Rame-rame Bibit Unggul di Twitter

Ada kalanya, gue rajin buka Twitter. Ngecek trending topic-nya. Lalu gue pilih satu hashtag yang ingin gue baca. Setelah itu, selama puluhan menit lamanya, gue akan sibuk scroll down ke bawah merasa “tertantang” untuk menemukan thread aslinya, hehehehe.

Nah, hari ini sedang ramai hashtag #bibitunggul. Ceritanya tentang cewek bernama Fathya yang berkomentar usil di salah satu tweet animator yang rupanya punya banyak followers (baca: selebtwit). Komentar si Fathya ini emang agak tajam sih ya menurut gue. Ada unsur bercanda karena ada pakai emoticon di comment-nya itu, tapi memang isinya agak nyebelin (gue juga pasti bete kalo ada orang asing tetiba comment kayak gitu).

Si animator yang bersangkutan langsung membalas comment si cewek ini, sampai sini masih damai, sampai kemudian istri si animator ikutan komentar dan “nadanya” lebih ketus daripada suaminya itu. Dari sini ya ketebak, Fathya langsung panas dan membalas dengan kalimat yang terdengar galak (istilah jaman sekarang: langsung ngegas, hehe).

Lalu apa hubungannya thread ini dengan bibit unggul?

Jadi di tweet war itu, Fathya mengklaim bahwa dirinya adalah bibit unggul yang mendapatkan beasiswa pemerintah untuk sekolah di Jepang. Mulai dari situ, mulailah para followers animator dan istrinya beramai-ramai mem-bully Fathya yang mendadak tenar di Twitter hanya dalam waktu setengah hari saja itu… Kasus ini semakin ramai karena ada beberapa selebtwit lainnya yang ikut melibatkan diri dalam tweet war ini.

Setelah hampir dua jam membaca tweet war yang semakin panas itu, berikut ini isi random thoughts gue:

  1. Ternyata menjadi selebtwit itu asyik juga ya… bisa punya banyak fans loyal. Nggak perlu repot-repot bikin foto bagus kayak selebgram atau video keren kayak Youtuber aja sudah bisa dapat fans yang sebegitu loyalnya! Writing, even just in a micro blog, can be a power too!
  2. Ternyata ada cukup banyak selebtwit yang “too proud of themselves”. Salah satunya ada yang bilang supaya jangan macam-macam dengan selebtwit karena mereka punya ratusan ribu followers yang bisa bikin hiduplo kelar! Wow! Padahal gue bukan tipe orang yang menganggap semua selebgram itu tukang pamer (secara sebagian besar dari mereka memang sudah born rich), tapi gue malah jadi ngerasa beberapa selebtwit ini yang justru terlihat sombong hanya dari isi tulisannya saja. Gue sampe berpikir, sifat “bijaksana” yang berusaha mereka tunjukan itu kok kelihatan seperti kesombongan yang terselubung (you know… merendah untuk meninggikan diri sendiri);
  3. Di lain pihak, Fathya ini memang nyolot banget juga sih menurut gue. Ngakunya sudah minta maaf tapi isi permintaan maafnya itu juga sarkastik banget. Dia juga menulis “monmaap” dan bukan “mohon maaf” dalam kalimat sarkastiknya itu;
  4. Meski begitu, yang gue salut dari Fathya ini adalah sifat tahan bantingnya. Dikeroyok ratusan netizen tidak bikin dia langsung kunci akun Twitter-nya! Dia juga rajin membalas serangan netizen dengan tulisan yang enggak kalah nyolotnya, hehehe; dan
  5. Gimanapun gue setuju bahwa apa yang kita tulis di online media bisa jadi penghalang rezeki di masa yang akan datang. Sudah bukan rahasia di jaman sekarang ini, recruiter akan melakukan socmed check sebelum menerima seseorang bekerja di perusahaan ybs. Gue pribadi lebih memilih untuk tidak merekrut orang-orang yang gemar mengumbar kebencian di social media. Sangat disayangkan Fathya ini terus-terusan balas menyerang para netizen. Search engine akan menyimpan semua jejak digital itu dan meskipun Fathya sudah menghapus tweet-nya, dia tetap tidak bisa menghapus tweet yang ditulis orang lain lengkap dengan segala mention dan screenshot-nya.

Kesimpulannya? Kalau mau tenar, bisa coba sindir selebtwit langsung di akun mereka supaya followers mereka baca dan jadi kesal dan akhirnya jadi kenal sama kita, hehehehe. Cuma gara-gara kasus ini aja, si Fathya langsung dapat lebih dari 2,000 followers baru dalam sehari! Jadi sedih juga… gue banting tulang ngurusin IG bisnis gue (follow @thelenstory yaa!) dan baru sampe ke angka 5,000 followers setelah 10 bulan lamanya 😦

Mungkin memang benar bahwa Fathya ini sebegitu pintarnya, tapi harusnya tidak usah sampai sebegitu sombongnya juga. Sepintar apapun dan setinggi apapun prestasi yang pernah dia capai, nyolotnya Fathya di socmed betulan bisa menjadi penghalang rezeki buat dia. Fathya bilang di salah satu tweet-nya soal dia aslinya humble dan recruiter jangan langsung percaya dengan ujaran netizen begitu saja, but who knows?

Social media war pada akhirnya hanya akan merugikan diri kita sendiri. Orang lain akan perlahan lupa, tapi jejak yang ditinggalkan akan berdampak negatif pada profil diri kita sendiri, untuk selama-lamanya…

So again… be wise, okay?

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s