Songs of the Sea

Berdasarkan rekomendasi beberapa orang teman, gue pun tidak melewatkan pertunjukkan Songs of the Sea saat berlibur ke Singapura satu bulan yang lalu. Berlokasi di Sentosa Island, gue sengaja menaruh agenda nonton Songs of the Sea setelah puas berkunjung ke Universal Studio yang juga berada di tempat yang sama.

Tadinya gue kira, Songs of the Sea merupakan pertunjukan air indoor yang mirip-mirip The House of Dancing Water-nya Macau. Tapi ternyataaa, Songs of the Sea ini merupakan pertunjukkan outdoor yang diadakan di pinggir laut! Gue sampe mikir… kalo sampe hujan, tiket yang sudah gue beli secara online itu bisa hangus dong? Untunglah malam itu langit sedang cerah sehingga gue dan keluarga bisa menikmati show ini tanpa ada gangguan sama sekali.

Pada saat pertunjukkan belum dimulai, yang tampak di depan (terletak beberapa meter dari pinggir pantai) hanyalah sederetan rumah panggung yang terbuat dari kayu dan bambu. Ada pula beberapa properti ‘panggung’ berupa bebatuan dan obor. Benar-benar setting panggung yang biasa-biasa saja, pikir gue pada awalnya.

Songs of the Sea bercerita tentang nyanyian seorang pemuda Singapura yang saking merdunya, nyanyian itu bisa membangunkan sang dewa-dewi yang tengah tertidur pulas di dasar lautan. Setiap kali ada dewa atau dewi yang berhasil dibangunkan oleh nyanyian pemuda itu, maka penonton akan menyaksikan pertunjukkan air yang tampak cantik dan spektakuler.

Selain permainan air, Songs of the Sea juga banyak memainkan laser, sorotan lampu, semburan api, dan kembang api sebagai bagian dari pertunjukkan. Uniknya, dalam pertunjukkan ini kita juga bisa melihat semburan air yang dijadikan ‘layar proyeksi’ untuk menampilkan wajah cantik sang dewi yang sempat tertidur pulas itu. Lagi-lagi, gue terkesan dengan kecanggihan teknologi yang ditampilkan objek wisata negara tetangga yang satu ini.

Tiket masuk untuk menyaksikan pertunjukkan ini tidak mahal, hanya SGD 10 untuk kursi biasa, dan SGD 15 untuk premium seats. Saran gue, jika punya budget berlebih, ambillah premium seats. Posisinya persis di tengah sehingga kita bisa lebih menikmati cantiknya permainan air di depan sana. Berbeda dengan standard seats yang jika kita datang terlambat, kita cuma akan kebagian bangku di pinggiran yang letaknya jauh dari ‘the main stage’. Oh ya, sebaiknya jangan pilih tempat duduk di barisan depan. Selain karena rentan terkena percikan air, saat pertunjukan api pun akan menimbulkan rasa panas melebihi mereka yang duduk di deretan belakang. Makanya, supaya bisa leluasa memilih tempat duduk, lebih baik datang sebelum pintu masuknya dibuka. After that… welcome and enjoy the show 🙂

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s