Awalnya, gue enggak ngeh bakal ada film reboot dari Spiderman. Tapi waktu lagi mampir di Sency, gue terkejut juga ngelihat poster besar filmnya… Spidey yang baru ganteng banget booo… Jauh lebih ganteng dari Peter Parker versi pertama! Gue pun langsung enggak sabar pengen nonton filmnya. Dan waktu tahu ada versi 3D untuk film ini, gue tambah penasaran. Film 3D yang satu ini pasti akan diputar di IMAX Gandaria City. Pasti bakalan perfect banget kalo gue nonton the new Spidey di layar IMAX.
Kesan pertama gue begitu masuk ke studio IMAX itu adalah bentuk layarnya agak melengkung ke depan. Kalo bentuk kacamata sih mirip-mirip lah yaa. Enggak ngerti juga apakah ada bedanya sama kacamata 3D yang biasa. Kemudian sound system juga lebih kenceng, lebih mampu menggetarkan lantai studio. Kemudian saat tulisan tanda kacamata 3D sudah harus digunakan, mulai terasa betapa istimewanya IMAX… Nyaris sesuai dengan yang dijanjikan, nonton di IMAX itu rasanya emang seperti be a part of the movie. Meskipun bangkunya hanya diam saja, tapi rasa-rasanya tuh kayak kita ikut bergerak seirama dengan adegan di dalam film!
Tapi efek spektakuler itu enggak selalu terasa sepanjang film pastinya. Tergantung apa yang sedang ditampilkan di layar juga. Untuk film The Amzaing Spiderman itu sendiri, jumlah 3D effect-nya udah cukup banyak lah ya. Terlalu banyak efek yang spektakuler bisa bikin pusing juga soalnya.
Bicara soal cerita film… secara garis besar sih masih sama aja kayak versi pertama. Soal Peter Parker culun yang berubah jadi superhero gara-gara digigit laba-laba, serta soal Peter yang dibesarkan Paman dan Bibi-nya, yang kemudian sang Paman meninggal gara-gara tertembak penjahat yang sebetulnya bisa saja dihentikan oleh power-nya Peter.
Meskipun secara garis besar masih mirip-mirip, ada juga beberapa perbedaan yang sangat mencolok:
- Yang paling mencolok adalah cewek yang disukai oleh Peter Parker. Di Amazing Spiderman, tidak ada Mary Jane. Yang ada malah Gwen Stacy, teman sekolah Peter yang cantik dan cerdas. Di versi lama, Gwen Stacy ini pernah muncul di seri ke tiga… Ingat kan, cewek pirang yang juga pernah dicium dengan posisi terbalik oleh Spiderman?
- Musuh pertama Spiderman tidak langsung berhadapan dengan Norman Osborn, melainkan seorang profesor yang pernah menjadi rekan kerja ayahnya Peter. Osborn itu sendiri masih belum benar-benar muncul… Hanya diceritakan bahwa Osborn adalah orang yang men-support dana penelitian sang profesor. Gue yakin banget, Osborn baru muncul di seri yang ke dua nanti; dan
- Di seri terbaru ini, ada cuplikan masa kecil Peter, dan… ada misteri soal hilangnya kedua orang tua Peter. Dan misteri ini masih menjadi teka-teki sampai akhir cerita… Sengaja digantung di akhir, supaya penonton jadi penasaran dan akan kembali menonton sekuelnya kelak. Oh ya, kalau nanti nonton film ini, jangan langsung pulang begitu filmnya selesai. Tunggu agak lama, akan ada satu scene kemunculan Osborn yang menyebut-nyebut soal orang tua Peter. Just stay tune until the end!
Satu hal yang terasa kurang sreg dari film ini buat gue adalah dua tokoh utama yang tampak ketuaan untuk ukuran usia 17 tahun. Udah gitu entah kenapa, karakter Peter Parker dan Gwen Stacy itu juga terlalu dewasa buat ukuran ABG. Aneh aja kalo bisa ada ABG sedewasa, seberani, dan secerdas mereka berdua… Untunglah akting Andrew Garfield dan Emma Stone sebagai dua tokoh utama itu terlihat sangat meyakinkan. Chemistry antara mereka juga lumayan dapet kalo menurut gue. Garfield kelihatan lebih ganteng daripada waktu dia main di Social Network. Tapi kadang-kadang… gue ngerasa gerak-gerik Peter Parker ala Garfield itu kok jadi mirip-mirip Edward Cullen ala Robert Pattinson yaah?
The Amazing Spiderman jelas juara untuk ukuran special effect. Jalan cerita juga lebih menarik dan ada beberapa adegan yang sangat mendebarkan. Ada satu adegan yang bikin gue cukup terharu… Ceritanya saat harus mencegah The Lizard menyebarkan racun, sang Spidey malah sedang cedera. Dia kesulitan melompat-lompat untuk menuju menara tempat The Lizard hendak menyebar racun. Melihat Spidey kesulitan, seorang operator tower crane yang pernah diselamatkan anaknya oleh Spidey, mengkoordinasi semua operator tower crane agar mengarahkan alat berat mereka untuk digunakan sebagai tempat Spidey bergelantungan… supaya dia bisa cepat sampai ke menara tujuan.
Gue bisa bilang… reboot Spiderman seri pertama ini udah cukup berhasil. Memikat penonton, dengan cara yang berbeda. Pemilihan Garfield sebagai the new Spidey juga udah tepat banget kalo menurut gue… ya walaupun itu tadi, agak ketuaan buat jadi anak SMA. Gimana enggak ketuaan kalo orang yang umurnya udah 29 disuruh memerankan ABG umur 17 tahun? Tapi yang penting sih, gantengnya itu lho… Jangkung dan body yang atletis pulaaa… Calon idola baru cewek-cewek sepertinya, hehehehe.
Overall… Spiderman on IMAX was pretty impressive for me. Sempet bikin mata gue terasa agak perih dan capek di awal… tapi cuma sebentar. Selanjutnya, gue sangat menikmati jalan cerita plus efek 3D yang jauh berbeda dengan studio 3D yang biasa. The 3D effect has made the movie became more amazing to me. Totally worth the price… in my opinion.
Oh ya, just in case you have this question in your mind… nonton di IMAX tetap ada subtitle-nya kok. So you don’t need to worry about getting lost in translation, hehehehe.
P.s.: Buat yang belum tau, sampai saat tulisan ini gue publish, studio IMAX di Indonesia baru ada di Gandaria City aja ya, guys.