Iseng-iseng, gue kepengen membahas tentang the mall princess; istilah yang gue bikin sendiri buat cewek-cewek di mall yang ciri-cirinya sebagai berikut:
- Biasa ditemukan di mall mewah seperti Senayan City, Plaza Senayan, Pacific Place, dsb dsb… gue cuma pernah nemu satu kali yang model begini di mall Pondok Gede. Itu juga orangnya rada maksa, agak-agak kelihatan seperti socialite wannabe;
- Kulit wajah mulusss, kulit badan juga mulus;
- Rambut seperti baru keluar dari salon;
- Badannya relatif seksi, atau cenderung kurus, enggak pernah gue lihat ada yang gemuk;
- Full make-up, atau minimal bedak, eye shadow, mascara, blush on, dan lipstick;
- Fashionable, dengan barang-barang yang terlihat mahal;
- Hak sepatu minimal 10 CM, dan jarang ada yang pakai sendal model jepit apalagi sendal karet kayak Crocs;
- Biasanya bawa tas ukuran sedang sampai besar. Cara bawanya bukan disampirkan di punggung/dikepit under arms, melainkan cuma digantungkan di siku tangan yang ditekuk;
- Rata-rata wanginya menyebar ke mana-mana… Gue sampe penasaran, supaya bisa tercium sewangi itu, harus berapa kali semprot ya, waktu pake parfumnya?
- Kalau jalan di mall, posisinya pasti di tengah jalan, bukan di pinggir jalan mepet sama toko-toko;
- Gaya jalan ala peragawati, dengan pinggul yang relatif lebih bergoyang jika dibandingkan dengan cewek-cewek pada umumnya. I guess the mall corridor is their personal catwalk…
Sebetulnya, gue sih enggak ada sentimen pribadi yang gimana-gimana banget sama the mall princess ini. Malah gue akui, melihat cewek-cewek itu rasanya jadi hiburan tersendiri. Meskipun sama-sama cewek, tapi tetap aja rasanya menyenangkan melihat cewek-cewek yang seolah baru keluar dari halaman mode Cosmopolitan. Padahal secara wajah, mereka itu tidak selalu terlahir cantik. Tapi dengan kulit mulus dan segala atributnya itu selalu berhasil bikin mereka jadi sangat enak untuk dilihat.
Ya, gue tidak ada sentimen pribadi sama mereka, kecuali satu hal: kalau jalan di mall, mereka merasa sepanjang jalan mall adalah milik mereka. Kalau berpapasan dengan orang lain, mereka enggak bakal pernah mau minggir, atau nggak mau untuk sekedar memiringkan badan. Mereka maunya, orang lain yang membuka jalan buat mereka.
Minggir untuk memberi jalan buat mereka emang bukan hal yang sulit, tapi buat gue, kalau sampai gue rela minggir demi mereka, hal itu tanda kurangnya respek dari gue terhadap diri gue sendiri. Makanya saat tidak sengaja berhadapan dengan cewek-cewek itu di mall, gue akan tetap jalan lurus. Saat berpapasan, gue hanya akan memiringkan badan gue sedikit, dan sisanya, dia juga harus memiringkan badannya supaya bisa sama-sama lewat. Kalau dia masih ngotot jalan lurus, ya rasakan saja ketabrak badan gue dan tersandung jatuh dengan super high heel kesayangannya itu…
Tidak ada siapapun di dunia ini yang berhak mengklaim fasilitas umum sebagai milik mereka. Bahkan, jika mall itu punya bapak mereka pun, mereka tetap tidak boleh bersikap sok. Apa artinya mall si papi tanpa pengunjung yang ramai berdatangan? Selain itu, mereka boleh aja menenteng hand bag yang hanya dijual di butik eksklusif. Tapi sejak kapan ada aturan orang yang cuma bawa tas Guess atau Charles & Keith harus rela minggir buat mereka yang bawa the Birkin bag?
If you girls are the mall princess like I mention in this blog, please no offense. But please next time, stop acting like you are the only precious person in the mall! Kemudian buat cewek-cewek lainnya… come on, put more appreciation for yourself! Jangan membuat para tuan puteri itu semakin berada di atas angin! Show them your pride, even when you don’t have any LV in your fashion statement. We all are precious, no matter what we wear and where we go to shop. Be classy, and be proud for being you; the only you in the world.