Kiki: My Best Friend Since I Was a Kid

 

Satu minggu yang lalu, gue asyik ngobrol sama Yantri, adek cewek gue satu-satunya, tentang bedanya teman jaman sekolah dengan teman setelah kerja. Waktu itu gue bilang, gue masih berhubungan baik dengan Kiki, sahabat gue dari bangku SD.

Yantri dengan sok taunya nimpalin kayak begini, “Ah, kak Ifa sama kak Kiki kan jalan hidupnya udah jauh beda!”

Hmm, jauh beda? Iya juga sih… Coba bandingkan…

Isi status fesbuk gue:

  • “@ Mall xxx.” (Kayaknya hampir tiap weekend gue bikin status model begini)
  • Packing.” (entah itu packing mau liburan atau dalam rangka kerjaan)
  • “Abis nonton film xxx.” (Jadi inget… kata nyokap, gue keseringan nonton di bioskop makanya jadi sakit-sakitan… Apa hubungannya coba nonton sama sakit-sakitan?!?)
  • “Lembur, banyak kerjaan, pusing sama kerjaan.” (Sampe nyokap komen lagi… daripada ngeluh melulu, mendingan resign aja!)
  •  “Toko xxx diskon up to 70%!” (Ya pastilah nyokap juga nyap-nyap gue ini terlalu boros bla bla bla).
  • Lunch/dinner with/at xxx.” (Agaaiiinn, nyokap bilang jangan suka makan sembarangan! Nama makanan kok aneh-aneh begitu! Susah lah kalo nyokap sampe punya Fb!)

 

Isi status fesbuk Kiki:

  • Candle light dinner bareng suami tercinta.”
  • “Lagi mikir mau pilih kado apa dari suami.”
  • “Hari ini mau masak xxx.”
  • “Kata ibu-ibu di mall, ‘Duh, anaknya ganteng amat, Bu!’”
  • “Nungguin ayah Ahzam pulang kerja.”
  • Surprise Ahzam udah bisa xxx.”
  • “Ahzam mau pinter ya sayang.” (Ini status dikomenin sama nyokap gue: “Ahzam sakit apa, Ki?” Gue ikut komen: “Emangnya mau pinter itu artinya sakit yah?” Sumpah gue baru tau kalo bayi sakit pertanda abis itu dia mau bisa sesuatu yang baru, makanya dibilang mau pinter, hehehe).

 

See? Jalan hidup gue sama Kiki emang jauh berbeda. Kalo cewek-cewek kebanyakan pasti lebih milih kehidupannya Kiki yah. Suami yang perhatian, anak yang lucu, kehidupan berumah tangga yang bahagia… Apalagi katanya, perempuan itu belum lengkap kalo belum punya anak dan suami.

Gue inget banget pernah dengan sok tahunya nasehatin Kiki buat nggak buru-buru punya anak setelah menikah. Kiki itu married waktu gue baru aja selesai sidang skripsi lho. She started a new life with her husband while I started a new life with my job. Jadi menurut gue, Kiki masih terlalu muda buat jadi seorang ibu. Apalagi jujur aja, sebelumnya, gue enggak pernah melihat pernikahan di usia muda yang bisa dikatakan berhasil. Dalam bayangan gue, nikah muda identik dengan emosi yang masih labil, ego yang masih setinggi langit, begitu banyak cita-cita yang terhalang pernikahan, belum lagi, begitu banyak konflik yang pasti dihadapi oleh semua orang yang menikah. And I simply thought, a baby would make things worse.

Lalu kenyataannya? Seperti yang gue tulis di paragraf sebelumnya: I can see that she has a better life, a happy life, after marriage and her baby born.

Meski begitu, bukan berarti gue lantas kepingin menjadi Kiki. Setiap orang memiliki karakteristik dan jalan hidup yang berbeda-beda. Apa yang membuat hidup Kiki terlihat amazing belum tentu akan jadi sama menakjubkannya kalo gue yang menjalaninya. Dan, terlepas dari berbagai hal yang belum gue miliki, gue tetap sangat menikmati kehidupan gue saat ini.

Meski kedengarannya suka mengeluh, tapi gue menikmati kok, kerjaan yang identik dengan tekanan, susah gila, bikin stres, dsb… Dan kerja lembur itu juga enggak segitu buruknya kok. At least, kerja lembur bikin gue jadi lebih akrab sama temen-temen sekantor.

Lalu pastinya, gue masih sangat menikmati aktivitas nangkring dan shopping dari satu mall ke mall lainnya. Nonton film dan makan apapun yang gue suka. Mewujudkan mimpi gue untuk ‘melihat dunia’. Dan merencanakan keuangan untuk beli barang-barang yang gue inginkan.

Balik lagi ke Kiki, kadang gue masih suka nggak nyangka, sahabat yang dulu lebih ‘polos’ daripada gue itu sekarang malah lebih ‘berpengalaman’ daripada gue. And lucky me, kalo kelak gue berumahtangga, gue udah punya tempat berguru untuk begitu banyak hal, hehehehe.

Her wedding day

Her wedding day

At the end gue cuma mau bilang, jalan hidup gue dan Kiki emang berbeda, dan sepertinya emang akan selalu jauh berbeda. Soalnya, jadi full time mother and wife bener-bener enggak pernah jadi bagian dari future plan gue. However, that is NOT a reason for us stop being best friends right? Seperti yang gue bilang ke adek gue, jalan hidup gue dan Kiki emang berlawanan, tapi yang penting, kita berdua tetap saling mendukung.

And for your information, Kiki and me have been best friends for more than 18 years🙂

 

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s