Hari ini ceritanya, gue pergi makan siang bareng teman-teman sekantor ke gedung Bidakara; gedung yang pernah jadi lokasi kantornya Lazada sampai dengan pertengahan tahun ini. Dan sebetulnya sebelum itu, dulu gue pernah punya klien yang berlokasi di gedung yang sama. Jaman-jamannya gue masih kerja di EY, jaman-jaman gue baru saja memulai perjalanan karier gue.
Gue masih ingat betapa gugupnya gue di hari pertama kerja di EY. Baru hari pertama, langsung ditugaskan menyusul tim gue yang sudah ‘bermarkas’ di kantor klien di Bidakara. Tim yang masih sama sekali asing buat gue saat itu. Ketemu muka saja belum pernah, langsung disuruh datang ke sana sendirian!
Begitu sampai di ruang meeting yang khusus disediakan klien untuk tim auditor EY, gue langsung keliling ruangan kecil itu untuk berkenalan dengan teman-teman setim audit gue. Semuanya pasang muka cemberut, kecuali satu senior yang semangat ngajak kenalan sampe-sampe nyamperin gue hanya dengan slipper sebelah saja, hehehehe.
Mulai dari situ, ada banyak kenangan yang tidak terlupakan buat gue.
Salah satu yang paling berkesan, dulu gue pernah kepergok habis teleponan di sudut-sudut kantor klien. Begitu gue kembali masuk ke dalam ruangan, ada satu teman yang nyeletuk, “Si Ipeh abis ini mau pergi kencan!” Dan benar saja, seisi ruangan langsung berubah jadi heboh! Disuruh dandan lah, dikasih tips dan trik supaya jangan nervous di kencan pertama pula! The date was apparently not so special, but their support was still unforgettable to me 🙂
Banyak pula hal-hal lucu yang terjadi di gedung itu. Mulai dari ditegur satpam gedung saat sedang asyik main kartu remi beramai-ramai di food court gedung, sampai habis dikeroyok teman-teman setim soal konsep pernikahan impian gue yang mereka anggap ‘very unusual‘. Waktu itu ada yang berkomentar, “We’ll see… Who is gonna be that lucky guy, hahahahaha.” Dan pastinya, pengalaman gempa bumi di hari pengumuman promosi pertama gue juga udah jadi kenangan unik tersendiri, hehehehe.
Bidakara udah jadi saksi bisu masa-masa awal perjuangan karier profesional gue. Rasa takut yang harus gue lawan saat ‘dipaksa’ langsung berhadapan dengan klien-klien senior, lembur tiap hari dengan begitu banyak hal baru yang harus gue pelajari, dan masa-masa awal gue membentuk jati diri sebagai pekerja kantoran.
Beberapa tahun kemudian, setelah sempat bekerja selama 3 tahun di perusahaan lainnya, gue kembali lagi ke gedung Bidakara selama satu tahun lamanya. Meski hanya 1 tahun, tetap cukup banyak kenangan yang gue dapatkan selama rentang waktu itu.
Gedung itu kembali jadi tempat pertemuan gue dengan rekan kerja satu tim, atau bahkan rekan kerja dari lain tim, yang kemudian menjadi teman-teman terbaik gue di Lazada ini. Tim yang tadinya hanya berisi 2 orang sudah bertumbuh jadi belasan orang hanya dalam waktu satu tahun saja. Dan tentunya, di gedung ini pula gue sempet naksir-naksir sama bule lucu yang kemudian malah pulang kampung itu, hehehehe.
Bidakara is however just Bidakara, just a very old building on Pancoran area. Hence it’s not about the building, it’s the people I met and the struggles I’ve had that has made all of those memories still remain. It’s one of the places where I learned how to become who I am today. It’s only a building, but it has become a symbol, and a reminder, to the awesome journey I’ve been having since 7 years ago 🙂
I’ve made a lot of good memories in Bidakara, hoping that I will get a lot more of it in Lazada’s new office and anywhere else I am in the coming years.
Good night and have a nice dream!