Ceritanya kemarin malam, untuk pertama kalinya gue posting foto gue berdua dengan salah satu sahabat cowok gue ke Path. Maksudnya sih cuma untuk meramaikan Path gue aja, sama seperti yang biasa gue lakukan saat jalan bareng teman-teman cewek gue misalnya, tapi ternyata efeknya sampai ke mana-mana! Sampai ada yang PM gue hanya untuk tanya dia itu pacar gue atau bukan! Padahal jelas-jelas di caption fotonya gue tulis, “This friendship must last forever.”
Lucunya adalah, semakin gue coba menjelaskan bahwa gue dan dia hanya berteman saja, justru semakin orang yang bereaksi tidak percaya. Sepertinya masih banyak orang yang berpendapat, cewek dan cowok itu tidak bisa hanya berteman saja. Padahal kenyataannya, gue ini punya sampai tiga sahabat cowok lho. Dan bener deh, kita ini hanya berteman saja!
Terinspirasi dari kehebohan itu, gue jadi kepengen cerita soal teman-teman baik gue ini. Semoga setelah baca tulisan ini, orang-orang di sekitar gue bisa mulai percaya kalo kita memang murni hanya berteman saja, hehehehe.
.
My High School Best Friend
Sahabat cowok pertama yang gue punya tidak lain teman gue di bangku SMA dulu. Dan sebetulnya dia bukan cuma berteman dekat dengan gue saja, tapi juga berteman dengan 3 cewek lainnya.
Tanggal 8 Agustus tahun 2001, kita berlima bikin semacam perjanjian tertulis untuk pembentukan gank yang hari itu kita beri nama Wannabe; singkatan dari tiga nama boybands kesukaan kita saat itu: Westlife, Nsync, dan Backstreet Boys.
Sahabat gue yang satu ini bisa dibilang salah satu orang yang paling lucu yang pernah gue kenal. He never failed to make me laugh! Dia udah jadi satu dari hanya sedikit orang yang tahu betul hal-hal bodoh yang pernah gue lakukan waktu SMA dulu. Dan terutama, soal betapa gue tergila-gilanya sama salah satu teman sekelas kita dulu, hehehehe.
.
My Office Mate in Accurate
Sebelum mulai bekerja full time jadi auditor di EY, sebetulnya gue pernah kerja freelance sebagai konsultannya Accurate, 8 tahun yang lalu. Awalnya, gue dan dia hanya saling ngobrol soal pekerjaan saja, tapi lama-lama, kita mulai suka ngobrol soal begitu banyak hal. Dari dulu sampai sekarang, dia masih jadi tempat curhat favorit gue, biasanya kalo gue lagi pusing urusan cowok dan ngerasa perlu persepektif cowok.
Gue dan teman cowok yang satu ini boleh dibilang punya begitu banyak perbedaan, tapi dia juga udah jadi satu dari sedikit orang yang bisa bikin gue ngerasa bebas jadi diri gue sendiri, dan bebas untuk mengucapkan apapun yang ingin gue ucapkan. As much as it may seem impossible, I still really wish that my friendship with him will last forever. Masalahnya, enggak ada banyak orang yang bisa gue ajak curhat di tengah malam di saat weekdays, hehehehehe.
.
My Office Mate in Niro
Entah sejak kapan persisnya, gue dan cowok yang satu ini udah jadi teman karib di kantor kita dulu. Dia bukan cuma udah jadi teman berbagi terbaik untuk gue saat itu, tapi udah banyak bantu untuk urusan pekerjaan juga. My life at work was so much easier because of him.
This one guy always has a belief in me. Dia selalu bisa melihat sisi positif dari diri gue di saat orang lain berkata sebaliknya, selalu support gue meski di saat dia tidak sependapat dengan gue, dan selalu bisa memaafkan kejelekan-kejelekan gue terutama di masa-masa sulit gue dulu, hehehehe.
Gue senang dan sangat bersyukur meskipun sekarang gue sudah tidak lagi bekerja di kantor yang sama, gue dan dia masih tidak menjadi orang asing untuk satu sama lainnya. Dan tentunya, dia ini masih jadi konsultan pajak favorit gue sampai sekarang, hehehehe.
.
Have I ever had a feeling for one of them?
Sebetulnya, ada cukup banyak orang yang menanyakan hal tersebut ke gue. Pernah nggak gue suka sama mereka? Atau sebaliknya, mungkin nggak, mereka punya rasa suka sama gue?
Jawabannya sederhana saja: I totally don’t think so.
Mereka bisa jadi sahabat yang baik buat gue, begitu pula sebaliknya, tapi akan lain halnya kalo gue sampe pacaran dengan mereka. Lagipula emang udah pada dasarnya, gue ini jelas-jelas bukan tipe cewek kesukaan mereka juga sih. On the other side, I’m not that kind of girl who keeps someone I crush in a friend zone anyway.
Itulah sebabnya kalau menurut gue, cewek dan cowok tidak bisa murni berteman itu sebetulnya hanya mitos saja! Enggak ada salahnya berteman dengan lawan jenis, malah banyak manfaatnya, asal tahu batasnya dan tidak pernah ada unsur pura-pura ingin berteman padahal maksudnya hanya ingin pdkt saja, hehehehe.