Lebaran, A Reminder to Be Grateful

Dulu, ada salah satu tante gue yang suka bawa fruit pie ke acara kumpul lebaran keluarga besar dari pihak Mami. Nyicipin sepotong fruit pie itu selalu jadi agenda yang sangat gue nanti-nantikan dari acara lebaran. Sayangnya setelah beberapa lama, tradisi fruit pie itu ditiadakan dan sudah diganti dengan jenis kue-kue lainnya. Sejak itu gue bertekad, kalau gue udah kerja nanti, gue akan beli sendiri fruit pie yang hanya dijual oleh sebuah toko di Jakarta Pusat itu.

Hari ini, satu hari menjelang lebaran tahun 2011, gue ditemani adik dan adik ipar, pergi ke jalan Sabang untuk membeli fruit pie favorit gue. Sempet deg-degan takut toko kue langganan keluarga gue itu udah tutup. Makanya begitu melihat papan bertuliskan “BUKA”, hati gue langsung berbunga-bunga. Begitu masuk ke dalam toko, kedua mata gue langsung hinggap ke barisan kue pie yang ingin gue beli. Aaah, wanginya yang menggoda, tampilan kue yang cantik dengan potongan buah segar di atasnya! Nggak lama-lama, gue langsung tunjuk dua jenis kue pie yang gue inginkan, satu untuk keluarga gue, satu lagi untuk dibawa ke acara kumpul lebaran keluarga besar Mami.

Fruit pie @ Sakura Anpan

Sesampainya di rumah, gue langsung sibuk memasukkan isi belanjaan: 2 pie, 2 cheesecake, 1 boks es krim, dan satu boks kecil praline ke dalam kulkas. Melihat lemari es yang penuh sesak dengan makanan (ditambah dua boks J Pops yang belum habis), gue jadi merasa bersyukur… Sekarang gue udah bukan lagi gadis kecil yang mengharapkan potongan kue dari tante gue. Alhamdulillah, sekarang gue udah mampu berbagi dengan keluarga besar gue.

Lebaran selalu mengingatkan gue untuk bersyukur. Bersyukur karena mulai dari lebaran empat tahun yang lalu, gue udah mampu membayar zakat gue sendiri. Bersyukur karena sejak itu pula gue udah keluar dari antrian bagi-bagi angpao dan berganti menjadi duduk di atas bangku untuk bagi-bagi angpao buat adik-adik sepupu. Intinya gue bersyukur, gue udah diberikan rezeki yang mencukupi oleh Allah SWT.

Tadi dalam perjalanan pulang dari toko cheesecake di Tebet, adik gue cerita ke suaminya bahwa lebaran tahun lalu gue sedang bokek berat. Jatah angpao buat adik-adik gue perkecil, dan tradisi membelikan cheesecake buat nyokap pun dengan terpaksa gue hentikan.

Gue cuma nyengir sambil mengingat-ingat… kenapa ya? Padahal lebaran tahun lalu kan gue udah jadi senior di EY? Terus gue juga jadi ingat bahwa tahun lalu itu gue sama sekali enggak belanja baju lebaran. Setelah beberapa detik lamanya, gue baru ingat… Lebaran tahun lalu, keuangan gue lagi kritis karena masih harus mencicil DP apartemen yang jumlah cicilannya lebih besar daripada gaji pokok gue per bulan. Ditambah lagi, beberapa hari setelah lebaran, gue akan pergi berlibur ke Thailand bareng temen-temen kuliah gue! Aaah, itu dia alesan yang bikin gue harus jadi pelit di hari lebaran, hehehehehe.

Mengingat hal itu, lagi-lagi, bikin gue ngerasa bersyukur. Tahun ini, gue diberikan pekerjaan baru yang setingkat lebih mapan daripada pekerjaan gue sebelumnya. Tahun ini gue juga bisa beli baju lebaran (berapa pieces ya? antara 7 atau 8, hehehehehe, anggap aja bales dendam karena tahun lalu enggak beli baju sama sekali), dan bisa kembali beli cheesecake buat Mami dan beli fruit pie buat diri gue sendiri. Dan kabar baik buat adik-adik gue… budget buat bagi-bagi angpao udah gue naikkin lho, hehehehehe.

Lebaran tahun ini yang Alhamdulillah enggak perlu pake acara berhemat bukan berarti gue menyesali lebaran gue satu tahun yang lalu. Malah sebenarnya, liburan tahun lalu tetap libur lebaran terbaik yang pernah gue lewati hingga saat ini. Have fun with the girls, menikmati keindahan kokohnya batu karang di Phi-phi Island yang seolah membingkai cantiknya air laut yang masih jernih, langit biru, dan pasir pantai putih bersih. How can I not be grateful for that?

Anyway… gue menulis blog ini sama sekali bukan berniat untuk pamer. Gue hanya ingin membagi rasa syukur gue, dan siapa tahu, bisa menginspirasi teman-teman untuk ikut menyukuri anugerah yang Tuhan berikan. Hidup memang tidak sempurna, dan tidak akan pernah bisa sempurna. Akan tetapi, jika kita pandai bersukur, maka anugerah dan rezeki sekecil apapun, akan bisa menjadi sumber kebahagiaan yang tidak ternilai harganya.

Sekalian lewat tulisan ini, gue mau mengucapkan minal aidzin walfaidzin buat semua blog readers, baik yang gue kenal maupun yang tidak gue kenal, baik yang sesama muslim maupun nonmuslim. Mohon maaf kalau ada isi dari blog ini yang tidak berkenan di hati teman-teman semua. Wish you all have a great holiday 🙂