Tentang Caleg dan Poligami

Gue ngerasa geli sama politik ala Indonesia. Selaluuu aja ada gosip yang beredar setiap kali musim kampanye mulai menjelang. Ada capres/caleg yang disebut-sebut mafia Indonesia, ada pula yang dibilang antek-anteknya Amerika, sampe yang paling hangat, soal partai yang katanya banyak diwakili oleh caleg yang berpoligami.

Soal yang kemaren-kemaren, gue nggak berani komentar karena enggak begitu tahu kebenaran soal isu ybs. Tapi soal caleg yang berpoligami… hmm… bolehlah ya gue sedikit berkomentar, hehe.

Megacu pada dua artikel di Detik.com, ada sebuah organisasi perempuan Indonesia yang akan mengumumkan daftar nama caleg yang berpoligami. Mereka menghimbau untuk tidak memilih caleg yang tercantum dalam daftar itu. Di lain pihak, menurut Sekjen PKS, apa yang dilakukan oleh organisasi itu sudah berada di luar konteks politik. Sang sekjen yang juga pelaku poligami itu berpendapat, poligami adalah urusan pribadi setiap orang.

Sebelum gue menyampaikan pendapat gue soal caleg yang berpoligami, ijinkan gue menyampaikan pendapat gue soal poligami itu sendiri. Harus diakui, poligami memang dihalalkan oleh agama Islam. Tapi maaf-maaf kalo gue bilang, aplikasi poligami pada masyarakat Indonesia pada umumnya itu SALAH BESAR. Menrut gue, suatu praktek poligami sudah sesuai dengan tujuan mulia dari poligami itu sendiri APABILA:

  1. Wanita yang dinikahi adalah wanita yang sulit mendapatkan suami DAN istri pertama dengan ikhlas megijinkan suaminya untuk menikah kembali;
  2. Istri pertama dalam keadaan sakit sehingga dengan ikhlas meminta suaminya untuk menikahi wanita lain; dan
  3. Negara ybs dalam keadaan perang.

Nah, pertanyaan gue sekarang, dari beberapa orang caleg yang melakukan poligami, ada berapa banyak caleg yang melakukan poligami atas dasar tiga point yang gue sebutkan di atas? Gue emang nggak punyi bukti, tapi gue YAKIN kebanyakan istri muda mereka lebih yahud daripada si istri pertama…

Lalu pertanyaan berikutnya, benarkah tidak ada hubungannya antara politik dengan isu poligami?

Setujuhkah elo kalo gue bilang poligami untuk mencari istri muda yang lebih yahud adalah tindakan yang hanya dilandasi oleh nafsu semata? Dan setujukah kamu bahwa tiga godaan utama buat laki-laki adalah tahta, harta, dan wanita?

Jadi menurut gue, caleg yang tidak bisa menahan nafsunya soal wanita kemungkinan besar juga tidak memiliki kemampuan untuk menahan diri soal tahta dan harta dalam hidup mereka.

Memang benar bahwa poligami masih lebih mendingan daripada melakukan zina. Tapi tetap saja, kedua hal itu sama-sama mengindikasikan ketidakmampuan seorang laki-laki untuk mengendalikan nafsu mereka. Jadi, mari kita pilih caleg yang tidak berpoligami tapi juga tidak berzina! Pelajari baik-baik caleg yang akan kita pilih. Kalo masih enggak yakin juga, ya sudah, kita golput saja, hahaha, ajakan sesat nih!

Ok, selamat memilih!

Pengakuan Si Tukang Belanja

Bulan ini gue shopping gila-gilaan. Ini nih isi kantong belanjaan gue…

  1. ENAM buah kemeja, semuanya merk The Executive (mulai dari The Executive MM Bekasi, Kelapa Gading sampe Pelangi:). Yang satu beli harga normal, yang lima diskon 50 dan 70 persen, hehe… Beruntung dua minggu yang lalu gue nggak jadi borong kemeja cos hari ini The Excutive Semanggi diskon gila-gilaan. Puas!
  2. SATU buah tas hitam bling-bling yang keren banget. Nemu di Charles & Keith Sency udah dalam keadaan diskon 20%. Ada lecet dikit tapi ya sudahlah, toh cuma mata elang gue doang yang bisa mendeteksi goresan kecil itu:)
  3. SATU buah jeans hitam modal cut bray. Bosen euy pake skinny jeans melulu. Aneh tapi nyata gue beli jeans ini di The Executive yang ahlinya celana bahan itu. Entah ya kualitas jeans mereka bagus apa enggak. Yang jelas ukurannya pas banget buat gue. Susah lho nyari jeans yang panjang ke bawah tapi nggak lebar ke samping. Maklum lah, begini nasib kalo punya body semampai kayak foto model hehe…
  4. TIGA pasang sepatu (beli di ITC Cempaka Mas, Pondok Gede Plaza, Plangi) dan tiga-tiganya nggak ada yang enak dipake! Arrrghh, ternyata nyari sepatu idaman itu sama susahnya dengan cari cowok idaman, hoho…
  5. SATU buah t-shirt. Ini kaos harganya murah banget, cuma tiga puluh ribu saja! Padahal kaos ini bahannya bagus, dan belinya di Matahari pula. Sayangnya ternyata kaos itu jatuhnya ngepas banget di badan gue. Terpaksa cari luaran buat kaos ini deh… Cos nanti dikiranya gue pamer body kalo cuma pake kaosnya doang, hehehe;
  6. SATU buah dompet merah keren keluaran Guess yang pastinya sudah didiskon 40% hehehe…
  7. SATU buah lipbalm rasa strawberry. Abisnya lip butter jambu yang ada di rumah baunya nggak enak, jadi gue ganti rasa strawaberry aja biar matching sama foam bath-nya; dan
  8. SATU buah celana bahan warna abu-abu supaya matching sama sendal baru yang abu-abu juga. Yang ini asli murah banget, cuma empat puluh ribu! Nemu di obralan dalam keadaan resleting sudah rusak, hehe.

Nah… berhubung hari ini baru aja gajian… ini daftar belanjaan gue yang berikutnya:

  1. Tas warna putih, supaya matching sama sendal baru yang warna putih juga;
  2. Rompi warna pink atau putih buat pasangan kaos baru gue yang ketat itu;
  3. Sendal bertali warna hitam buat pasangan rok hitam favorit gue. Sendal yang lama udah enggak layak pakai. Padahal gue suka banget sama sandal hitam itu, hiks…
  4. Mau beli EDP baru… mumpung The Body Shop lagi diskon nih! Abisnya hidung gue udah kebal sama wangi EDP yang lama!
  5. Buka deposito! Kalo enggak duit gue bisaabis buat belanja, hehe.

Well… sebetulnya hobi shopping gue ini mang agak-agak kelewatan. Tapi gimana dong, gue boros cuma buat urusan fashion aja kok!

Makan di restoran mahal? Jarang… sekalinya makan mewah juga bareng sama temen atau keluarga.

Belanja gadget? Seumur hidup gue baru ganti hp dua kali saja lho…

Keluar duit buat traveling? Gue mah maunya traveling gratisan nebeng sama ortu gue, hehe.

Jadi nggak papa lah ya, gue boros dikit buat belanja fashion item, huehehe. Tapi gue udah bertekad bulan ini harus cepetan buka deposito. Itung-itung bantuin calon suami membiayai pesta pernikahan nanti, huahaha! Boong deh, gue punya cita-cita terpendam yang membutuhkan banyak biaya nih. Doakan yaa!

Ketika Nyoblos Menjadi Nyontreng…

Obrolan suatu siang beberapa hari yang lalu…

Gue: Nanti aku nggak mau nyoblos ah… Nggak kenal sama calonnya!

Om gue: Eh… sekarang udah bukan nyoblos lagi, tapi nyontreng!

Uhm… kenapa ya harus dirubahd ari NYOBLOS jadi NYONTRENG? Masalahnya kata NYONTRENG itu kan nggak enak didenger!

Kalo yang biasanya kita bilang, “Besok gue nggak mau nyoblos ah!” Sekarang harus diganti, “Besok gue nggak mau nyontreng ah!”

See? Aneh kan… Ah, dasar Indonesia… suka ngerubah-rubah aturan yang nggak penting!

Nasib Jadi Cewek Beken

Semenjak hari pertama berangkat kerja dari rumah tante di Kali Malang (yup, sekarang gue tinggal di sini), gue udah berasa ada yang aneh setiap kali menyusuri jalan dari rumah menuju jalan raya tempat berhentiin angkot. Kayaknya kok ya, cowok-cowok yang suka nongkrong di pinggir jalan itu (mulai dari kumpulan satpam, anak sekolahan, orang-orang yang suka nongkrong di warung rokok, sampe tukang ojek dan supir truk) entah kenapa seneng banget jelas-jelas merhatiin gue yang lagi jalan. Gue tuh jadi berasa kayak Monica Beluci di film Malena, di mana setiap kali Malena berjalan melintasi kota selalu ditatap sedemikian rupa oleh berpasang-pasang mata milik penduduk kota, hehe…

Minggu pertama lewat gue pikir, ya beginilah nasib jadi cewek jangkung, suka jadi bahan tontonan orang-orang sekitar yang mikir, “Gila ini cewek jangkung banget!”

Masuk minggu ke dua, mulai ada tukang ojek yang suka iseng bilang, “Ojek, Mbak…” padahal jelas-jelas gue udah melangkah melewati mereka tapi kok masih aja ditawarin naik ojek? Lagian gue juga kan enggak ada tampang lagi nyari-nyari ojek buat ditumpangin gitu. Gue pun lantas berpikir, emang susah jadi cewek yang baru pindahan, selalu mencuri perhatian euy…

Lama-lama suara-suara iseng itu semakin terdengar jelas. Mulai dari, “Cantik…” atau “Mau ke mana, Mbak?” atau yang paling basi manggil-manggil gue dengan bernyanyi, “Jilbab-jilbab putih…” Masalahnya, dia itu buta warna apa gimana ya… secara jilbab gue warnanya hitam gitu lho… Sampe sini gue baru nyadar, beginilah resiko jadi cewek cantik… Fuh…

Lalu puncaknya hari ini, saat gue baru aja belok dari gang rumah, tiba-tiba aja ada cowok megang pergelangan tangan gue! Bukan sekedar megang, dia tuh kayak mau mencengkram tangan gue gitu! Refleks gue teriak, ngomel-ngomel, sambil nyium tangan gue kali aja ada bau aneh yang nempel di situ. Dan tau nggak sih… cowok itu malah dengan santainya cengengesan dengan ekspresi yang keliatan nyebelin banget! Barulah setelah diperhatikan lagi… ternyata dia itu ORANG GILA! Si tukang warung yang ada dekat sana cuma cengar-cengir sambil bilang, “Hush, jangan digangguin!”

Huah… akhirnya gue menyimpulkan; beginilah nasib jadi cewek beken. Hmmph:(

Hingga Nanti Kamu Kembali

 

Tahukah kamu…

Satu menit, satu jam, satu hari…

Tidak akan pernah cukup untuk memberikanmu satu jawaban

 

Namun biarkanlah aku meminta…

Jangan pernah membenciku

Percayalah pada kebesaran hatiku,

Percayalah pada ketulusan kasih sayangku

 

Aku tidak ingin menjadi dilema,

Tidak ingin menjadi beban,

Tidak ingin menjadi bayang-bayang…

Hanya itu yang bisa aku jelaskan

 

Tapi aku tidak akan pernah sepenuhnya pergi

Sama seperti kamu,

Akan tetap kubagi bahagiaku bersamamu

Sama seperti kamu,

Aku tetap ada untuk curahan hatimu

 

Aku hanya tidak bisa selalu bersamamu

Aku ingin kamu kembali hidup tanpa sentuhan kehadiranku

Aku ingin kamu pertahankan cinta,

Ingin kamu mencoba untuk setia

 

Namun bila nanti…

Tak ada lagi orang yang percaya kepadamu,

Tak ada lagi cinta tulus dalam hidupmu,

Kembalilah kepadaku

Hingga nanti kamu mengerti…

Hanya aku tempat kamu melabuhkan hati