Patah hati ada banyak jenisnya. Ada yang terasa ringan, karena toh kita hanya sekedar “ngefans” sama si (mantan) gebetan. Ada yang lumayan berat, biasanya karena sudah mulai tumbuh rasa cinta dalam waktu yang cukup lama. Dan ada juga patah hati “kronis” yang butuh waktu bertahun-tahun hanya untuk bisa sembuh.
Apapun itu, pada dasarnya, patah hati hanya soal waktu. Cepat atau lambat, kita akan pulih dengan sendirinya. Konon katanya, semakin optimis kita bisa move-on, akan semakin sedikit pula waktu yang kita butuhkan untuk bisa betulan move-on.
Di awal patah hati, godaan untuk kembali mencoba akan masih sangat sering terasa. Masih sering maju-mundur, berubah-ubah pikiran, sering baper dan penuh dengan keraguan. Dorongan untuk terus mengamati kehidupan si mantan (entah itu tanya-tanya ke orang sekitar, atau mengamati diam-diam via social media) masih terasa begitu besar.
Seiring berjalannya waktu, ada kalanya kita mulai merasa bahwa kita sudah moved on, sudah semakin jarang stalking dalam bentuk apapun, tapi pada fase menengah, biasanya masih rawan baper. Masih bisa tiba-tiba merasa kangen, masih suka bernostalgia, dan masih sibuk bertanya-tanya apa yang salah dan apakah masih bisa diperbaiki segala “kerusakan” yang ada.
Pelan-pelan, lama kelamaan, tanpa disadari, kita sudah moved on dengan sendirinya.
Kita sudah tidak ingat lagi kapan terakhir kali mengintip Instagram si mantan. Sudah tidak lagi berusaha mencari tahu apakah si mantan sudah punya pasangan baru. Sudah bisa mengingat atau menceritakan kenangan masa lampau tanpa ada rasa sedih yang mengiringi.
Waktu menyembuhkan, dan usaha untuk move on akan mempercepat. Usaha apa saja?
Usaha untuk tidak meninggalkan unfinished business. Jika masih ada yang terasa mengganjal, tanyakan langsung kepada orangnya.
Usaha untuk menghibur diri. Boleh berduka, tapi ada batasnya.
Usaha untuk meyakinkan diri bahwa kita baik-baik saja. Patah hati bukan akhir dari segalanya. Fake it until we make it.
Terus berusaha, lagi dan lagi, sampai tanpa kita sadari, kita sudah tidak lagi menganggap si mantan cukup penting untuk hidup kita ini. Atau bisa jadi, tanpa kita sadari, sudah ada orang baru yang mengisi hati dan pikiran kita saat ini 😉
Mau satu tip tambahan? Coba bilang begini sama diri kamu sendiri, “Semakin lama saya patah hati, semakin lama saya bisa menemukan the one.”
Moving on is not just a myth. Keep trying, and you’ll get there.