Great Advice For Single Ladies

Beberapa minggu yang lalu, gue menemukan tulisan menarik di majalah Chic edisi 95 – 2011 di rubrik Editor’s Note yang ditulis Emma Aliudin, Editor in Chief majalah tersebut. Tulisan yang inspiratif, yang menguatkan pendapat gue bahwa tidak ada yang salah dengan hidup gue saat ini.

Berikut isi tulisan tersebut, tanpa mengubah satu kata pun dari penulis aslinya. Kalimat yang gue anggap menarik, akan gue tulis dengan huruf tebal.

 

“Pertanyaan ‘kapan menikah’ adalah pertanyaan favorit orang (yang biasanya) menikah terhadap para perempuan lajang, terutama bila ia masih sendiri di usia rata-rata orang menikah. Seorang teman laki-laki saya punya teori. Katanya, bila pertanyaan itu dilontarkan oleh perempuan menikah, sesungguhnya bermakna, “Hey, enak banget sih hidup kamu. Aku iri!” Sedangkan kalau sang penanya laki-laki, sebenarnya itu menunjukkan ketertarikan sang pria kepada perempuan yang ditanya. Ia penasaran mengapa perempuan itu suka melajang. Pasti bukan karena enggak ada yang naksir. Tapi bisa jadi karena terlalu pemilih dan ia penasaran apakah dia masuk kriteria idaman. Hahaha!

Tentu boleh percaya boleh tidak. Tapi bagi saya, teori itu menarik. Terlepas dari benar atau tidaknya, saya menangkap esensi di balik itu. Bahwa masa lajang, sesungguhnya adalah masa paling menarik dalam kehidupan seseorang. Ini adalah sebuah masa ketika kita dilihat sebagai pribadi utuh. Bukan nyonya ini atau mama-nya itu. Ini adalah tahapan ketika kita bebas menjadi diri sendiri. Bebas membuat daftar keinginan dan mengejarnya sekuat diri. Inilah waktu paling tepat untuk mengeluarkan hal terbaik yang kita miliki.

Saya tidak bilang bahwa kehidupan berumahtangga membuat orang terpenjara. Banyak contoh pernikahan justru membuat hidup seseorang lebih bahagia dan berkualitas. Tapi tidak sedikit pula yang kehidupannya berakhir dalam sebuah ikatan pernikahan. Karena pernikahan ternyata tak seindah dan semudah yang dibayangkan.

Jangan pernah lupa bahwa lajang adalah istilah yang digunakan untuk mendefinisikan status hubungan. Lajang bukan berarti sendirian, tidak punya teman atau pasangan. Sehingga sangat mengherankan bila orang lantas beranggapan bahwa kehidupan melajang adalah tahapan menyedihkan yang harus dilalui untuk sampai pada tahapan yang dianggap membahagiakan yaitu pernikahan. Melajang adalah sebuah tahapan istimewa. Jadi jangan pernah menyia-nyiakannya. Nikmati saja dengan segenap hati, hingga Anda yakin bahwa telah tiba saatnya memasuki tahapan berikutnya.

Have fun, Girls!”

 

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s