Gara-gara Mario Teguh

Beberapa waktu yang lalu, Mario Teguh bikin status begini di Facebook page-nya:

“Kita berdoa sebelum makan. Tapi banyak orang memotret makanannya dan share via BB atau iPhone, agar temannya iri. ASIMH.”

Jadi ceritanya, Mario Teguh sedang gemar menulis status yang berbau-bau ‘humor’. ASIMH itu sendiri merupakan singkatan dari: Awas Status Ini Mengandung Humor.

Pertanyaannya… benarkah status itu dia buat murni untuk melucu? Gue kok malah jadi teringat sama teman-teman yang suka sengaja membuat lelucon yang sebetulnya dimaksudkan untuk menyindir orang-orang tertentu ya? Dan kenapa Mario Teguh malah ikut-ikutan jadi orang sinis seperti itu?

Kalau mau positive thinking, bisa saja Mario Teguh tidak bermasuk bilang bahwa SEMUA orang yang suka upload foto makanan itu berniat pamer. Tapi entah kenapa, hal ini malah mengingatkan gue sama seorang teman yang pernah menulis status yang menyudutkan wanita karier. Dia berdalih, dia bikin status itu untuk menyindir salah satu temannya, tapi ternyata, banyak sekali teman Facebook-nya merasa tersinggung dengan isi statusnya itu. Lagi-lagi gue berpikiran… kenapa Mario Teguh malah ikut-ikutan jadi orang usil?

Lebih buruknya lagi, status Mario Teguh terkait upload foto makanan itu disukai oleh ratusan penggemarnya! Bukan cuma itu… para penggemar status itu malah menambahkan begitu banyak komentar yang isinya justru lebih provokatif dari isi status itu sendiri.

Yang paling gue ingat adalah komentar dari salah satu penggemar Mario Teguh yang intinya mengatakan, di Facebook itu memang banyak orang sombong. Dia setuju bahwa upload foto makanan itu sama dengan pamer, dan upload foto-foto dan cerita liburan ke luar negeri itu namanya tidak tahu diri! Masih menurut orang yang sama, harusnya daripada dipakai buat jalan-jalan ke luar negeri, lebih baik uang tersebut dipakai untuk menolong orang-orang yang tidak mampu! Ouch…

Akhir tahun lalu, seorang teman Facebook pernah share opini seorang warga negara asing yang pernah tinggal di Indonesia. Ceritanya, si bule ini sedang menjawab pertanyaan, “What do you think about Indonesia?” Berikut ini kutipan jawabannya (tidak gue ganti satu kata pun):

“People get jealous easily when it comes to wealth, they become sensitive when talking to richer people.”

“Almost all poor people don’t like rich people. Any activities made by rich people often considered as “showing off” by lower-middle class people like for example, if you buy branded handbags like Louis Vuitton or Gucci, people might think you’re buying those stuffs only for showing off, this research has been done by sociologists.

“My friend’s Mercedes engine broke down in the middle of the road and many people laughed at him saying, “How come an expensive car could have problems” and they will mock you. Being a rich person in Indonesia could be hard sometimes as it’s hard to get friends. If you’re rich in Indonesia, try to cover up your wealth, don’t let them know if you’re rich or else they will get jealous at you.

Baca komentar si bule itu rasanya memang tidak mengenakkan… tapi gue benar-benar bisa mengerti dengan apa yang dia rasakan. Padahal mobil gue bukan Mercy atau BMW, handbag gue juga belum sampe ke level LV dan Gucci, tapi tetap saja… meskipun gue sama sekali belum sekaya itu, gue sendiri sudah merasakan bahwa tidaklah mudah menjadi orang kaya di Indonesia. I already realize that the richer you are here, the more enemies you would have just by doing nothing.

Gara-gara Mario Teguh, berbagai pikiran acak berebut muncul di benak gue…

Di Indonesia ini, bikin status check-in di fast food restaurant dianggap wajar. Tapi bikin status check-in di restoran hotel bintang lima, itu dianggap pamer. Gue sendiri sesekali masih suka makan di Pizza Hut dan KFC, tapi gue tetap ngerasa tidaklah adil buat orang-orang yang lebih mampu yang memang setiap harinya hanya makan siang di restoran menengah ke atas. Jika semua check-in mereka dianggap pamer, berarti mereka nggak boleh pernah check-in hanya supaya tidak dianggap pamer gitu? Jadi hanya orang menengah ke bawah yang boleh memanfaatkan fitur check-in?

Kemudian, gue suka upload foto liburan gue sama sekali bukan untuk pamer… Traveling itu salah satu hobi gue, dan salah satu hal yang paling berharga dari pergi liburan itu adalah foto-fotonya, dan Facebook merupakan salah satu media penyimpanan yang palig aman. My laptop could crash someday, but my pictures in Facebook, they will still stay safe

Gue juga suka nulis cerita perjalanan gue di blog ini bukan untuk menyombong. Saat tengah mempersiapkan perjalanan, gue sering merasa terbantu dengan tulisan dari blogger lain. Makanya setelah pulang dari liburan, gue juga ingin melakukan hal yang sama: membantu traveler lain untuk mempersiapkan perjalanannya.

Dan ya, gue juga sesekali suka upload foto makanan dan minuman gue ke Facebook disertai dengan tulisan berisi pendapat gue soal menu tersebut. Ingin pamer? Come on… nggak semuanya makanan mahal kok. Ada pula satu gelas Thai Ice Tea seharga Rp. 15.000 yang gue sharing di situ. Gue cuma senang berbagi info makanan dan minuman enak, apalagi yang namanya menulis itu kan memang hobi nomor satunya gue. Jadi apa salahnya sih?

Sekali lagi gue nggak tahu maksud sebenarnya dari Mario Teguh. Seram juga kalo blog gue ini dibanjiri hujatan dari para penggemar fanatiknya Mario Teguh, hehehehe. Intinya sih, gara-gara status Mario Teguh, gue jadi terinspirasi buat bikin tulisan ini. Gue jadi teringat betapa di Indonesia ini, sangat mudah sekali untuk kita dicap sombong dan suka pamer oleh orang-orang di lingkungan kita sendiri.

Like this blog or hate this blog, let’s just learn a lesson from itUpload foto makanan, foto liburan, itu nggak dosa, enggak pula merugikan orang lain sama sekali. Yang dosa dan merugikan itu justru kalau kita mengotori hati dengan pikiran buruk. Kalaupun benar orang ybs berniat pamer, so what? Apakah upaya pamer mereka itu bikin hidup kita jadi susah? Enggak kan? Malah kalo menurut gue, saat melihat keberhasilan orang lain, daripada sibuk menjelek-jelekkan orang ybs, kenapa kita tidak berdoa dalam hati supaya kelak, kita juga bisa sama suksesnya dengan mereka?

Balik lagi ke Mario Teguh… ada lagi nih salah satu status dia di Twitter yang menurut gue kurang pantas untuk ukuran motivator seperti dia. Begini isi tweet-nya:

“Jangan terlalu bangga jika anak kecil anda sudah bisa bahasa Inggris. Semua anak kecil di Inggris juga begitu.”

Apa pendapat gue? Jangan deh, nanti blog ini bisa nggak selesai-selesai, hehehe. Yang jelas segera setelah gue baca tweet Mario Teguh yang terakhir gue kutip itu, gue langsung memutuskan untuk unfollow dia. Daripada gue jadi ngerasa tersindir terus-terusan (yang padahal dia juga gak kenal sama gue), lebih baik gue unfollow saja kan?

4 thoughts on “Gara-gara Mario Teguh

  1. monyka says:

    gw jg pernah teringat ttg komen adq gw knpa dia jd tiba2 tidak suka dengan mario teguh krn dia komen diskriminatif….well I agree with you seorang motivator sudah seharusnya menyalurkan pikiran positif nya…krn itulah pernah motivator kan?

    • riffasancati says:

      Yup…bener banget. Yang namanya motivator harusnya lebih bijaksana, menginspirasi, dan nggak asal ngomong… Emang susah sih ya kalo harus selalu jadi teladan kayak gitu, tapi justru itu challenge-nya profesi jadi motivator kan…

  2. Ragil says:

    ambil yg baik, tinggal dan lupakan yg kurang/tidak baik (walau hanya menurut kita)…
    jangan langsung membenci seseorang hanya karena kesalahan kecil (belum tentu salah juga), masih banyak kebaikan yg bisa kita ambil…
    salam kenal…

    • riffasancati says:

      Hi Ragil… Nope, saya nggak lantas benci sama dia kok. I’m just no longer his fan.

      Besides, kalo kamu baca ulang tulisan saya sekali lagi, sebetulnya topik utamanya bukan soal benci sama Mario Teguh sih. Tapi lebih gara-gara baca status dia, saya jadi terinspirasi buat bikin tulisan ini yang intinya ingin menyampaikan bahwa di Indonesia ini, kita gampang sekali ‘dituduh’ sedang pamer, padahal niatnya sama sekali tidak seperti itu.

      Anyway… salam kenal juga 🙂

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s