Maybe, You Only Need to Let It Out

Have you ever felt so depressed that you want to run away from your own life? Feeling so down, sad, angry, confused, upset, all in the same time.

I do. And so does everyone of us.

Nobody says that this life is an easy stuff, especially when things are getting rough. Or when something you least expected turn into a reality. Or maybe, when you find yourself got trapped between difficult choices.

I hate to say this but in fact, no matter how hard you try to have a peaceful life, difficult times will always happen anyway. There’s always that one time where you can’t help but wondering, “How could this happen to me?”

It’s simply inevitable, but it doesn’t necessarily mean you have to be drown in your agony. If it’s not easy to make things get better, at least, you can definitely do something to make yourself feel better. And what do I do to make myself feel better? It’s simple; I only need to find someone to talk.

I need to hear me saying that thought out of my mind.

I need to tell someone what I really feel about it. No sugar coating, no lie, no denial.

I need to speak it up, I simply need to let it out.

Will it solve my problems? Perhaps no, BUT, it will definitely help me to find a way to solve my problems.

It always helps me to reduce my pain. And when my emotion is on a good state, my mind will also work on its very best state to figure out the next steps I should take to make things right.

I know that every people is different. If it works for me, it doesn’t mean it will also work for everyone else. But think again… Why do you think people pays a lot of money just to go talking with a shrink? It’s not about finding someone who is trained to solve your problems, it’s merely about finding someone whom you can trust to hear your problems.

Last week, the Christmas long weekend has been literally a long weekend to me. I lost my appetite, I couldn’t sleep well at night, and I sighed so many times during the days and nights. The situation remained along the weekdays until I decided to take my phone and reached out an old friend of mine. It was actually not a super big problem, but if I didn’t do anything, that problem would only get bigger and kill me inside.

And you know what… I was so right to get him for help! Around 4 hours chat and I felt so relieved. I finally slept well and ate a lot after waking up. I still had no clue what to do next, but at least, I simply knew that everything would be just fine.

Human was not created to live alone. I know that talking with someone can be risky. What if they can’t be trusted? Or what if they are not interested to listen to our problems? But still… we need someone to just sit and listen to us. It’s not about looking for their approvals or advice, it’s solely about us needing to let it out.

I used to be a very closed book person when I was teenager. And what was the result? I felt so lonely and so alone even when I was actually sitting in a crowded place. I am happier when I have someone to share my stories with. Believe me when I say, you are wiser when you are happier.

Find someone you can trust, a good listener who knows you well or willing to get to know you better, talk to them, and you will see how I am right about this matter.

Cewek dan Cowok Tidak Bisa Hanya Berteman Saja?

Ceritanya kemarin malam, untuk pertama kalinya gue posting foto gue berdua dengan salah satu sahabat cowok gue ke Path. Maksudnya sih cuma untuk meramaikan Path gue aja, sama seperti yang biasa gue lakukan saat jalan bareng teman-teman cewek gue misalnya, tapi ternyata efeknya sampai ke mana-mana! Sampai ada yang PM gue hanya untuk tanya dia itu pacar gue atau bukan! Padahal jelas-jelas di caption fotonya gue tulis, “This friendship must last forever.”

Lucunya adalah, semakin gue coba menjelaskan bahwa gue dan dia hanya berteman saja, justru semakin orang yang bereaksi tidak percaya. Sepertinya masih banyak orang yang berpendapat, cewek dan cowok itu tidak bisa hanya berteman saja. Padahal kenyataannya, gue ini punya sampai tiga sahabat cowok lho. Dan bener deh, kita ini hanya berteman saja!

Terinspirasi dari kehebohan itu, gue jadi kepengen cerita soal teman-teman baik gue ini. Semoga setelah baca tulisan ini, orang-orang di sekitar gue bisa mulai percaya kalo kita memang murni hanya berteman saja, hehehehe.

.

My High School Best Friend

Sahabat cowok pertama yang gue punya tidak lain teman gue di bangku SMA dulu. Dan sebetulnya dia bukan cuma berteman dekat dengan gue saja, tapi juga berteman dengan 3 cewek lainnya.

Tanggal 8 Agustus tahun 2001, kita berlima bikin semacam perjanjian tertulis untuk pembentukan gank yang hari itu kita beri nama Wannabe; singkatan dari tiga nama boybands kesukaan kita saat itu: Westlife, Nsync, dan Backstreet Boys.

Sahabat gue yang satu ini bisa dibilang salah satu orang yang paling lucu yang pernah gue kenal. He never failed to make me laugh! Dia udah jadi satu dari hanya sedikit orang yang tahu betul hal-hal bodoh yang pernah gue lakukan waktu SMA dulu. Dan terutama, soal betapa gue tergila-gilanya sama salah satu teman sekelas kita dulu, hehehehe.

.

My Office Mate in Accurate

Sebelum mulai bekerja full time jadi auditor di EY, sebetulnya gue pernah kerja freelance sebagai konsultannya Accurate, 8 tahun yang lalu. Awalnya, gue dan dia hanya saling ngobrol soal pekerjaan saja, tapi lama-lama, kita mulai suka ngobrol soal begitu banyak hal. Dari dulu sampai sekarang, dia masih jadi tempat curhat favorit gue, biasanya kalo gue lagi pusing urusan cowok dan ngerasa perlu persepektif cowok.

Gue dan teman cowok yang satu ini boleh dibilang punya begitu banyak perbedaan, tapi dia juga udah jadi satu dari sedikit orang yang bisa bikin gue ngerasa bebas jadi diri gue sendiri, dan bebas untuk mengucapkan apapun yang ingin gue ucapkan. As much as it may seem impossible, I still really wish that my friendship with him will last forever. Masalahnya, enggak ada banyak orang yang bisa gue ajak curhat di tengah malam di saat weekdays, hehehehehe.

.

My Office Mate in Niro

Entah sejak kapan persisnya, gue dan cowok yang satu ini udah jadi teman karib di kantor kita dulu. Dia bukan cuma udah jadi teman berbagi terbaik untuk gue saat itu, tapi udah banyak bantu untuk urusan pekerjaan juga. My life at work was so much easier because of him.

This one guy always has a belief in me. Dia selalu bisa melihat sisi positif dari diri gue di saat orang lain berkata sebaliknya, selalu support gue meski di saat dia tidak sependapat dengan gue, dan selalu bisa memaafkan kejelekan-kejelekan gue terutama di masa-masa sulit gue dulu, hehehehe.

Gue senang dan sangat bersyukur meskipun sekarang gue sudah tidak lagi bekerja di kantor yang sama, gue dan dia masih tidak menjadi orang asing untuk satu sama lainnya. Dan tentunya, dia ini masih jadi konsultan pajak favorit gue sampai sekarang, hehehehe.

.

Have I ever had a feeling for one of them?

Sebetulnya, ada cukup banyak orang yang menanyakan hal tersebut ke gue. Pernah nggak gue suka sama mereka? Atau sebaliknya, mungkin nggak, mereka punya rasa suka sama gue?

Jawabannya sederhana saja: I totally don’t think so.

Mereka bisa jadi sahabat yang baik buat gue, begitu pula sebaliknya, tapi akan lain halnya kalo gue sampe pacaran dengan mereka. Lagipula emang udah pada dasarnya, gue ini jelas-jelas bukan tipe cewek kesukaan mereka juga sih. On the other side, I’m not that kind of girl who keeps someone I crush in a friend zone anyway.

Itulah sebabnya kalau menurut gue, cewek dan cowok tidak bisa murni berteman itu sebetulnya hanya mitos saja! Enggak ada salahnya berteman dengan lawan jenis, malah banyak manfaatnya, asal tahu batasnya dan tidak pernah ada unsur pura-pura ingin berteman padahal maksudnya hanya ingin pdkt saja, hehehehe.

My 2016 Resolutions

Sebetulnya, isi wishlist gue masih belum banyak berubah dari tahun-tahun sebelumnya, secara masih banyak wishes yang belum terpenuhi hingga saat ini. Tapi kemudian, gue teringat tekad gue pada saat malam tahun baru kemarin; tahun 2016 ini harus menjadi “the year of changes“. Bukan tahun yang “membawa” perubahan, tapi lebih tahun di mana gue “melakukan” perubahan-perubahan dalam diri gue sendiri.

Perubahan dalam hal apa saja? Berikut ini daftar resolusi gue!

.

Friendship

Semakin ke sini, semakin gue menyadari mempertahankan persahabatan itu tidak semudah kelihatannya. I’ve made a lot of new friends, but not so much of new best friends. Kemudian salah satu teman baik gue di kantor sebelumnya bilang begini, “Ya udah, resolusi 2016 gue, kita harus ketemuan minimal setahun 3 kali.”

And I agreed with him. Not only this one particular guy, but I will also do it to all other best friends of mine. We’ve put a lot of efforts to make these friendships happen, and we still need to put a lot more efforts to keep it last. 

.

Career

Si bos bule sering banget kasih gue julukan “grumpy“. Terakhir dia bilang, gue harus lebih bersemangat kalo ditanya “apa kabar”. Setelah gue pikir-pikir, ada benarnya juga. There’s one girl in my team who has such a positive vibe and I like her for that. So maybe, it’s a good thing to try, isn’t it?

Lalu satu hal lagi: gue pengen banget ganti strategi gue saat menghadapi difficult people. Negur mereka dengan emosi hanya akan jadi seperti creating a drama.  Gue belum tau harus berubah seperti apa persisnya, yang jelas, gue pengen kelihatan lebih cool aja gitu. If they act like a kid, then I’m the one who should act like a grown up. 

.

Love Life

Gue sering banget bilang begini di blog gue ini, “If he wants you, he will make it clear. He will make an effort to make it happen.” Tapi kenyataannya, praktek memang tidak semudah teorinya. Sulit untuk enggak jadi galau sendiri hanya karena sibuk menebak-nebak dan mempertanyakan isi hati si gebetan.

TAPI, tahun ini gue harus mengubah hal tersebut dari diri gue sendiri. Selama masih belum pasti, enggak usah dibawa serius! Boleh iseng-iseng godain dia kalo suasana sedang mendukung, tapi jangan sampai dibawa perasaan! Mau stay cool karena enggak jago flirting juga sebetulnya sah-sah aja kalo buat perempuan, secara flirting is not supposed to be our job, hehehe. Lalu kalau orangnya sedang tidak ada, jangan terus menerus dipikirkan! Keep yourself busy, keep having fun, AND the most important thing, keep your cab lights ON!

.

 2016… let’s rock!