Berawal dari iklan Asia’s Next Top Model season 5, gue jadi teringat tayangan lainnya (entah kartun TV atau film Hollywood yang pernah gue tonton), yang mana salah satu tokoh utamanya bilang begini, “Dari semua kekuatan supernatural, yang paling mengerikan adalah kemampuan untuk membaca pikiran orang lain.”
Gue sudah lupa alasan kenapa tokoh itu berpendapat demikian, tetapi semakin bertambah usia gue, semakin gue mengerti bahwa isi pikiran manusia memang bisa jadi sesuatu yang “mengerikan”. Mampu membaca isi pikiran orang lain belum tentu akan menjadi pengalaman yang menyenangkan.
Kenyataannya, jumlah orang yang jujur dengan perkataannya itu sangat-sangat sedikit. Banyak orang yang tidak berani mengemukakan pendapat, tidak berani mengakui kesalahan, mengakui kekurangan dalam diri sendiri, atau tidak berani untuk sekedar menjadi diri sendiri. Mengetahui isi hati mereka yang sebenarnya bisa jadi sesuatu yang mengejutkan, bisa membuat kita tidak lagi merasa mengenal orang yang kita kenal.
Selain masalah keberanian, pada umumnya, setiap orang itu senang menilai perbuatan orang lainnya (bisa baik, bisa juga buruk). Yang paling mengejutkan tentu saja penilaian buruk seseorang tentang diri kita ini! Penilaian jelek yang muncul dalam benak mereka itu bisa timbul karena begitu banyak hal.
Karena perbedaan latar belakang, pengalaman, dan sudut pandang.
Karena rasa tidak percaya diri, atau rasa tidak aman (insecurity) yang berujung pada rasa iri.
Karena rasa benci dan rasa dendam yang terpendam (bisa jadi karena sebetulnya, masalah yang ada hanya masalah sepele yang tidak pantas untuk dibesar-besarkan).
Atau karena ketidakbahagiaan yang membuat mereka jadi membenci orang lain yang terlihat baik-baik saja dengan hidupnya.
Mendengar isi kepala seseorang saat hatinya sedang tidak berada pada kondisi yang baik, bisa jadi hanya melukai orang yang tidak bersalah apa-apa. Dan mendengar understatement yang memojokkan identitas seseorang (SARA misalnya), pasti hanya akan menyulut konflik antar golongan. Itulah sebabnya, mampu membaca isi pikiran orang lain itu benar-benar bisa menjadi mimpi terburuk!
Tapi… secara kemampuan membaca pikiran itu sifatnya fiktif belaka, maka sebetulnya tidak perlu dipikirkan juga. Lalu buat apa gue membahas topik supernatural di blog gue ini? Karena jika suatu waktu kita tersakiti oleh perkataan orang lain, coba baca kembali semua isi tulisan gue ini.
Ada kalanya, seseorang membiarkan mulut mereka mengucapkan persis apa yang ada dalam hati mereka. Atau bisa juga sebaliknya, mereka mengucapkan kebohongan yang terasa sangat sulit untuk kita percaya. Dan sebelum hati kita “tersayat” terlalu dalam, coba pikir kembali… Kenapa mereka sampai tega mengucapkan hal-hal tersebut?
Baca kembali paragraf di atas tentang keberanian. Kalimat yang menyakitkan bisa jadi hanya sebentuk usaha untuk menyembunyikan fakta yang sebenarnya. Terkadang, seseorang memang bisa tega menyakit perasaan orang lainnya hanya demi melindungi diri mereka sendiri.
Kemudian jika ingin bicara soal motif kenapa mereka mengucapkan hal-hal yang menyakitkan hati, baca kembali empat kemungkinan yang gue tulis di atas. Maybe it’s not you, it’s them.
Ada satu nasehat yang mati-matian berusaha gue terapkan selama lima tahun belakangan ini; “Bukan orang lain yang bisa menyakiti perasaan kita, tetapi diri kita sendiri. Kita tidak akan sakit hati jika bukan karena kita yang membiarkan mereka menyakiti perasaan kita.”
Sekali lagi, boleh saja instropeksi, tapi jangan juga terlalu keras pada diri sendiri. Jangan sampai kita jadi membenci diri sendiri, hanya karena ulah orang yang sebetulnya sedang membenci diri dia sendiri.
Life is too short to be unhappy, remember?