Belakangan ini, ada banyak hal yang membuat gue ngerasa suka banget sama usia gue yang sekarang ini. Kalo Edward Cullen bisa punya umur 18 tahun selamanya, maka kayaknya gue lebih suka kalo bisa punya umur 20-an selamanya, hehehehehe. Apa alasannya? Kenapa gue bilang gue suka banget dengan usia kepala dua ini?
- Pada usia ini, gue mulai punya pendapatan yang memadai. Senang rasanya bisa pergi belanja pake uang sendiri, kemudian pulang ke rumah dengan berbagai jenis shopping bag di tangan gue. Emang bukan hal yang patut ditiru, tapiii, selama hobi belanja ini enggak bikin hidup gue atau hidup orang lain jadi susah ya enggak papa dong? Yang penting gue hepi, hehehehehe;
- Pada usia ini pula gue tidak lagi bergantung sama orang lain untuk mewujudkan impian gue buat melihat dunia. Setelah satu kali berhasil memberanikan diri pergi liburan ke luar negeri, gue langsung ketagihan!
- Banyak yang bilang, pintu karier terbuka lebih lebar untuk mereka yang masih muda dan berstatus single. Ini artinya, gue masih punya banyak kesempatan untuk mengejar mimpi sekuat tenaga!
- Sesuatu yang dilakukan oleh orang yang usianya masih dua puluhan akan dianggap lebih hebat ketimbang apabila hal yang sama dilakukan oleh orang lain yang usianya lebih tua. Cuma orang pada usia 20-an yang paling sering mendapat pujian seperti ini: “Hebat ya, masih muda karier-nya udah sukses.”
- Older people start to see me as a whole person, not just a kid whose opinion could be ignored;
- I met so many new best friends in this 20’s age;
- I also found the real definition of falling in love within this age;
- Pada usia ini, belum ada keriput, belum ada kulit yang mengendur, badan masih relatif lebih segar bugar… I love being young and energetic 🙂
- Kalo umur 20-an, masih bisa pake baju imut-imut ala ABG, tapi udah bisa juga pake baju yang modelnya lebih dewasa;
- Gue udah nggak lagi dilarang-larang ortu nggak buat pergi hang-out malem-malem, dan juga belum ada suami yang punya hak buat ngatur-ngatur jam malam gue;
- Gue ngerasa banyak mengalami perubahan kepribadian di usia ini. Selain itu, ada pula banyak pengalaman berharga yang membentuk gue jadi lebih baik daripada gue semasa ABG dulu;
- Kalo di umur segini, gue masih bisa bilang begini saat ada orang di kantor yang manggil gue dengan sebutan Ibu/Mbak/ada juga yang manggil gue Cici, “Panggil Riffa aja, saya kan masih muda lho.”
- Gue masih bisa menyebutkan berbagai macam kalimat yang diakhiri dengan, “…. mumpung masih muda.”
- Pada usia ini, saat harus mengambil keputusan penting tentang hidup dan masa depan, yang perlu gue lakukan hanya menimbang diri gue sendiri. Belum ada suami dan anak-anak yang harus ikut gue pertimbangkan bagaimana kalau mereka begini dan bagaimana kalau mereka begitu; dan
- Sampai pada umur yang sekarang, gue masih belum ngerti kenapa ada statement yang bilang bahwa menanyakan umur itu sifatnya tidak sopan. Karena entah kenapa, belakangan ini gue justru ngerasa seneng dan bangga kalo ditanya umur gue berapa. Seems like gue emang seneng banget sama usia 20-an, hehehehehe.
Gue enggak bilang jadi teenager itu buruk, atau melewati usia 30-an, 40-an, dst… itu suram. Karena menurut gue, setiap usia itu pasti memiliki keunggulannya sendiri-sendiri. Cuma semasa ABG doang kita bisa hidup seolah enggak ada beban. Enggak harus mikirin biaya hidup, dikejar-kejar deadline pekerjaan yang enggak ada habisnya, dan masih belum banyak merasakan sedihnya dikecewakan sama orang-orang di sekitar kita. Kalo soal usia 30 dan 40-an… well gue belum bisa comment secara umur gue sendiri masih baru aja ampe angka 25. Tapi dalam bayangan gue… dengan asumsi karier gue tetap naik sedikit demi sedikit, mungkin di kepala 3 nanti gue udah punya cukup duit buat beli Birkin bag, hehehehehe.