Akhir-akhir ini, sedang marak beredar di social media satu photo quote yang menyorot soal rezeki. Gue lupa persisnya, tapi pada intinya, rezeki tiap orang berbeda-beda. Ada yang lebih cepat datang jodohnya, ada pula yang lebih cepat datang kemapanan karier-nya.
Dalam bahasa gue sendiri, ada yang dimudahkan jodohnya, sudah dipertemukan dalam usia kepala 2, ada pula yang harus lama menunggu atau jatuh-bangun terlebih dulu sampai akhirnya dipertemukan dengan Mr. Right-nya. Di sisi lainnya, ada yang sangat melesat cepat perjalanan karier-nya, memiliki kemapanan yang diimpikan semua orang dalam usia relatif muda, namun ada pula yang harus menunggu lebih lama hasil dari kerja kerasnya.
Dan tahukan kamu? Tidak selalu ada alasan di balik semua itu. Tidak selalu ada syarat pasti yang dapat membuat kita bisa dengan cepat mendapatkannya.
Sulit jodohnya karena tidak rupawan? Atau karena badan kita kurang kurus atau kurang gemuk? Tidak juga. Coba saja lihat sekitar. Adakah persamaan yang sifatnya absolut?
Atau susah jodoh karena sifat masih kurang bijaksana? Bisa jadi, tapi tetap saja… Banyak juga yang sudah sangat bijaksana malah disia-siakan begitu saja…
Kemudian soal rezeki juga sama. Banyak orang sudah berusaha keras memperbaiki diri. Banting tulang tanpa banyak hitung-hitungan. Sudah berusaha semampu mereka, tapi masih belum mendapatkan promosi yang mereka impikan.
Intinya jika sudah berusaha maksimal tapi masih belum dapat juga, jangan lantas berkecil hati! Memang hanya belum rezekinya. Tetap lakukan yang terbaik dan nikmati prosesnya! Segala sesuatu akan datang tepat pada waktunya. Dan sekali lagi, nikmati prosesnya! Terlalu sibuk meratapi hal-hal yang sudah dimiliki orang lain hanya akan membuat kita lupa menikmati hal-hal yang sudah kita miliki.
Nikmati masa-masa di mana kita masih punya cukup waktu untuk sesekali haha-hihi di tengah jam kerja. Atau masa-masa di mana kita masih selalu bisa berkonsultasi dengan atasan-atasan kita. Kelak pada level tertentu, keistimewaan itu akan perlahan berkurang, bahkan nyaris hilang. Pada posisi tertentu, justru atasan akan meminta pendapat profesional kita, bukan lagi sebaliknya. Memang menarik dan menantang, tapi jelas tidak mudah dan pasti ada saja konsekuensinya.
Atau bagi yang sama-sama masih single, nikmati saja kesendirian kita ini. Pergi jalan-jalan sebanyak yang kita bisa. Tekuni hobi setiap ada waktu untuk melakukannya. Konon setelah berumah tangga nanti, keadaan tidak akan lagi sama. Masih bisa traveling, masih bisa menekuni hobi, tapi tentu tidak seleluasa dan sebebas dulu. Bahkan sensasinya pun, sudah pasti akan berbeda. Bisa jadi sama menyenangkannya, tapi tetap berbeda. Misalnya, mana boleh ada holiday fling jika sudah ada suami dan anak-anak yang menunggu di rumah? Hehehe.
Nikmati perjalanan hidup kita. Jangan terlalu fokus mengejar ini-itu sampai-sampai hal yang kita ingat dari masa lalu kita hanya masa-masa penuh rasa depresi saja. Hal-hal yang akan kita kenang di masa depan sedang terjadi saat ini! Masa-masa ini tidak akan terulang dua kali. Jadi nikmati dan maksimalkan sebanyak yang kita bisa! Sulit soal jodoh atau sulit soal kekayaan, cukup usahakan dan dinikmati perjalanan jatuh-bangunnya! Dan ingat, hidup tidak hanya soal jodoh dan materi saja! Malah kalau buat gue, hidup itu yang penting bahagia 😉
Syukuri segala hal yang sudah kita miliki, sampai kelak kita mendapatkan hal-hal lain yang ingin kita miliki. Pantaskan diri, tapi jangan terlalu keras pada diri sendiri. Ikhlas dan berbahagialah dengan hidup kita saat ini. Jika kita berhasil membahagiakan diri dalam tiap hari yang kita lewati, bukankah itu sudah sama saja dengan “live happily ever after“? 😉
Always remember, you don’t need to have everything just to be happy. And do you know? The real happiness is when you’re capable to stay happy even when many things in your life are not so friendly to you.
Enjoy your life and happy long weekend!
selalu suka deh sama tulisannya iffa..
salam kenal yaa..
intan
Thank you, Intan! Salam kenal juga 🙂