Bidakara; Gedung dengan Sejuta Cerita

Hari ini ceritanya, gue pergi makan siang bareng teman-teman sekantor ke gedung Bidakara; gedung yang pernah jadi lokasi kantornya Lazada sampai dengan pertengahan tahun ini. Dan sebetulnya sebelum itu, dulu gue pernah punya klien yang berlokasi di gedung yang sama. Jaman-jamannya gue masih kerja di EY, jaman-jaman gue baru saja memulai perjalanan karier gue.

Gue masih ingat betapa gugupnya gue di hari pertama kerja di EY. Baru hari pertama, langsung ditugaskan menyusul tim gue yang sudah ‘bermarkas’ di kantor klien di Bidakara. Tim yang masih sama sekali asing buat gue saat itu. Ketemu muka saja belum pernah, langsung disuruh datang ke sana sendirian!

Begitu sampai di ruang meeting yang khusus disediakan klien untuk tim auditor EY, gue langsung keliling ruangan kecil itu untuk berkenalan dengan teman-teman setim audit gue. Semuanya pasang muka cemberut, kecuali satu senior yang semangat ngajak kenalan sampe-sampe nyamperin gue hanya dengan slipper sebelah saja, hehehehe.

Mulai dari situ, ada banyak kenangan yang tidak terlupakan buat gue.

Salah satu yang paling berkesan, dulu gue pernah kepergok habis teleponan di sudut-sudut kantor klien. Begitu gue kembali masuk ke dalam ruangan, ada satu teman yang nyeletuk, “Si Ipeh abis ini mau pergi kencan!” Dan benar saja, seisi ruangan langsung berubah jadi heboh! Disuruh dandan lah, dikasih tips dan trik supaya  jangan nervous di kencan pertama pula! The date was apparently not so special, but their support was still unforgettable to me 🙂

Banyak pula hal-hal lucu yang terjadi di gedung itu. Mulai dari ditegur satpam gedung saat sedang asyik main kartu remi beramai-ramai di food court gedung, sampai habis dikeroyok teman-teman setim soal konsep pernikahan impian gue yang mereka anggap ‘very unusual‘. Waktu itu ada yang berkomentar, “We’ll see… Who is gonna be that lucky guy, hahahahaha.” Dan pastinya, pengalaman gempa bumi di hari pengumuman promosi pertama gue juga udah jadi kenangan unik tersendiri, hehehehe.

Bidakara udah jadi saksi bisu masa-masa awal perjuangan karier profesional gue. Rasa takut yang harus gue lawan saat ‘dipaksa’ langsung berhadapan dengan klien-klien senior, lembur tiap hari dengan begitu banyak hal baru yang harus gue pelajari, dan masa-masa awal gue membentuk jati diri sebagai pekerja kantoran.

Beberapa tahun kemudian, setelah sempat bekerja selama 3 tahun di perusahaan lainnya, gue kembali lagi ke gedung Bidakara selama satu tahun lamanya. Meski hanya 1 tahun, tetap cukup banyak kenangan yang gue dapatkan selama rentang waktu itu.

Gedung itu kembali jadi tempat pertemuan gue dengan rekan kerja satu tim, atau bahkan rekan kerja dari lain tim, yang kemudian menjadi teman-teman terbaik gue  di Lazada ini. Tim yang tadinya hanya berisi 2 orang sudah bertumbuh jadi belasan orang hanya dalam waktu satu tahun saja. Dan tentunya, di gedung ini pula gue sempet naksir-naksir sama bule lucu yang kemudian malah pulang kampung itu, hehehehe.

Bidakara is however just Bidakara, just a very old building on Pancoran area. Hence it’s not about the building, it’s the people I met and the struggles I’ve had that has made all of those memories still remain. It’s one of the places where I learned how to become who I am today. It’s only a building, but it has become a symbol, and a reminder, to the awesome journey I’ve been having since 7 years ago 🙂

I’ve made a lot of good memories in Bidakara, hoping that I will get a lot more of it in Lazada’s new office and anywhere else I am in the coming years.

Good night and have a nice dream!

25 Most Unforgettable Events in 2015

Emang sih, ini masih belum berganti tahun sehingga bisa jadi, masih terlalu awal untuk bikin tulisan ini. Tapi berhubung hari ini gue sedang produktif banget nge-blog, jadi sudahlah, gue tulis saja… Toh rasa-rasanya, kecil kemungkinan akan ada kejadian menarik lainnya hanya dalam waktu 4 hari ke depan.

So here we go… my top 25 events in 2015!

  1. Finally implementing SAP. Di awal tahun ini, gue sampe mesti kerja Sabtu dan Minggu hanya karena year end closing berbarengan dengan SAP migration. It was one of the toughest moments I’ve had at work;
  2. Pertama kali nyobain Glam Glow, and I’m addicted to it! Bener-bener quick fix untuk keadaan ‘emergency‘ 😉
  3. Pas banget di hari Valentine, gue sadar kalo gue akhirnya berhasil move on dari bule yang udah pulang kampung itu dan naksir cowok baru yang tidak pernah gue duga sebelumnya. Tetep enggak happy ending juga sih, tapi cowok yang satu itu bener-bener bikin gue belajar soal kualitas yang gue cari dari Mr. Right;
  4. Pertama kalinya nginep di hotel di Jakarta hanya dalam rangka weekend getaway. Besoknya, langsung mampir ke Doraemon Expo. Masih bagusan museum Doraemon yang di Jepang tentunya, tapi gue tetap suka foto-foto di situ. Terutama di laci ajaibnya Doraemon!
  5. Masih gara-gara SAP, gue sampe kerja 30 jam non-stop, pas banget tahun baru Cina waktu itu. Nginep di kantor sendirian lalu lanjut kerja di hari berikutnya tanpa mandi pagi terlebih dulu, hehehehe;
  6. Get my pretty pink Kate Spade handbag. Banyak orang iri ngelihat gue punya tas ini 😉 Bener-bener bag of the year pokoknya 😉
  7. Main ke Dusun Bambu bareng keluarga gue dan berhasil dapat beberapa foto yang masih jadi favorit gue hingga hari ini;
  8. Gaya-gayaan nginep di hotel seberang kantor hanya demi bisa mulai kerja pagi-pagi buta. Dan ya, lagi-lagi karena ngurusin SAP!
  9. Si bos bule mendadak bilang ingin pulang kampung sampai jangka waktu yang belum ditentukan. Agak-agak sedih waktu itu. Tapi akhirnya dia balik lagi sih;
  10. Retake IELTS and put my hopes up… Tadinya gue pikir, kerja 1 tahun di English speaking environment akan bisa mendongkrak skor gue itu… Tapi ternyata… tetap sama saja 😦 Ini salah satu momen yang paling sedih di 2015 buat gue 😦 Sampe batal apply beasiswa hanya gara-gara skor IELTS gue masih kurang 😦
  11. Main ke Lembang floating market. That place was surprisingly nice! Bagus buat foto-foto dan ada banyak makanan enak!
  12. Revenge dan Grey’s Anatomy akhirnya tamat juga, dalam waktu yang hampir bersamaan. Perfect ending, both of them!
  13. Diundang jadi speaker di STAN, topiknya enggak jauh-jauh dari e-commerce. Dari situ gue sadar… public speaking gue masih kurang oke untuk ukuran larger audiences. More practices, please!
  14. Pertama kalinya nonton Broadway show: Beauty & the Beast. Gue cukup terpukau dengan nyanyian para pemainnya!
  15. Lazada pindah ke gedung kantor baru, akhirnya! I like it much better than the old one, of course;
  16. Got a very exciting opportunity but then it just vanished with no reason. Ini juga salah satu momen paling bikin sedih di tahun 2015 buat gue;
  17. Liburan ke Yunani! It was definitely the best event of the year! Pemandangan indah, makanan enak, sempat ada holiday fling segala! It was simply the best trip I’ve ever had!
  18. Kecelakaan sepeda di Mykonos. Kuku ibu jari kaki kanan gue masih menghitam sampe sekarang gara-gara kecelakaan itu 😦
  19. Tim gue berhasil memenangkan lomba dekorasi Halloween Lazada tahun ini! Hadiah uangnya kita pake buat main ke Dufan rame-rame. Sempet kirim perwakilan yang udah all out banget untuk lomba kostumnya juga, tapi entah kenapa, jagoan kita itu enggak dapat gelar juara! It was odd, just odd;
  20. Ikut nyokap pergi reuni ke Belitung. And I loved that place! Lebih indah daripada Bali kalo menurut gue. Oh ya, gue juga suka sama Museum Kata-nya Andrea Hirata. It was simply awesome!
  21. Dibeliin parfum Candy Crush sama bokap gue, hitung-hitung hadiah ulang tahun yang dipercepat. Parfum ini unik banget lho. Saat kita buka bagian atas kardusnya, kita akan dengar suara, “Sweet” dari dalam kardusnya! Sama persis seperti suara yang biasa kita dengar saat main game-nya. Thank you, Dad!
  22. My 29th birthday. Makan-makan enak di Sana-Sini Pullman dan percaya deh, ini restoran buffet yang paling enak dan lengkap di Jakarta! Makan-makan juga di Mango Tree yang nggak kalah enaknya. Trus tahun ini gue dapet kado voucher belanja Informa dari teman-teman setim gue. Ceritanya kan, gue akan segera isi apartemen mulai awal tahun depan! They know me so well!
  23. Balik lagi jadi anak kos, dan gue jadi bertanya-tanya… kenapa gue enggak ngekos sejak awal aja ya? Bebas macet dan dekat ke mana-mana! Bener-bener bikin kualitas hidup jadi lebih baik aja gitu;
  24. Akhirnya benar-benar lepas dari kawat gigi dan retainer-nya! Setelah tujuh tahun lamanya!
  25. Another broken heart episodeI have to end this even before it’s started between us. It’s sad, I know 😦

So… 2016… what do you have for me? Bring it!

Someday, I Will Go Back to Santorini

Berawal dari nonton film The Sisterhood of Traveling Pants, gue jadi ingat sesuatu: gue belum selesai memenuhi janji gue kepada beberapa teman dan keluarga untuk menulis tentang perjalanan gue ke Yunani, hampir tiga bulan yang lalu. Saat nonton film itu pula, gue tidak hentinya berteriak di dalam hati…

“Oh my God! I’ve been there! The port! The old church! The blue domed church! The caldera!”

“Look at that beautiful blue sea!”

“Lena gets jealous seeing people are dating around? Same with me! Couples were everywhere back there!”

And of course, “Someday I’ll be back to Santorini!”

Norak? Memang. Yunani terlalu berkesan sampe bikin gue susah move on, hehehehe.

Setelah satu tulisan tentang Meteora, kali ini gue lompat ke Santorini (harusnya Mykonos duluan, tapi itu nanti saja lah ya). Gue berangkat naik speed boat dari Mykonos dan sudah sampai ke Santorini hanya dalam waktu dua jam saja. Dan seperti yang banyak diceritakan oleh blogger lainnya, Santorini sudah tampak memukau mesti kapal baru saja hendak merapat. Jadi siap-siap pegang kamera!

Apa yang membuat Santorini begitu istimewa? Sudah tentu deretan rumah putih di sepanjang caldera di pinggir laut yang luar biasa birunya itu! Begitu turun dari kapal dan naik ke dalam mobil, gue langsung duduk merapat ke jendela dan tidak lepas memandangi indahnya laut biru di depan mata. Seriously, I just never saw such a blue color of the sea! Betul-betul pemandangan yang tidak akan terlupakan! 

Begitu sampai di halaman parkir yang paling dekat dengan hotel, gue sempat deg-degan. Gue tiba di Santorini dalam keadaan cedera karena jatuh dari sepeda di Mykonos, sehingga wajar saja jika bayangan harus naik-turun tangga menuju hotel jadi sebegitu menakutkannya. Bagaimana kalau gue harus melewati sampai 100 anak tangga???

Serius deh, buat yang ngerasa bermasalah dengan naik-turun tangga, sebaiknya pilih penginapan yang lokasinya di pinggir pantai. Menginap di caldera berarti siap capek naik-turun tangga. Coba baca dulu reviews dari pengunjung terdahulu tentang jumlah anak tangga menuju hotel yang kamu pilih. Lalu bagaimana dengan hotel yang gue pilih? Syukurlah, gue masih selamat meski harus jalan terpincang-pincang… Gue tidak hitung berapa jumlah tangganya, tapi gue yakin masih kurang dari 100, hehehehe.

Lupakan jumlah anak tangga, menginap di pinggiran caldera itu sangat WORTH it. Memang mahal, tapi dijamin tidak akan menyesal! The Aegean seas are right at your door step! How can’t it worth the money and the effort to survive the stairs? Berikut ini pemandangan persis di depan kamar gue! Dan bayangkan pagi-pagi duduk di teras sambil menikmati sarapan atau makan malam sambil melihat sunsetIt’s definitely priceless!

Satu hal lagi yang wajib kamu coba saat berlibur di Santorini: menginap di cave house! Jadi dulunya, warga Santorini memang suka membangun rumah di dalam goa supaya terlindung dari bencana alam. Goa tradisional itu pula yang kemudian direnovasi menjadi modern hotels yang bisa kita tinggali. Ceiling-nya memang rendah dan ruangannya cenderung sempit, tapi justru di situ keunikanannya! Lagi-lagi, jatuhnya memang lebih mahal, tapi sudahlah, anggap saja pengalaman sekali seumur hidup. Susah juga menahan godaan untuk menginap di tempat yang biasa-biasa saja saat di Santorini. Semakin sering gue browsing, semakin gue melonggarkan budget hanya untuk biaya penginapan 😀

This slideshow requires JavaScript.

Lalu apa saja aktivitas yang bisa kita lakukan selama di Santorini? Ada banyak! Selain berkunjung ke Oia Village, gue juga sempat ikut day cruise dan nonton pertunjukan White Door Theater. Semuanya akan gue ceritakan di post yang terpisah.

Satu hal yang ingin gue lakukan tapi tidak jadi terlaksana apa lagi kalau bukan walking tour Fira-Oia! Terpaksa batal karena kaki cedera itu 😦 Padahal dengar-dengar, banyak foto bagus yang bisa kita dapatkan di sepanjang jalan menuju Oia. Foto panorama Santorini, pedesaaannya, sampai dengan sederetan luxury resorts-nya. I will save it for my next trip to Santorini!

Hal terbaik dari Santorini sudah tentu romantic ambience-nya. Pemandangan yang luar biasa indah, tempat tinggal yang mewah, ditambah Jacuzzi yang menghadap persis ke laut biru itu… Bawaannya emang bikin orang jadi pengen pacaran, hehehehehe. Makanya mungkin, bulan depan gue mesti kuat berdoa di depan Ka’bah semoga dapat pasangan yang suka traveling juga, supaya kelak mau diajak balik lagi ke Santorini 😀

Seriously, if I live my life long enough, I want to go back to Santorini… with my future husband 😉

Cool Stuffs You Can Say When You’re Older

Seriously, getting old is not always scary at all. There are many cool stuffs that you only can say out loud after you have enough experiences to say so (read: after you’re getting older!).

You need me to give you some examples? Here we go!

  1. When you’re in an important meeting and you’ve got to introduce yourself, “Hi, I’m Riffa. I have more than 7 years working experiences at bla bla bla.” The longer you’ve worked, the more awesome it sounds 😉
  2. When you’re discussing about difficult stuffs at work, “Well, based on my past experience, it should be bla bla bla”
  3. When your staffs at work are amazed by your capability to read their mind, “I’m not a mind reader, it’s just that I’ve been doing this for years. I’ve learned a lot on how to read people’s expression and tones.”
  4. When you meet up with your old friends from high school, flashing back to your past, you’ll laugh out loud and say, “Oh my God! I can’t believe I was so stupid!” You probably will laugh at your own outfit back then and be grateful that you dress much better these days 😉
  5. When you’re sitting in the crowds and overhearing youngsters in school uniforms talking about ‘difficult stuffs in life’ or ‘a serious problem with boys’, you will roll your eyes and whisper, “Kids nowadays! What do they know about real life problems?”
  6. When your younger sister is brokenhearted, “I’ve been there before, this too will pass! Someday you’ll be grateful that you ditched him!”
  7. When you fall in love with the wrong person again, “No, not again. I’m just too old for the same old drama. If he wants me, he will make an effort, period.”
  8. When you talk about many random topics with others, some of it will remind you to your past trips. “I wish we had the same train like Shinkansen. It was awesome, you barely feel that the train was moving so fast!” Or, “That movie was taken in Oia Village, Santorini. The caldera and the deep blue sea was mind blowing!” The older you are, the more places you can tell about!
  9. When you’re discussing something important with your parents, your opinion finally matters! Your Mom will really listen when you say, “Mom, please, listen…”
  10. When you show your pictures when you were still a teenager to a colleague, “See? I have aged gracefully, hehehehe.”
  11. Finally, when you look at your picture when you were just born, you’ll look at that old photograph and say to yourself, “You will have a wonderful life ahead, you will have a cool job, visit beautiful places, and meet a lot of amazing people in your life. It’s not gonna be easy, but it’s awesome!”

Don’t let your age stresses you out. Every age of our life is exciting! See it from the bright side and be happy with it!

Happy weekend and have a blast!

Blog Keren Ini!

Sedang asyik-asyiknya browsing di Facebook homepage, gue menemukan link ke blog keren ini… Setelah baca begitu banyak tulisan yang menyudutkan ibu rumah tangga yang tetap bekerja, begitu baca tulisan yang satu itu, gue langsung berseru di dalam hati, “Nah! Yang ini baru benar!”

Jadi perempuan itu punya kesulitan tersendiri. Banyak orang merasa punya andil untuk ikut mengambil keputusan untuk hidup kita ini. Jika keputusan yang kita ambil dianggap tidak sesuai dengan standar masyarakat pada umumnya, siap-siap saja untuk dikomentari macam-macam!

Kali ini, gue enggak berencana menulis banyak kata dalam blog gue sendiri. Link yang gue bagi dalam tulisan ini sudah mengatakan segalanya. Gue juga cuma mau bilang, semua perempuan itu istimewa, terlepas dari pilihan hidup yang dia buat untuk dirinya, keluarganya, dan masa depannya.

As long as she has lived her life respectfully, she deserves our respect – regardless the choices she’s made. That’s it.

Curhatan si Tiang Listrik

Ceritanya malam ini, ada acara kantor selepas jam kerja di Kuningan City. Sekitar hampir jam 7 malam, gue baru turun ke lobby menyusul teman-teman setim gue. Sesampainya di bawah, gue baru ingat harus naik lagi ke kantor buat jemput bos gue secara ceritanya kita mau nebeng mobil si bos untuk sampai ke Kuningan City.

Tidak lama setelah menunggu lift sendirian untuk kembali ke kantor gue di lantai 8, sekumpulan bapak-bapak lewat dari arah berlawanan dan salah satunya berkomentar sambil memandangi gue dari ujung kaki sampai ujung kepala, “Eh, ada tiang listrik!”

Saking kagetnya, gue hampir saja ingin balas menegur orang itu. Sebelum sempat membalas, pintu lift di depan gue terbuka dan salah satu teman sekantor keluar dari dalam lift yang satu itu. Sempat ngobrol sekitar 30 detik dengan teman gue itu, dan bapak tadi masih saja mengomentari tinggi badan gue meski jaraknya sudah mulai menjauh. Kira-kira dia bilang begini, “Mbak kok tinggi banget? Kayak tiang listrik, hahahaha.”

Entah teman gue dan orang-orang sekantor gue lainnya dengar atau tidak, yang jelas karena sudah lumayan banyak orang di sekitar gue, jadilah gue putuskan untuk pura-pura tidak mendengar. Gue langsung masuk ke dalam lift dan menekan lantai 8.

Pernah terpikir alasan kenapa banyak orang yang merasa minder dengan penampilan fisiknya? Orang-orang seperti bapak itu salah satu alasannya!

Waktu SMP dulu, gue pernah sangat minder dengan fisik gue ini, salah satunya karena tinggi badan gue juga. Bayangkan saja, baru kelas 3 SMP, tinggi badan gue sudah hampir mencapai 170 CM! Bagaimana tidak minder? Gue sering banget dipanggil tiang listrik! Masih mending jika hanya tiang listrik, julukan yang lebih menyakitkan hati pun juga pernah gue dengar 😦 Ditambah lagi orang-orang iseng yang suka membuat lelucon dengan sok-sok berjinjit sambil cengengesan di belakang gue, atau orang-orang yang terang-terangan menolak berfoto di samping gue hanya karena gue dianggap terlalu tingi. Sering dibilang akan susah cari pacar pula! Karena itulah, bahkan sampai gue kuliah pun, gue tidak pernah mau coba memakai sepatu berhak tinggi.

Hanya saja entah sejak kapan persisnya, pola pikir gue mulai berubah. I’m tall, I’m too thin, and I know it, but so what? Gue terlahir tinggi, dan gue terlahir dengan kelenjar tiroid yang terlalu aktif sehingga akan sangat sulit untuk menaikkan berat badan, tapi ya sudahlah… Semua itu bukan salah gue, dan semua itu juga toh tidak merugikan siapa-siapa!

Akhirnya, sedikit demi sedikit, gue mulai suka memakai high heels. 1 CM, 2 CM, dan sekarang berakhir di 7-8 CM. I love high heels, and apparently, it makes me a lot more confident! Wearing heels is not a sin anyway.

Gue kenal banyak mantan ‘ugly duckling‘ yang memperoleh kepercayaan dirinya setelah berhasil mengubah drastis penampilan fisiknya. Dari gemuk menjadi kurus, atau sebaliknya. Prestasi yang patut dibanggakan kalau menurut gue, tapi sayangnya, perubahan fisik yang sama belum pernah terjadi pada diri gue sampai saat ini. Gue masih Riffa yang tinggi kurus itu, sama seperti gue di bangku SMP dulu. Hanya saja bedanya, gue mulai bisa melihat dari sisi positifnya. Benar-benar tidak ada perubahan fisik, hanya perubahan mental dan sudut pandang, ditambah cinta yang luar biasa besar untuk diri gue sendiri 😉

Jujur bagaimanapun, kejadian hari ini tetap membuat gue sempat merasa sedih. Setelah bertahun-tahun tidak lagi mendengar ejekan si tiang listrik, bisa-bisanya malam ini gue kembali berhadapan dengan orang norak seperti itu! Gue jadi kembali diingatkan dengan rasa minder yang sudah susah payah gue kalahkan bertahun-tahun yang lalu.

Orang-orang di sekitar gue pastilah jarang sekali mendengar gue mengomentari kekurangan fisik orang lain. Kenapa? Karena gue tahu bagaimana tidak enaknya disoroti sampai mendetail seperti itu. Dan seringkali, gue bergumam di dalam hati saat melihat orang-orang megomentari fisik orang lain, “Kalau gantian orang lain mengomentari fisik kalian, memangnya kalian tidak akan tersinggung?”

Ya, banyak orang yang senang mengomentari fisik orang lain (mungkin niatnya bisik-bisik, tapi kadang tetap terdengar lho), tapi giliran sebaliknya mereka yang dikomentari fisiknya, wah, galaknya setengah mati! If you won’t be happy hearing people’s honest opinion on your body, then keep your thought just for yourself!

Pada akhirnya, kembali lagi gue bilang di sini: people will always talk anyway. Mau secantik dan seseksi apapun kita, tetap akan ada saja komentar baru yang kita dapatkan. Pendapat orang lain tidak akan pernah ada habisnya! Itulah sebabnya menurut gue, perubahan pola pikir jauh lebih penting daripada perubahan fisik itu sendiri.

Sudah tinggi dan mau pakai high heels? If it makes you happy, then why not?

High heels bakal bikin tambah susah cari pacar? Yang namanya Mr. Right tidak akan sebegitu bodohnya! Toh dia juga tahu bahwa kita masih bisa sesekali melepas high heels itu kalo lagi jalan bareng sama dia…

Meski kedengarannya klise, tapi memang benar bahwa tubuh kita ini pemberian dari Tuhan. Syukuri, nikmati, dan lihat saja dari sisi positifnya!

Badan gue seperti tiang listrik? Oh, well… Kalian harus dengar cerita yang satu ini… Baru-baru ini,  salah satu rekan kerja di Vietnam yang hanya gue kenal via e-mail dan Skype, pernah bilang begini, “I heard you have really long legs, like supermodel, hehehe.”

Dan tahukah kamu alasan kenapa supermodel umumnya berpostur tinggi kurus? Karena postur tubuh seperti ini bisa membuat nyaris semua jenis pakaian terlihat bagus 😉

See? Selalu ada sisi positifnya! Hehehe.

Cheers!

When You’re in Love with Somebody…

Do you know that when people says “I’m in love with you”, it actually means deeper than someone who just says, “I love you”? I couldn’t really tell the difference between those two until just recently. I suddenly realize that once you are in love with somebody, you’ll never ever find a way out of it.

After you let go of someone you’re in love with, the truth is… you never really stop loving that person. You’re only moving on because you have no choice. You don’t really forget him out of your mind, you’re just getting used to live your life without him. Someday you will move on, find someone new, but that person… he will always has that one little spot deep inside your heart.

When you only loved somebody, someday you can forget your feeling for him and ask yourself, “Why the hell did I fall for him?” At some point, you will stop mentioning his name, you even no longer get excited hearing anything about his life. However I’m afraid, the same thing would never happen with someone you were in love.

That one special guy will always be a benchmark for your next boyfriend, or perhaps, for your future husband too. There are those good qualities that you wish you will find in your Mr. Right. At the end of the day, it may be that guy from the past who determines the way you define someone as your future Mr. Right.

As the time goes by, some things in your heart may never change. No matter how happy you are with your new love life, you will still want to look pretty when you know he will be around. For some things in life, his opinions still matter to you. You’re also still interested to learn how his life is going. To put it in a context, you will be interested to see how his fiancé looks like. You will secretly judge her and compare her with yourself. You hate that you do it, but you will still do it anyway.

The most unpleasant thing that may happen is when you start remembering him at the lowest points of your life. You couldn’t help but wondering… what if you did something differently back in the past? What if you and or he tried harder? How would your life turn out if it were him that spends life together with you?

And then many years from now, once or twice in your lifetime, you will tell your children, or perhaps your grandchildren, a story about how you used to love someone when you were younger. A love story to make them learn that we can’t always have what we want to have. You will also tell them that everything happened for a reason. And the lessons you learned from loving and losing somebody is simply the reason why it all happened: to make you a better person, and to make you cherish the one who stays in love with you with all your flaws.

I know it can be terrifying if everything I tell you in this blog is true. It may be right, it may be wrong. Anyhow for me, even if it’s truly happening in my own life, I believe I shouldn’t be worried at all. Why? Because I’m a believer that human’s heart is capable to be in love with more than just one person 🙂

To be in love with someone is a gift. Not everyone is capable to love that big, deep, genuine, and pure. It’s that kind of love that will give you your own fairy tale. You and him may not end up together, but if it gives you a beautiful memory and if it makes you grow up gracefully inside, then I can tell it’s also a happy ending, isn’t it?

Forget the pain, just be grateful that you used to feel that way. Only the girls with a big heart inside has the privilege to feel it at least once in her lifetime 🙂