Bermaafan Via Broadcast BBM… Cukupkah?

Awal Ramadhan tahun ini, Lisa, sahabat gue sejak jaman masih ABG sampai dengan sekarang, memberi tahu gue tentang broadcast message via BB (gue emang masih awam soal BB… baru mulai pake beberapa bulan belakangan ini soalnya). Katanya, jika teks yang kita terima berwara ungu, maka itu berarti, pesan itu dikirimkan secara massal melalui fitur broadcast message. Saat itu, Lisa juga mengungkapkan opininya bahwa mengirimkan broadcast message yang isinya memohon maaf, entah itu dalam rangka menyambut Ramadhan maupun Idul Fitri, sifatnya tidaklah sopan.

Hal ini mengingatkan gue terhadap prinsip yang sudah gue pegang sejak pertama kali menggenggam hp gue sendiri belasan tahun yang lalu. Sejak awal, gue tidak pernah mengirimkan template SMS lebaran yang sudah jadi kepada teman-teman dekat gue. Maksudnya, gue tidak pernah tinggal copy-paste atau tinggal forward pesan yang sudah pernah gue kirimkan untuk orang lain kepada mereka. Gue akan ketik satu per satu, case by case, sebelum mengirimkan pesan tersebut.

Kenapa begitu?

Alasannya sederhana…  Coba ingat kembali… Apa sih, tujuan kita mengirimkan SMS lebaran? Untuk meminta maaf atas kesalahan yang pernah kita perbuat bukan? Dan apakah kamu yakin… dengan mengirimkan template pesan standar yang kamu kirimkan ke SEMUA orang bisa menghapus luka atas kesalahan yang pernah kamu perbuat kepada orang ybs?

Misalkan gue pernah memarahi rekan kerja saat sedang stres dengan pekerjaan, gue akan dengan spesifik menyebutkan mohon dimaafkan segala kesalahan yang pernah gue perbuat selama gue bekerja dengan dia. Gue ingin dia tahu bahwa gue menyesali ketidakmampuan gue dalam menahan emosi, dan gue ingin memperbaikinya.

Misalkan gue pernah bertindak ekstrim dengan meninggalkan begitu saja seseorang yang pernah dekat dengan gue, tanpa memberi penjelasan apa-apa, saat lebaran, gue akan menyatakan secara eksplisit penyesalan gue atas tindakan gue saat itu. Gue ingin dia tahu bahwa gue hanya butuh waktu untuk menenangkan diri sehingga bersikap acuh tak acuh seperti itu.

Nah… pertanyaan gue… Apakah sekedar kalimat standar saja mampu menjelaskan semua penyesalan gue itu? Akankah terketuk pintu hati orang-orang itu untuk memaafkan gue setelah membaca beberapa baris kalimat yang isinya lebih mendekati formalitas atau bahkan, hanya sekedar basa-basi belaka?

Jadi sudah jelas… Jika gue tidak menyetujui penggunaan template standar untuk semua orang, maka terlebih lagi, gue sangat-sangat tidak menyetujui pengiriman SMS lebaran melalui fitur broadcast.

Pengiriman pesan lebaran melalui broadcast BBM mengingatkan gue sama e-mail yang banyak gue terima dari berbagai perusahaan dagang, atau beberapa kantor klien dan mantan klien. Gue tahu bahwa e-mail itu mereka kirimkan secara otomatis… kepada semua alamat e-mail yang tersimpan dalam database mereka. Dan gue tidak merasa perlu tersinggung… because it’s just a business matter. It’s a part of business relationship strategy.  Tapi apakah pantas, jika cara yang sama persis, kita gunakan dalam kehidupan pertemanan? Dalam hubungan antar tetangga? Bahkan… dalam hubungan antar rekan kerja? Apakah begitu cara kita memperlakukan mereka… seolah ini semua hanya demi kepentingan bisnis belaka?

Sistem broadcast ini membuat gue berpikiran… setidaknya sistem copy-paste atau forward template masih jauh lebih baik. Setidaknya, mereka menyisihkan lebih banyak waktu untuk mengirimkannya satu per satu… Tapi tetap saja, gue masih teguh berpikiran, diperlukan usaha yang jauh lebih bernilai, untuk memohon maaf atas kesalahan yang pernah kita perbuat. Tidak apa menggunakan sistem template, selama orang yang kita tuju, bukanlah orang yang jelas-jelas pernah kita sakiti perasaannya. Dan pastikan pula, bahwa orang itu bukanlah orang-orang terdekat yang sesungguhnya berhak mendapat lebih dari sekedar basa-basi belaka.

Selain soal text message lebaran, izinkan gue menyentil sedikit tentang ucapan selamat ulang tahun. Template text lucu-lucu dari BB sudah menjadi favorit semua orang. Tidak ada salahnya kok, karena kadang template itu isinya sangat kreatif dan cukup menghibur. Tapi… bisakah bertaburannya icon smiley dan gambar lucu itu menyampaikan tulusnya doa kita KHUSUS hanya untuk mereka yang sedang berulang tahun di hari itu? Template lucu bisa menghibur, tetapi, hal itu tidak akan pernah bisa menyentuh hati mereka yang sedang merayakan hari lahirnya.

Mengetik dua atau tiga kalimat tidaklah sulit. Kecuali kamu ini selebritis yang dihujani ribuan ucapan dalam sehari, maka membalas satu per satu tidak akan memakan waktu seharian penuh. Mengirimkannya satu per satu, tidak akan membuat jari-jari kamu menjadi kram. Jadi, kirimkanlah secara layak, secara yang seharusnya kamu lakukan. Pahamilah makna bermaafan di hari raya. Dan pahamilah, bukan bermaafan via broadcast message yang selama ini Tuhan inginkan.

Gue tahu tulisan gue kali ini akan menyentil begitu banyak pihak… Sama sekali bukan untuk memancing permusuhan… Gue hanya ingin mencari cara untuk mengingatkan pentingnya makna Idul Fitri yang sesungguhnya. Jangan pernah kita biarkan kecanggihan teknologi merusak makna silaturahmi. Dan gue hanya merasa, hari ini, satu malam menjelang Idul Fitri 2012, sebagai waktu yang tepat untuk menyampaikan isi hati gue terkait hal ini.

Akhir kata, gue ingin mengucapkan minal aidzin walfaidzin kepada semua pembaca blog yang tentunya, sebagian besar tidak gue kenal secara personal. Mohon maaf jika ada tulisan di blog ini yang tidak berkenan di hati teman-teman semua. Apapun agama teman-teman yang sedang membaca tulisan ini, gue tetap ingin memohon maaf yang sama. Selamat berlebaran buat teman-teman yang merayakan, dan pastinya, selamat berlibur untuk kita semua 🙂

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s