Suka Duka Anak Kos

Cukup banyak orang yang heran kenapa gue malah mutusin buat balik lagi jadi anak kos ketimbang tinggal di rumah ortu yang sebenernya nggak jauh-jauh amat (baca: Bekasi). Padahal sebetulnya memang benar juga, tinggal sama ortu itu banyak benefit-nya. Ada yang bikinin sarapan, pulang-pergi kerja dijemput si Papi, ditambah kalo di rumah jadi bisa dekat sama si ponakan kesayangan… Tapi sebetulnya, ngekos juga banyak kelebihannya kok!

Berikut ini hal-hal yang gue suka dari tinggal di kosan:

  1. Ke kantor cuma 5 menit naik ojek dan nggak pake macet. Ada meeting pagi? No worries!
  2. Bisa pulang ke kosan kapan aja gue mau. Kalo dulu, gue lebih suka pulang agak malam setelah kemacetan mereda. Tapi sekarang, misal gue sedang capek-capeknya, gue bisa pulang tenggo tanpa perlu takut kena macet!
  3. Bisa tidur sampe siang hari kalo lagi weekend, hehehehe;
  4. Reactivating my social life. Dulu tiap kali weekend, bawaannya malas keluar-keluar rumah. Habisnya jauh sih! Tapi kalo sekarang? Hampir tiap weekend ada aja agenda meet-up gue;
  5. Dekat ke mana-mana. Udah jarang banget tuh, gue ngaret saat janjian sama orang lain. Gue selalu bilang sama mereka, ping gue kalo mereka sudah dekat. Dijamin kurang dari setengah jam gue udah sampe ke lokasinya!
  6. Karena lokasi kosan gue persis di tengah kota, jadi banyak orang yang menawarkan nganterin gue pulang ke kosan. Jadi hemat ongkos taksi deh, hehehehe;
  7. Masih karena lokasi kosan yang strategis, enggak pernah ada tuh, restoran yang enggak bisa delivery ke kosan gue. Enggak mesti pergi ke mall hanya untuk cari makanan enak!
  8. Bisa pulang dulu ke kosan misal ada acara malam hari yang mengharuskan gue untuk berganti pakaian. Nggak perlu lagi tuh, repot-repot bawa baju ganti dan touch-up di kantor 😉
  9. Jadi lebih mandiri. Pergi belanja sendiri, ngerapihin lemari baju sendiri, cari makan dan minum juga harus sendiri… Nggak bisa lagi apa-apa tinggal minta ke Papi, Mami, ART, atau adek-adek gue di rumah, hehehehe;
  10. Jadi punya lebih banyak waktu luang buat diri gue sendiri. Buat baca buku, nonton TV, dan juga buat bikin tulisan baru di blog! Mungkin itu sebabnya akhir-akhir ini gue makin rajin posting tulisan baru ke blog gue ini, hehehehe.

You Jump, I Jump

Masih ingat adegan di film Titanic di mana Rose bilang begini ke Jack, “You jump, I jump, Jack!” Satu adegan yang meninggalkan kesan mendalam buat gue… Kemudian hari ini, gue ngobrol-ngobrol sama salah satu teman cowok soal alasan kenapa perasaan gue sering banget berubah-ubah dengan sendirinya.

Gue bilang, “Gue suka galau sendiri karena cowok-cowok itu juga enggak jelas apa maunya. Padahal gue sih simple aja, you jump, I jump!”

Teman gue itu malah bilang begini, “Emang susah sih, itu… Cewek gue sendiri aja masih pake safety belt.”

See? It’s not only me!

Cewek pada umumnya itu cenderung ingin mencari rasa aman. Kita cenderung enggak berani menjadikan perasaan kita sendiri sebagai taruhan. Malah kan kalo kata orang tua jaman dulu, perempuan itu lebih baik dicintai daripada mencintai. Konsep jaman dulu yang agak salah juga sebenarnya, tapi intinya, perempuan dari jaman dulu sampai jaman sekarang itu cenderung sama-sama saja: mereka perlu diyakinkan, itu saja!

Makanya kalo gue ngelihat teman-teman cewek seumuran yang masih pacaran ‘sembunyi-sembunyi’…

Atau yang masih enggak mau kelihatan vulnerable di depan pacarnya sendiri…

Atau mungkin yang seperti gue; kadang suka, kadang biasa aja…

Itu semuanya lebih karena satu alasan yang sama: kita belum merasa yakin dengan hubungan itu sendiri. Dan biasanya, cowok itu sendiri juga yang udah bikin kita ngerasa ragu-ragu!

Ragu apakah dia bisa selamanya setia.

Ragu apakah dia bisa menerima kita dengan segala kelebihan dan kekurangan kita.

Ragu apakah dia akan bersedia melewati semua rintangan yang ada hanya untuk tetap bersama kita.

Dan ragu apakah perasaan dia sama besarnya dengan perasaan kita untuk dia…

Ada lagi salah satu teman gue yang pernah menyampaikan sudut pandang sebaliknya: cowok juga bisa jadi ngerasa ragu-ragu karena dia lihat si ceweknya seperti masih ragu-ragu. Well in that case, someone has to make an effort, right? Enggak cowok banget menurut gue kalo ngadepin cewek yang dia suka aja dia enggak berani…

Back to Titanic, I believe all girls on earth only want to feel so safe that she’s willing to jump off a boat with him. We only want to have a belief that no matter what happens, he will keep us safe. The more risky the relationship is, the more important it is for us just to feel safe. Otherwise, we would rather watch our own feeling to him just fading away. It’s always better to let it go before it gets deeper, isn’t it?

Once again, no matter what may happen afterward, you jump, I jump.