tiket nonton diikuti dengan satu porsi popcorn caramel dan es cokelat Oreo.

Ternyata emang bener… Dari segi cerita sih emang biasa dan standar banget. Plot cerita sengaja diatur untuk menguras air mata penonton. Gue sendiri sempet netesin air mata waktu ngelihat pacar si tokoh utama menangis sambil memeluk boneka kenangan mereka sesaat menjelang kematian pacarnya itu.

Alesan kenapa gue ikut sedih di adegan terakhir itu adalah rasa kagum gue sama sosok cowok dalam film ini. Secara film ini diangkat dari kisah nyata, makin tersentuhlah gue karena ternyata, masih ada cowok yang meskipun masih ABG, sudah bisa mencintai pacarnya dalam suka maupun duka. Bayangin aja… si cowok ini tetep setia sama pacarnya meskipun wajah si pacar sempat rusak berat yang disebabkan oleh kanker ganasnya itu. Makanya waktu di akhir film ditunjukkan foto asli dari masing-masing tokoh dalam kehidupan nyata, gue langsung excited banget. Jadi itu toh… wajah asli cowok yang luar biasa itu…

Moral of the story, film ini ngingetin gue untuk tidak menyerah dalam mengejar mimpi-mimpi gue. Gue ini emang tipe orang yang punya begitu banyak daftar keinginan dan gue udah banyak berusaha keras buat mencapai semua itu. Gue ingin bisa mewujudkan semua cita-cita gue sebelum nantinya gue tutup usia. Tapi gimanapun, tetep ada kalanya gue ngerasa capek. Gue sampe mikir, kenapa sih… gue seneng banget nyusahin diri gue sendiri? Kenapa juga gue harus takut mati sebelum sempat mencapai cita-cita gue? Toh kalo gue udah mati, gue nggak bakal ngerasa apa-apa lagi soal kegagalan gue itu…

Tapi berkat film ini, pola pikir gue jadi kembali lagi ke jalan yang benar. Setelah mati, mungkin gue emang nggak bakal lagi ambil pusing soal segala keinginan yang belum tercapai itu… Tapi gimana kalo gue tetap hidup tanpa memiliki pencapaian apapun? Atau gimana kalo kelak – amit-amit knock on the wood 3 kali – hal buruk yang sama seperti Keke dalam film ini juga menimpa diri gue?

Ada satu adegan lagi yang sangat membekas di benak gue. Ceritanya, udah sejak lama Keke mengimpikan tampil menari bersama sahabat-sahabatnya di salah satu acara tv. Tapi sayangnya, saat tiba giliran mereka untuk tampil, Keke hanya bisa menyaksikan keenam sahabatnya menari di acara itu dari pinggir panggung.

Jadi intinya, gue enggak mau sampai terjadi di masa yang akan datang, gue cuma bisa duduk pasrah menyaksikan sesuatu yang seharusnya dulu bisa gue miliki. Termasuk kalau sampai ada hal buruk yang menimpa gue, maka gue ingin pada saat itu, gue enggak memiliki penyesalan dalam bentuk apapun. Gue enggak mau ngerasa udah menyia-nyiakan masa lalu gue yang berharga itu. So from now on, I will try my best to pursue my dreams, whatever the risk is, and no matter how tired I am to deal with this.

Balik lagi soal film ini sendiri… Gue cukup terkesan sama akting natural para pemainnya, terutama akting pacarnya Keke yang tadi gue ceritakan. Muka cowok ini juga lumayan ganteng, ngingetin gue sama cowok imut-imut yang pernah gue lihat di film-film produksi Thailand. Kemudian selain akting para pemainnya, gue juga cukup terkesan sama special make-up yang berhasil bikin kanker di wajah tokoh Keke kelihatan real.

Pada akhirnya gue menyimpulkan, this movie is worth to watch. Apalagi di masa-masa film papan atasnya Hollywood masih belum balik lagi ke layar lebar kita… Jelas masih jauh lebih mending nonton film ini ketimbang nonton si pocong dkk! Oh iya, sekedar saran buat cowok-cowok. Kalo enggak mau kelihatan kurang macho, ya mendingan jangan pergi nonton film ini di bioskop ya, hehehehe.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s