Perjuangan Gue Buat Ikut Tes IELTS

Ceritanya, untuk memenuhi salah satu syarat pengajuan beasiswa ke Aussie, gue diharuskan buat ngambil tes IELTS sebelum tanggal 26 Agustus. Tadinya gue pikir gampang aja… Tes kayak gitu kan pasti ada di LIA atau ILP. Ternyata oh ternyata… tes IELTS di tempat kursus itu sifatnya cuma prediktif dan enggak bakal diterima sama penyelenggara beasiswa! And the most shocking part is… I have to pay 195 USD just to take the REAL test!

Setelah mengikhlaskan diri harus bayar test fee seharga BB Gemini itu, gue mulai hunting lokasi tes yang terdekat. Karena gue pikir deadline­-nya masih lama, gue pun santai-santai aja alias enggak buru-buru nyari lokasi tes yang masih available. Gue juga kan belum banyak latihan soal, jadi gue pikir, mendingan gue siap-siap dulu baru ikutan tesnya.

Akhir bulan Juni, gue baru mulai angkat telepon nyariin lokasi tes IELTS yang paling strategis. Pertama kali gue telepon ke SUN Education Pluit (yang kebetulan deket banget sama kantor) dan katanya bangku untuk tes bulan Juli udah penuh! Gawaaat, gue bener-bener harus ambil tes di bulan Juli secara deadline gue itu kan bulan Agustus! Gue langsung telepon ke IALF dan katanya mereka juga udah penuh 😦

Gue beralih ke IDP Kuningan… Thank God masih ada bangku kosong untuk tes bulan Juli. Tapi sayangnya, untuk pendaftaran gue harus datang langsung ke kantor mereka yang cuma buka di jam kerja normal! Kacauuu, masa’ gue mesti bolos kerja segala sih? Gue kan belum dapat jatah cuti di kantor baru! Sempet kepikiran ijin pura-pura sakit, tapiii, kalo pake boong, nanti usaha gue malah nggak direstuin sama Tuhan. Lagian gue mah nggak pinter boong euy. Jadi daripada bikin masalah baru, ya mendingan gue cari tempat tes lainnya aja deh.

Untunglah ternyata, Wallstreet Ratu Plaza juga menyediakan tes IELTS sebulan sekali. Dalam pikiran gue, Wallstreet itu kan buka sampe malem dan tetep buka di weekend juga. Begitu gue telepon… mereka masih punya bangku kosong! Yesss, masalah gue pun langsung terpecahkan. Gue langsung bertekad dateng ke Wallstreet minggu ini juga sebelum gue kehabisan bangku. Tapi ternyataaa, mereka cuma terima pembayaran via transfer ke rekening bank Commonwealth!

Haduh, ini lagi satu masalah baru. Transfer antar bank ini kan biayanya mahal banget! Untuk satu kali transfer aja bisa kena charge sampe 45 USD loh. Solusi lain yang enggak pake extra cost ya harus setor tunai. Thanks to the internet, dalam waktu 5 menit, gue langsung berhasil nemuin kantor cabang Commonwealth yang deket banget sama kantor gue. Tapi ternyataaa, biarpun deket, nyari alamat kantornya itu susah banget! Dari segi alamat, kesannya kayak masih satu komplek sama gedung kantor gue, tapi ternyata gue harus keluar gate terus masuk lagi ke gate sebelah aja dong… Sia-sia gue udah panas-panasan jalan dari ujung ke ujung di seputar komplek kantor gue itu…

Untuk proses setor tunai nggak ada masalah. Begitu sampe kantor, gue langsung kirim bukti pembayarannya ke Wallstreet via e-mail. Gue tunggu sehari, dua hari… kok nggak ada balasan dari Wallstreet yah? Dan begitu gue telepon ke Wallstreet… ternyata mereka bilang enggak pernah terima e-mail gue! Yang lebih buruk lagi… jatah tes untuk bulan Juli di Wallstreet udah sold out

Gue sempet marah-marah sama staf di Wallstreet. Gila ya, ini bukan cuma soal 195 USD yang bakal hangus, tapi juga soal cita-cita gue yang bakalan kandas cuma gara-gara hal nggak penting kayak gini. Gue sampe dengan sedihnya bilang begini sama staf di Wallstreet, “Saya udah ngorbanin banyak hal untuk ngejar beasiswa ini, Mbak. Masa’ harus batal cuma gara-gara hal kayak gini sih?”

Jadi ternyata, alamat e-mail yang dipajang di website itu enggak pernah dipake sama staf Wallstreet makanya nggak ada staf di sana yang ngerasa terima e-mail gue. Untunglah Mbak Farah, salah satu staf Wallstreet Ratu Plaza, bersedia berusaha keras mencari bangku kosong buat gue. Malam harinya, dia telepon gue dan mengabari bahwa masih ada bangku kosong di IDP Pondok Indah! Kabar buruknya, tes di Pondok Indah itu jatuh tanggal 16 Juli, bukan 30 Juli seperti Wallstreet yang artinya, gue cuma punya waktu satu minggu buat belajar! Dan sialnya lagi, 16 Juli itu bertepatan sama hari wisudanya adek gue Yantri…

Awalnya gue sempat ragu mau ambil tes tanggal 16. Gue nggak mau uang gue terbuang sia-sia hanya karena skor gue nggak mencapai target. Banyak yang bilang, skor gue pasti bagus, tapi gue sendiri enggak pede skor gue pasti bagus. Yang pertama karena nilai tes English gue itu selalu anjok di listening test. Yang ke dua karena gue ini enggak familiar sama model tes IELTS yang jauh beda sama TOEFL itu. Apalagi katanya… IELTS itu berkiblat ke English UK ketimbang English US yang biasa gue pakai… Ah, rasanya kok banyak banget ya, cobaannya? Gue sampe dengan lebaynya berpikir jangan-jangan niat gue buat kejar beasiswa ini enggak direstuin sama Tuhan…

Di tengah keraguan itu, staf dari IDP Pondok Indah kirim gue SMS menanyakan aplikasi tes yang belum gue lengkapi. Begitu gue telepon dia ke kantornya, dia langsung tau, “Yang transfer dari Wallstreet itu ya?”

Wah, kok dia bisa inget? Padahal jumlah peserta IELTS itu bisa sampai 100 orang loh… Entah kenapa, dari situ, optimisme gue jadi muncul kembali. Gue harus ambil tes ini, dan gue harus bisa!

Gue pun setuju buat melanjutkan proses pendaftaran. Tapi ternyata masih ada 1 masalah baru… gue belum punya pas foto buat melengkapi proses pendaftaran! Muter-muter di mall sebelah kantor dan ternyata di situ enggak ada satu pun studio foto! Gue pun telepon ke Pondok Indah, minta penundaan registrasi selama satu hari karena sore itu sepulang kerja, gue masih harus cetak foto gue dulu. Untunglah dibolehin dan hari itu juga gue langsung cabut ke Citraland buat cari studio foto.

Akhirnya, pendaftaran tes gue, mulai dari isi formulir pendaftaran, finger print, dan picture taking semuanya beres dalam sehari. And you know what… hanya satu hari setelah pendaftaran, gue harus bersiap untuk ikut tesnya!

Untuk cerita tentang pengalaman tes IELTS pertama gue itu, nantikan blog gue yang selanjutnya yaa 🙂

10 thoughts on “Perjuangan Gue Buat Ikut Tes IELTS

  1. Grace says:

    Hi, glad to know you and this is an interesting blog 🙂 The way you share your thoughts, seems natural and youre typically honest person, If i may assume..
    I do believe that your english writing must be really good 🙂 You got 7. That was awesome!! 🙂
    Do you still remember about the topic of the writing task in your previous real IELTS test?

    Looking fwd for ur reply..

    Respectfully,
    Grace

    • riffasancati says:

      Hi Grace

      Thanks… I’m glad you enjoy reading my blog 🙂

      Too bad I already forgot the writing test back then… As usual, there was one test to analyze table and graph, plus one other essay on the given topic.

  2. Sevha says:

    Wah baru tau sesusah itu bwt IELTS ..ada preparation course nya ga ya kaya toefl class gt di bbrp tpt krsus. Cita2 pngen bgt dpt beasiswa keluarngeri hehehe

Leave a comment