Why Should They So Obsess With My Money?

I am a type of person who never denies that money is important. How could I survive with my life without it? Let’s say that money doesn’t buy us happiness, but in fact, have you ever seen a happy homeless out there? And don’t you feel happy everytime you buy something you desire, or when you go somewhere you’ve been dreaming of? Buying your dreams stuffs and visiting your dream places need certain amount of money right? So who says money can’t buy you happiness? You need money to buy the things which make you happy. Agree or disagree, in fact… money takes a significant role in your happiness. So I think… you’re a kind of hypocrite if you are saying that money is not important.

Until lately… something happened to me and changed a little bit of my perspective about money. I have just met certain people who praised money so much more than I do. I don’t want to tell anyone the details here… but here is the summary: they are the people who always watch my back, always look for any chance to bring me down, and can’t help themselves from bragging something which they think is better than me. They try so much effort so that they could have a chance to look down at me, create scenarios to make things which I’m so proud of becomes worthless, and always curious with my life by pretending like they care about my hard times. They don’t care with the fact that I might get hurt with their words.

Since I was in the college, I started to wonder why people so cared about my test scores. And now I started to wonder why people so care about my salary. It’s no longer a GPA competition; it has turned to be a money competition between us. But the question is… who told them that we have a competition in here? Because in fact, I never consider that I’m currently competing my annual income with whoever’s in this world. And the funny thing is… why should they treat me like a competitor in a competition while in fact, there is no trophy at stake? It’s not like somebody would get a prize if their salary exceeds mine right?

Sometimes I wonder whether I’ve done something wrong which make people act like that to me. Have I ever, back in the past, did something which might hurt them so that they want to do me a revenge? Am I that kind of snob girl whom they want to knock-down? I never disclose to anyone of them how much taxes I have to pay every year, how many incremental I have achieved every year, not even mentioning my salary figure without being asked. So seriously… why should they treat me as bad as they treat an enemy?

I think it’s gonna be a waste of time if I keep asking what did I do wrong which makes me deserve this. Let’s just taking the bright side… Seeing people so cared about my money has made me realize that having a lot of money doesn’t guarantee that you would be happy with your life. The people whom I mention here are people whom I can say that they are rich. One of them has a rich daddy, one of them works in a reputable multinational company, and one of them has monthly salary which is I know higher than me. So can’t you see the way I see this? A lot of money doesn’t make them satisfy with their life. It feels like they still have to bad mouth me, or brag me, or show me off to gain more satisfaction maybe? Whatever their reasons, the point is that, if they are already happy with the huge money they have, then why should they still think it’s gonna be fun to bring me down?

I still need money to live my life. I know that I can not having so much fun without sufficient money. I also can not fulfill my dreams to see the world without certain money in my bank account. I still say that money is important. I just now realize that having a lot of money is not enough to make you happy. There is one more thing that you shall do to be happy with your money: you have to know how to be grateful with every cent you have in your pocket. I’m not judging that those people are not grateful with their incomes. They probably are, but they do not do it properly. Trying to show off is not a part of being grateful right?

I also learn that I don’t want to be such a person like them. I don’t need to be the richest just to be the happiest. I only need to focus with my own career and if I make a comparison, I do it so that I know how much the market price to avoid me from being underpaid. I will not do any comparison just to make me feel like I’m the best among them. I do believe that there is always a higher sky above the sky. So if I have to act like them, I will never get my own happiness because there will always be someone out there whose salary is higher than me. Besides, someone who has less money than me today could be someone who is richer than me in the future. So I think… there is no need for me to put myself in an imaginary competition like that. Being acknowledged as the richest won’t add more numbers in my bank account right? Even Forbes never gives any prize to the richest people they mention in their magazine!

Regarding all of those bad mouths… well I think, the only thing I need to do is growing fabulous so that they will have to spend much more times to figure out certain new ways to bring me down, hehehehe.

Apakah Kamu Si Tukang Dengki?

Apa sih definisi dengki? Perasaan iri yang berlebihan saat melihat keberhasilan orang lain, yang membuat kita menjadi merasa benci pada orang tersebut, yang juga membuat kita berusaha mencari cara untuk merusak kebahagiaannya itu.

Nah, berdasarkan hasil ngobrol dengan salah satu teman terbaik gue, berikut ini ciri-ciri konkret sifat pendengki. Ambil pulpen, dan buat catatan dari 10 point di bawah ini, ada berapa point yang cukup sering kamu lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Semakin banyak point yang kamu punya, semakin parah pula sifat iri dan dengki yang tersimpan dalam hatimu.

  1. Kamu suka mengatakan bahwa kamu tidak menginginkan sesuatu yang baru saja dimiliki/terjadi pada teman kamu. Contoh 1: “Elo ngepain kuliah di Aussie segala? Gue sih ogah kuliah di sana. Aussie kan jelek!” Contoh 2: “Elo buang-buang duit aja ih, beli iPad segala. Gue sih sayang duitnya deh. Kalo udah punya laptop, buat apa beli iPad lagi?”
  2. Kamu suka mencari sisi buruk dari pilihan hidup orang lain yang selangkah lebih maju daripada kamu. Contoh 1: “Kuliah S2 di mana? Hah? Di kampus xxx? Itu kan kampus yang enggak terkenal. Kenapa nggak kuliah di Prasmul aja sih?” Contoh 2: “Hah? Serius lo, mau pergi ke Paris naik AirAsia? Pesawat murah kayak gitu emangnya aman? Nggak bakal jatuh?”
  3. Kamu suka mengecilkan kesuksesan yang diraih oleh orang lain. Contoh 1: “Ah, cuma bikin bisnis warnet aja apa susahnya sih?” Contoh 2: “Ah, kalo cuma mobil murah gitu sih, gue juga bisa beli!”
  4. Kamu suka mencari cara untuk merusak kebahagiaan orang lain. Contoh 1: “Eh, pacar baru lo kok ndut-ndut gitu sih?” Contoh 2: “Ah, pas backpacking nanti elo nggak bakal bisa nikmatin deh. Emangnya elo kuat ke mana-mana jalan kaki?” Contoh 3: “Kamar tidur gue masih lebih luas daripada apartemenlo itu… Kenapa nggak ambil yang lebih besar sih?”
  5. Kamu suka membuat teman kamu yang cantik itu jadi merasa jelek. Contoh 1: “Elo gendutan ya?” Contoh 2: “Baju itu bikin elo kelihatan tambah kurus.” Contoh 3: “Itu mukalo kenapa jadi banyak jerawatnya?” Contoh 4: “Potongan rambutlo nggak cocok sama karakter wajah elo.” – Pokoknya kamu akan selalu memanfaatkan setiap celah yang ada buat menyindir dia, TAPI, giliran dia lagi kelihatan fabulous, kamu diam saja alias tidak pernah memberikan pujian;
  6. Kamu berusaha keras mengumpulkan fakta untuk membuktikan bahwa nobody is perfect, dan kamu akan merasa lega, senang, atau yang sejenisnya, saat tahu bahwa hidup seseorang itu tidak sempurna seperti yang terlihat dari luar. Contoh 1: “Dia cantik, pintar, disukai sama banyak orang… tapi penyakitan. Dunia memang adil.” Contoh 2: “Dia gajinya gede, sering ditugasin ke luar negeri, barangnya bermerk semua, punya mobil dan rumah pribadi, tapi dia susah cari jodohnya. Nggak banget deh.” Contoh 3: Kamu rajin memantau profil Facebook salah seorang teman, kemudian saat dia bikin status yang isinya sedih, kamu langsung berujar dalam hati, “Nah kan, akhirnya dia lagi down.
  7. Kamu suka membuat orang lain jadi berkecil hati… supaya dia tidak semakin jauh melampaui kamu. Contoh 1: “Kamu nggak mungkin bisa lolos audisi itu. Pesaingnya kan cantik dan seksi banget.” Contoh 2: “Bisnis makanan itu resikonya besar lho. Bla bla bla… – (Apapun bisnis yang direncanakan oleh teman kamu, kamu akan selalu punya daftar resiko untuk disampaikan kepada mereka).”
  8. Kamu suka membuat orang lain, terutama yang terlihat terlihat hebat di mata kamu, merasa tidak diinginkan. Contoh 1: “Mereka semua itu ngedeketin elo cuma karena elo pintar, cuma karena ada maunya!” Contoh 2: “Gue rasa elo cuma salah sangka. Cowok (keren) itu nggak mungkin naksir sama elo… dia cuma nganggep elo sebagai teman – (padahal kamu tau banget bahwa dari semua tanda-tanda itu, si cowok emang naksir sama teman kamu itu) .”
  9. Kamu selalu aktif memantau gaji beberapa orang teman kamu. Begitu kamu tahu gaji kamu baru aja naik melebihi dia, kamu akan langsung pamer. Contoh 1: “Gaji gue sekarang udah 2 digit lho… gimana kalo elo pindah kerja ke tempat gue aja?” Contoh 2: “SPT gue tahun ini kecil… Cuma 80 juta. – (padahal kamu tahu kisaran SPT dia itu cuma 70jutaan).”
  10. Kamu suka bikin status di Social Media, yang isinya bertujuan untuk merusak kebahagiaan orang lain. Contoh 1: Waktu ada teman upload foto liburan dia keliling Eropa, kamu langsung bikin status: “Buat apa sih, nyumbang banyak devisa buat negara lain? Lebih baik memajukan pariwisata dalam negeri, nggak kalah bagusnya kok.” Contoh 2: Waktu tau ada teman yang baru aja naik pangkat jadi manajer, kamu langsung bikin status, “Tujuan hidup seorang wanita itu bukan untuk mengejar karier setinggi-tingginya, melainkan mengabdi kepada suaminya.”

Sebetulnya gue nggak ngerti kenapa seseorang bisa sampai merasakan dengki. Setiap orang itu memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, jadi kenapa harus iri? Emang sih, kenyataannya emang selalu ada aja orang-orang yang terlihat seolah memiliki segalanya. Tapi kamu nggak tahu kan, seberapa keras jerih payah dia untuk mendapatkan dan mempertahankan semua itu? Jadi menurut gue, daripada merasa iri, apalagi sampai dengki, kenapa kita tidak jadikan sosok teman kita itu sebagai motivasi untuk bisa jadi lebih baik lagi?

Lagipula sebenarnya  apa sih, untungnya buat kita bersikap dengki? Merusak kebahagiaan orang lain tidak akan pernah bisa membuat kita jadi lebih bahagia, dan berkata buruk tentang kesuksesan orang lain juga tidak akan membuat hidup kita jadi lebih baik. Kalau begitu buat apa kita mempertaruhkan hubungan baik dengan orang lain hanya karena kita merasa iri dengan kehidupannya?

Dari sisi sebaliknya, jangan pernah membiarkan seseorang merusak kebahagiaan yang tengah kamu rasakan. Dan sebetulnya, kalau sampai ada orang yang melakukan 10 hal di atas, maka berbangga lah! Hidup kamu pasti kelihatan keren banget di mata mereka, makanya mereka sampe sebegitunya, hehehehe.

Akan tetapi di satu sisi, jangan juga selalu melihat saran yang diberikan orang lain sebagai wujud dari rasa iri mereka kepada kamu. Harus pintar-pintar membedakan, mana yang memberikan kritik karena peduli, serta mana yang hanya sedang merasa iri. Bagaimana membedakannya? Orang yang peduli bukan hanya asal bicara, dia juga akan bersedia melakukan hal konkret untuk membantu kamu agar bisa menjadi atau mendapatkan hal yang lebih baik.

Kalian boleh setuju dan boleh enggak setuju dengan apa yang gue tulis dalam blog ini. Tapi tiga hal yang pasti:

  1. Sifat iri dan dengki bukan sifat yang disukai oleh Tuhan, apapun agamamu;
  2. Sifat ini hanya akan membuat kamu dibenci oleh orang lain. Semakin lama, akan semakin sedikit orang yang merasa nyaman saat ngobrol bareng kamu sehingga pada akhirnya, sifat ini akan menjauhkan kamu dari persahabatan; dan
  3. Sifat iri dan dengki dapat menjauhkan kamu dari kebahagiaan.