7 Hal Yang Bisa Dilakukan Seseorang Saat Merasa Insecure

Menurut definisi ala gue, insecure, atau rasa tidak aman, bisa diartikan sebagai rasa takut akan sesuatu yang dipicu oleh rasa tidak puas dan tidak yakin akan kapasitas diri sendiri. Rasa insecure inilah yang pada akhirnya, memicu kita untuk menciptakan ‘topeng’ agar sisi lain yang ingin kita sembunyikan itu tidak terlihat oleh orang lain. Dengan kata lain, kita berusaha menutupi sisi lain itu dengan melakukan sesuatu yang menurut kita, bisa membuat kita tampak hebat di mata orang lain. Intinya, insecurity pushes us to find some recognition from our environment.

Dalam suatu relationship, insecurity juga bisa menyerang salah satu atau kedua belah pihak sekaligus. Rasa tidak yakin atas dalamnya perasaan pasangan bisa membuat kita merasa tidak aman, merasa tidak dibutuhkan atau tidak dijadikan prioritas, takut ditinggalkan, atau bisa juga, membuat kita merasa kurang layak untuk pasangan kita itu. Dan jangan salah, dalam hubungan kerja, keluarga, dan persahabatan pun, perasaan yang sejenis bisa saja muncul dan menjadi batu sandungan dalam hubungan tersebut.

Dalam kesempatan ini, gue ingin berbagi hasil pengamatan gue tentang hal-hal yang biasa orang-orang lakukan saat mereka merasa insecure.

Mempersenjatai diri dengan berbagai macam gadget canggih terbaru

Gue pernah baca di Cosmopolitan, kita – para cewek – jangan langsung terkesima dengan cowok yang punya mobil mengkilat (dengan berbagai modifikasi di sana-sini), hp yang selalu mengikuti keluaran terbaru, laptop canggih, nggak ketinggalan Ipad, Ipod dsb dsb… Karena menurut Cosmo, hal ini bisa saja sengaja dia lakukan untuk menutupi rasa tidak percaya diri atau bisa juga, untuk menutupi satu atau beberapa kekurangan dalam dirinya. Dan gue setuju sama Cosmopolitan… Kalau dia udah mendapat pengakuan yang cukup dari lingkungannya, maka dia tidak akan lagi merasa perlu terlihat kaya raya dengan menghabiskan begitu banyak uang untuk berbagai jenis gadget tersebut kan? Tapiii, kalo boleh gue tambahkan, hal ini enggak berlaku buat orang-orang yang emang hobi sama hal-hal seperti ini yaa. Kan emang ada tuh, orang yang hobi banget ngotak-ngatik mobilnya, atau hobi nyobain berbagai jenis teknologi yang baru eksis.

Berusaha menjadi player

Kalo mengutip isi novel Beauty Case, pasangan itu sering dijadikan ibarat trophy. Semakin banyak trophy, semakin bikin bangga! Rasa bangga dan ingin dikagumi oleh lingkungannya lah yang bisa memicu seseorang menjadi player. Mereka ingin menciptakan image kalo mereka itu diinginkan oleh semua lawan jenis tanpa peduli konsekuensi dari perbuatan mereka. Dan menurut pengamatan gue, hal ini mereka lakukan karena mereka merasa tidak punya hal lain yang bisa mereka banggakan. Atau bisa juga, mereka lakukan hal itu untuk menutupi kekurangan dalam diri mereka. Mereka ingin melakukan pembuktian seperti, “Jelek-jelek gini juga, tetap banyak yang mau sama gue!” Tapi gue enggak bisa pukul rata juga sih, kalo semua player menjadi player untuk menutupi insecurity mereka… Soalnya ada pula orang yang jadi player karena malas berkomitmen (biasanya cowok), money oriented (biasanya cewek), dan… errr, sex addicted (kebanyakan sih cowok).

Punya pacar harus cantik atau ganteng

Menurut gue, dalam hal ini, memilih pacar bisa diibaratkan dengan memilih baju. Mana yang lebih kita pilih… baju yang keren tapi enggak enak dipakai, atau baju sederhana yang nyaman untuk dipakai? Balik lagi ke teori ala novel Beauty Case: pasangan itu ibarat trophy yang bisa bikin bangga. Padahal sebenarnya, kalau kita sudah cukup puas dan merasa bangga dengan diri kita sendiri, maka buat apa lagi kira mencari kebanggaan melalui pasangan kita?

Mempersenjatai diri dengan make-up dan fashion items terkini

Supaya adil, gue juga membocorkan fakta bahwa kadang-kadang, make-up dan fashion items adalah senjata cewek untuk menutupi rasa insecure. Cewek itu sangat ingin terlihat cantik dan menarik di mata lawan jenis. Kita suka takut, kalo kita kurang cantik, nanti nggak ada cowok yang tertarik sama kita. Itulah kenapa aktivitas diet lebih banyak dilakukan oleh cewek daripada cowok. Belum lagi rasa nggak pede karena mata sipit (sehingga ke mana-mana harus pake eyeliner dan mascara), nggak pede sama bentuk kaki yang kurang jenjang (jadi terpaksa pake high heels meskipun bikin lecet dan pegel-pegel), sit-up tiap hari, rajin maskeran, pake lotion pemutih, dan masih banyak keribetan lainnya lagi. And I blame it to the boys! Mata kalian yang suka terang-terangan ngelirik cewek lain, atau omongan kalian yang suka memuja-muja cewek cantik itulah yang suka bikin kita ngerasa kurang cantik. Makanya menurut gue, every girl should learn how to dress to make her happy, not to impress anyone else.

Sering memuji diri sendiri

Ada orang yang menjadikan narsis sebagai lelucon favorit mereka, tapi ada juga, yang memang sengaja memuji dirinya sendiri untuk memancing kekaguman dari orang lain yang mendengarnya. Menurut pengamatan gue, orang yang udah biasa dipuji dalam satu hal, tidak akan lagi sesumbar soal kelebihan yang dimilikinya itu. Dia yakin tanpa perlu dibilang pun, orang lain akan tahu dengan sendirinya. Beda banget sama orang yang haus akan pujian. Karena ngerasa kurang sering dipuji makanya dia suka berusaha pamer dan memuji dirinya sendiri dengan harapan, orang lain akan terkesan dengan kehebatannya itu.

Berusaha menyamai alias copy cat

Pernah punya teman yang terlihat nggak mau kalah sama kita? Kita ganti hp baru, dia juga ganti. Kita beli ini dan itu, dia juga ikut beli. Kita pergi ke sana dan ke sini, eeeh, dia juga ikut pergi ke sana dan ke sini! Kalo terjadinya cuma sekali dua kali, itu masih wajar. Bisa aja apa yang kita punya menginspirasi dia untuk menikmati hal yang sama. Tapi kalo hal ini terus berulang dari waktu ke waktu… kita patut curiga. Meskipun kelihatannya sepele, hal ini bisa berdampak buruk juga lho. Misalnya, dia jadi dikejar tagihan kartu kredit hanya gara-gara kepengen sama kayak kita. Selain itu, hal ini juga bisa menimbulkan rasa tidak nyaman di pihak yang ditiru itu. Bisa muncul pikiran jelek seperti, “Dia ini nganggep gue temen atau saingannya sih?” Balik lagi ke topik insecurity… hal seperti ini bisa saja dilakukan oleh orang-orang yang terbiasa menjadikan orang lain sebagai parameter, di mana mereka takut belum cukup keren kalau belum bisa menyamai parameternya itu.

Meninggalkan, sebelum ditinggalkan…

Dalam suatu perpisahan, pihak yang ditinggalkan biasanya akan lebih sedih daripada yang meninggalkan. Meninggalkan itu by choice, tapi kalo ditinggalkan… what else can we do? Belum lagi ada rasa terluka, kecewa, merasa tidak berharga, dan sakit hati yang mungkin muncul saat ditinggalkan oleh orang-orang yang kita sayangi. Rasa takut ditinggalkan itulah yang kemudian bisa membuat kita bertindak panik dengan cara meninggalkan sebelum ditinggalkan terlebih dahulu… Makanya pesan gue, kalo kelak ada orang-orang terdekat kita (bisa pacar, gebetan, atau teman dan sahabat) yang tiba-tiba berusaha mengambil jarak, jangan dulu berburuk sangka. Bisa jadi, ada sesuatu di dalam diri kita yang membuat dia merasa tidak aman. Biasanya, sikap kita yang seolah nothing to lose yang bikin mereka jadi tidak yakin sama masa depannya dengan kita. Be wise, dan ketahuilah bahwa berada dalam posisi seperti ini rasanya benar-benar tidak menyenangkan.

13 thoughts on “7 Hal Yang Bisa Dilakukan Seseorang Saat Merasa Insecure

  1. Wirda says:

    cerdas. tulisan cerdas yang tidak perlu diungkapkan terlalu berlebihan cukup dengan bahasa yang mudah dipahami semua orang.

  2. devan says:

    kak aku boleh bertanya semisal kata aku dalam posisi inscure, hal apa yg harus aku lakukan untuk terbebas dari posisi inscure itu kak ?? terima kasih . artikel yg bagus kak 😀

    • riffasancati says:

      Hi Devan… Coba kamu explore diri kamu sendiri… Apa kelebihan dan apa kekurangan kamu? Kalau sudah ketemu, coba cari cara untuk memaksimalkan kelebihan kamu, dan cara untuk mengatasi kekurangan kamu tanpa perlu menutup-nutupinya dengan hal lain. Intinya, buatlah kamu jadi bangga dengan diri sendiri. Jika berhasil, dijamin… rasa insecure itu akan hilang. Good luck yaa!

  3. rifti says:

    aku kutip yang ini boleh? “every girl should learn how to dress to make her happy, not to impress anyone else”…thanks

    • riffasancati says:

      Hi Ziea

      Bisa mulai dicoba dengan mengubah pola pikir. Belajar untuk sedikit lebih cuek, lebih tangguh, lebih tidak mudah bawa perasaan.

      Kemudian satu hal yang sangat efektif buat saya pribadi adalah melakukan hal-hal yang dapat membahagiakan diri saya sendiri. Saya dandan, pakai baju bagus, kerja keras di kantor, pergi jalan-jalan, semuanya saya lakukan untuk membahagiakan diri sendiri. Menurut pengamatan saya, orang yang hidupnya bahagia lebih terbebas dari insecurity ketimbang yang masih terjebak dalam unhappiness.

      Don’t give up yaa!

Leave a comment