Baru-baru ini, gue baca artikel keren soal usia 20-an. Klik di sini untuk original article yang akan gue kutip dalam tulisan ini, lalu pilih “View As List“. Ada baiknya, teman-teman baca dulu artikel aslinya sebelum lanjut membaca tulisan gue ini.
Saat gue pertama baca artikel itu, gue tidak bisa berhenti merasa kagum di dalam hati. Wow… artikelnya keren banget! Tapi saat gue lanjut baca ke bagian comments… wah, ternyata ada banyak banget komentar negatif lho. Rupanya ada beberapa opini penulis yang dianggap kontroversial oleh para pembaca.
Nah, sekalian untuk sharing dengan teman-teman pembaca blog gue, berikut ini tanggapan gue soal poin-poin yang banyak dikritik dari artikel tersebut.
Learn to Dress Well…
Ada salah satu pembaca yang berkomentar, “”Women need to learn how to wear dresses and walk in heels (walk, not waddle)…” Thank you for teaching me the secret to success. Who needs a college degree when you have stilettos!”
Padahal kalo menurut gue, yang dibilang sama si penulis itu ada benarnya lho. Sejak usia 20-an, perempuan harus belajar cara pakai high heels. Makin tinggi cita-cita kita, maka semakin besar pula kemungkinan kita dihadapi dengan occasion yang mengharuskan kita pakai high heels. Misalnya kita diundang ke gala dinner atau black tie party, masa’ iya kita mau pakai flat shoes? Belum lagi ada cukup banyak perusahaan besar yang mewajibkan karyawan perempuannya pakai high heels. Atau misalnya suatu hari getting married, apa iya ingin tetap pakai flat shoes?
Saran gue, berlatih pakai high heels dari sekarang, supaya pada saat kita benar-benar harus memakainya, kita sudah bisa berjalan dengan lancar!
Start to accumulate a fortune…
Ada beberapa komentar yang menentang poin ini… Rupanya target mengumpulkan aset senilai satu juta dolar (alias sepuluh milyar rupiah) di usia 30-an dianggap target yang terlalu ambisius. Padahal kalo menurut gue… apa salahnya sih, punya cita-cita setinggi langit? Gue tipe orang yang percaya bahwa cita-cita itu harus setinggi langit, supaya segagal-gagalnya, pencapaian gue at least masih setinggi pohon kelapa, hehehe.
Ada pula komentar yang bilang… hal ini cuma bisa dicapai oleh orang-orang yang terlahir kaya raya. Kalo menurut gue sih, enggak juga kok. Di Indonesia saja, ada beberapa pengusaha yang berhasil mencapai prestasi ini di usia muda kan… Sebutlah satu yang paling fenomenal; Merry Riana yang populer dengan bukunya, “Mimpi Sejuta Dolar.”
Kalaupun ada orang yang tetap tidak setuju dengan ambisi macam ini… kenapa juga sih, harus meninggalkan komentar negatif? Si penulis punya cita-cita setinggi itu toh tidak merugikan siapa-siapa? Stay calm and focus with your dream! Anyway… line pake kata-kata ‘stay calm’ itu dari mana asal mulanya sih? Hehehehe. Serius deh… kalo ada pembaca yang tahu jawabannya, tolong share via comment 😀
Surround Yourself with People that You Would Like to Keep Around
Untuk poin yang ini, gue menemukan komentar, “”Do people in their 30s make new friends?” F**k yes they do. I’m still in my 20s but a fair share of my friends are older than I and all the better at connecting with people because of their life experience. I never want to stop making new friends.”
Gue setuju dengan komentar bahwa making new friends itu tidak terbatas di usia 20-an, tapi gue juga setuju bahwa usia 20-an merupakan usia terbaik untuk cari teman. Kenapa begitu? Berikut alasan pribadi berdasarkan pengalaman pribadi gue:
- Entah kenapa, teman-teman terbaik di masa kecil s/d masa remaja belum tentu bisa menjadi teman baik setelah kita dewasa. Ada teman-teman yang tiba-tiba berubah jadi hater, ada yang jadi suka jaga jarak tanpa alasan jelas, ada pula yang setelah dewasa, gaya hidupnya jadi tidak sesuai dengan gaya hidup gue. Misalnya, terlalu nakal dan liar…
- Sejak mulai punya penghasilan tetap, gue jadi cukup sering menemukan orang-orang yang mendekati gue hanya karena ada maunya. Gue dengan senang hati menolong orang lain, tapi kalau orang itu hanya datang saat ada maunya, itu lain cerita! Belum lagi orang-orang yang sengaja mendekati gue untuk kepentingan politik kantor… Sejak itu, gue jadi mikir, “Apalagi kalo nanti gue udah jadi milyarder yah? Ada seberapa banyak lagi orang-orang yang cuma mau manfaatin gue?” Dari situ gue ngerasa, dengan asumsi gue makin sukses seiring dengan pertambahan usia, maka semakin lama akan semakin sulit untuk menemukan genuine friends. Itulah alasannya… mumpung di umur segini gue belum tajir-tajir banget, gue mulai melakukan apa yang dibilang oleh penulis artikel ini, “Surround myself with people that I would like to keep around.”
- Dengan asumsi umur 30-an gue udah merit, maka gue setuju bahwa usia 20-an adalah usia terbaik untuk mencari sahabat sejati. Soalnya kalo gue lihat, social times perempuan yang sudah menikah itu menurun drastis terutama setelah melahirkan anak pertama. Apalagi kalau udah ada anak ke dua dan seterusnya?
- Berdasarkan pengamatan gue terhadap para orang tua di sekitar gue… memang benar lho, mayoritas sahabat mereka itu sahabat dari usia 20-an. Mayoritas dari mereka, sudah tidak begitu tertarik mencari teman baru di usia mereka yang sekarang. Biasanya sih, karena mereka lebih memilih untuk fokus kepada pekerjaan dan keluarga mereka masing-masing.
Date the Wrong Persons
Untuk dua kalimat pertama dalam poin ini, gue setuju banget: “I am a strong believer that in order to date the right person, you first have to date the wrong person. Otherwise you will always question whether or not you made the right decision by committing.” Gue sendiri juga jadi punya gambaran soal kriteria Mr. Right setelah gue tahu cowok seperti apa yang pasti masuk kriteria Mr. Wrong-nya gue.
Sebetulnya poin ini mengandung nasehat yang keren… tapi sayangnya, si penulis merusak nasehat keren ini dengan kalimat lanjutan, “Dating can be pricy, so you may just want to skip the dinner and just sleep around a bit.”
Just sleep around kok kesannya murahan banget gitu, hehehehe.
Overall, gue pribadi suka banget sama artikel itu. Nyaris semua hal yang tertulis di situ adalah hal-hal yang sudah gue terapkan sejak pertama kali menginjak usia 20-an.
I always try to let go of my past and look forward to my future.
I’ve stopped acting like a teenager and embrace the fact that I am an adult now.
I’ve dressed much better than my teen ages. I put some make-up, take care of the pimples, collecting nice dresses, shoes, and handbags. And yes… I wear high heels everyday!
I start accumulating my fortune from my own hard work.
I always try to adapt with rapid changes in life without leaving my principals behind.
I definitely have outlined the most important characteristic in the man I’m looking for. I will write down more about this later.
I’ve tried so hard to reestablish my good relationship with my parents.
I’ve surrounded myself with my best friends those I want to keep for the rest of my life. I’ve removed some but I will always fight for some others too.
Find work that I love doing… Yes, I’m still working on it and hope I could achieve it immediately!
I’ve tried to get my dream body… but it’s terribly hard for me to gain more weight, hehehehe.
I read much more news to keep up to date with current events… but you know, sometimes a nice game after whole day work looks more tempting, hehehehe.
I never stop reading, no matter how busy I am. People say I’m already good on doing my job, however, that’s not an excuse for me to stop reading more books.
I’ve clearly outlined my life goals! My genuine blog readers must know this so well, hehehe.
Get out of debt… I still have car and apartment installments but I want to repay them before 30.
Begin to put money in the bank and learn to leave it there… It’s difficult but I’m trying, hehehe.
I’ve got my own place… but too bad I’ve chosen wrong developer who hasn’t finished building the apartment since 3 years ago!
I’ve supported myself, and yes, I am a survivor on my own feet.
Setuju tidak setuju dengan isi artikel ini, satu hal yang pasti: jangan sia-siakan usia kepala 2. Mulailah bekerja keras dan belajar bersikap bijaksana. Banyak keputusan penting yang kita buat di usia ini; keputusan-keputusan yang akan mempengaruhi jalan hidup kita selama-lamanya… Jadi, pastikanlah kita sudah mengambil keputusan yang tepat!
Prinsip gue, jangan bersantai-santai, kita tidak hidup selama-lamanya… tapi jangan juga menjalani hidup dengan terburu-buru… nikmati tiap fase kehidupan, karena fase itu tidak akan terulang dua kali. Bahagiakanlah diri kita sendiri, dan lakukanlah hal-hal yang dapat membuat kita bangga terhadap diri kita sendiri! Makanya… gue ingin mengisi usia kepala 2 gue dengan hal-hal bermanfaat; hal-hal yang gue tahu akan selalu gue banggakan hingga akhir usia 🙂
Enjoy you 20’s, work hard, and hope you’ll have such a good time!