Tragedi Yue Yue, dan Matinya Hati Nurani Manusia

Berawal dari tweet-nya Nana, temen setim gue waktu di EY, gue jadi penasaran pengen lihat video kecelakaan tragis yang menimpa Yue Yue, anak berusia 2 tahun di Foshan, Republik Rakyat Cina. Video yang didapatkan dari rekaman CCTV ini dijamin asli, bukan rekayasa. Coba aja search Yue Yue di youtube.com, nanti juga kamu pasti akan menyimpulkan hal yang sama: kejadian ini sama sekali bukan berita bohong.

Rekaman berawal dari gambar Yue Yue yang sedang berjalan sendirian, dengan posisi di tengah jalan yang cukup banyak dilalui kendaraan bermotor. Dari ujung jalan terlihat mobil yang mendekati si malang Yue Yue. Gue yakin sebenarnya pengendara mobil itu bisa lihat dengan jelas bahwa ada balita yang berada persis di depan mobilnya. Tapi pengendara ini enggak menghentikan laju mobilnya sama sekali sampai akhirnya menabrak Yue Yue. Setelah melindas Yue Yue, mobil ini sempat berhenti (posisi Yue Yue berada di kolong mobil). Akan tetapi, bukannya turun untuk menyelamatkan balita itu, eeh, pengemudi ini malah kembali tancap gas dan melindas Yue Yue lagi dengan roda belakang mobilnya!

Yang mengenaskan adalah… saat Yue Yue terkapar tidak berdaya di tengah jalan itu, dalam keadaan masih hidup dan berlumuran darah, ada banyak orang yang lewat melintasi dia, tapi tidak ada satupun yang tergerak untuk memberikan pertolongan! Tragisnya lagi, beberapa menit kemudian muncul mobil ke dua yang juga dengan santainya melindas Yue Yue yang masih dalam keadaan hidup itu!

Menurut berita yang beredar, total ada 18 orang yang melewati dan melihat keberadaan Yue Yue, tapi tidak ada satupun dari 18 orang itu yang peduli kepada penderitaan gadis kecil ini. Sebagian besar (atau mungkin semuanya?) dari 18 orang itu sama sekali tidak terlihat kaget, bingung, khawatir, atau yang sejenisnya saat melihat balita ini terkapar berlumuran darah di tengah jalan. Reaksi mereka cuma sedikit melirik sambil terus berjalan seolah mereka cuma sedang melihat seekor anjing yang terlindas di tengah jalan.

Sampai akhirnya, datanglah saksi ke 19, seorang wanita tua pemulung sampah, yang tergerak untuk menghampiri, mengangkat Yue Yue, memindahkan dia ke pinggir jalan, kemudian berteriak mencari pertolongan. Akhirnya Yue Yue dilarikan ke rumah sakit, tapi sayangnya, meski tim dokter sudah berusaha keras untuk menyelamatkan nyawanya, akhirnya Yue Yue menghembuskan napas terakhirnya setelah terlebih dahulu dinyatakan brain dead.

Yue Yue, before and after the accident.

Semua video yang beredar di Youtube menampilkan banyak banget comment yang menyudutkan orang-orang Cina. Mereka menghujat orang-orang Cina sebagai orang yang tidak punya hati. Banyak orang yang berpendapat, hal yang sama tidak akan pernah terjadi di negara mereka masing-masing. Lalu bagaimana dengan Indonesia?

Entah kenapa, yang pertama terlintas di benak gue adalah kenangan buruk saat gue melihat dengan mata kepala gue sendiri seekor kucing dilindas mobil pick-up. Mobil pick-up itu terus melaju dengan cueknya, entah si supir sadar atau tidak sadar baru saja melindas seekor kucing. Saat gue sedang berpikir gimana cara menyelamatkan si kucing malang, sudah ada 2 laki-laki yang datang menghampiri dan menyelamatkan kucing itu dari tengah jalan.

Gue juga jadi ingat sama salah satu blog yang pernah gue baca yang bercerita tentang perjuangan sekelompok anak muda di Bandung untuk menyelamatkan seekor anjing yang tertabrak mobil di tengah jalan tol. Bukannya gue mau membandingkan manusia dengan binatang… tapi intinya adalah, di Indonesia sini, bahkan binatang pun, diperlakukan jauh lebih baik daripada yang dilakukan 18 saksi dan 2 pengemudi yang tidak punya hati di Cina itu.

Dari begitu banyak comment yang mencaci maki orang Cina di Youtube, ada salah satu comment yang datang dari warga negara RRC. Dia bilang, tidak adil jika semua orang memukul rata seluruh penduduk Cina itu sama sadisnya dengan 20 orang tidak berperasaan yang terlibat dalam tragedi Yue Yue.

Gue sih nggak mau ikut-ikutan nge-judge bahwa semua orang Cina itu sama kejamnya dengan 20 orang itu lah ya… Tapi serius deh, sampe ada 2 pelaku dan 18 saksi mata? Apa sih, yang ada di otak mereka saat itu? Tidakkah mereka punya rasa takut bahwa setelah ini, mereka akan terus hidup dengan dihantui rasa bersalah? Dan yang paling penting adalah, hidup seperti apa yang telah dijalani oleh kedua puluh orang itu hingga mereka bisa sampai kehilangan hati nurani seperti itu?

Penting untuk kita semua memelihara dengan baik hidupnya hati nurani dalam diri kita masing-masing. Jangan membiasakan diri untuk mematikan hati nurani, mulai dari hal yang terkecil sekalipun. Mau seberat apapun hidup ini, mau sepusing apapun dengan permasalahan yang menimpa diri kita sendiri, bukan berarti kita boleh bersikap tidak peduli kepada penderitaan orang-orang lain di sekitar kita. Karena gue yakin, 18 saksi, terutama 2 pelaku dalam kasus Yue Yue, tidak semerta-merta menjelma menjadi orang yang tidak berperasaan seperti itu. Mereka pasti sudah terbiasa mengabaikan hal-hal kecil, membiasakan diri mereka untuk terbebas dari rasa belas kasihan, sehingga saat menghadapi hal besar seperti inipun, mereka bisa bersikap seolah tidak ada gadis kecil yang sedang meregang nyawa persis di hadapan mereka.

Rest in peace Yue Yue, dan semoga Tuhan menguatkan kedua orang tua gadis kecil yang ditinggalkan. Dan semoga, kejadian yang sama tidak akan pernah terulang lagi, di belahan bumi manapun di dunia ini.