Jadi ceritanya, hari Sabtu minggu kemarin, setelah belasan tahun lamanya sejak sweet 17, gue kembali merayakan ulang tahun yang ke 30. Kali ini, namanya fabulous 30, hehehehe. Sekitar 1 hari setelah acara, tim fotografi memberikan beberapa bocoran foto-foto terbaik gue selama acara berlangsung. Dalam satu foto itu, terlihat gue sedang tertawa terbahak-bahak. Saat itulah gue menyadari perubahan-perubahan terakhir sejak gue berusia 17 tahun.
Gue masih ingat 13 tahun yang lalu itu, gue super cranky menghadapi pesta ulang tahun gue sendiri. Teman-teman yang niatnya ikut membantu mempersiapkan acara sampe bingung sendiri lihat kelakukan gue saat itu. Salah satu dari mereka sampai mengelus punggung gue sambil bilang, “Sabar, Fa…”
Gue bebas cranky di acara ultah gue yang ke 30 itu bukan karena segala sesuatunya berjalan sempurna. Masih termasuk jauh dari sempurna malah sebetulnya.
Tamu sudah datang tapi table number dan place cards belum siap.
Balon untuk acara games belum selesai ditiup.
Ragu-ragu dengan bulu mata anti badai yang dipasang make-up artist gue.
Empat teman yang gue harapkan kedatangannya berhalangan untuk hadir.
Sound system yang ternyata tidak cukup kencang (rasanya mic ini kekurangan terbesar dalam acara gue).
Antrian makanan yang sangat panjang.
Dan yang paling buruk, gue menggelar acara dalam keadaan masih sakit.
Tapi tetap saja, gue tetap kalem. Tetap menikmati acara. Tetap tersenyum dan tertawa saat ada hal-hal lucu yang terjadi sepanjang acara. Sesekali fokus gue terpecah saking banyaknya tamu undangan, tapi selebihnya, gue benar-benar menikmati acara gue dengan segala kekurangannya itu.
Meski acara jadi ngaret, setidaknya cukup banyak tamu yang stay sampai dua jam setelah acara selesai. Gue jadi punya lebih banyak waktu untuk ngobrol dengan teman-teman gue.
Meski sound system benar-benar mengecewakan, decoration yang dibuat oleh adek ipar gue itu justru melebihi harapan gue. I really love the final result and I’m sure everyone in my party will agree!
Bulu mata anti badai yang awalnya membuat gue tidak percaya diri ternyata malah membuat gue menuai banyak pujian dari tamu-tamu gue.
Meski tidak semua tamu bisa hadir, setidaknya, semua sahabat terbaik gue (the BFFs) menyempatkan diri untuk hadir (walaupun dua dari empat orang ini dating telat sihhh).
Antrian makanan utama memang kelewat panjang, tapi tamu-tamu gue justru sangat menyukai rasa appetizer dan desserts yang gue sajikan (thanks to White Cream Cakes for the quiche and LeNovelle for the cakes!).
Dan yang paling hebat, meski dalam keadaan sakit, gue bisa bertahan (alias tidak pingsan, hehehehe) sampai dengan acaranya selesai (setelah itu, langsung ijin sakit dua hari setengah).
Setelah acara selesai, kesenangan gue masih berlanjut saat buka kado. Ada cukup banyak hadiah yang benar-benar gue banget. Gue jadi punya banyak stok baju baru! Hari ini saja, gue pake tiga barang yang semuanya dari kado ultah gue, hehehehe. Tambah senang lagi saat tim fotografi gue mulai mengirim beberapa foto terbaik gue itu. Gue benar-benar puas dengan hasil kerja mereka!
Pada akhirnya, gue menyadari… Ini bukan cuma soal cara gue menghadapi acara yang gue gelar, tapi juga cara gue menjalani hidup secara keseluruhan.
Selama belasan tahun terakhir, gue banyak belajar bahwa hidup tidak akan pernah bisa jadi sempurna. Sekeras apapun gue berusaha, tetap akan selalu ada hal-hal yang tidak sesuai harapan gue. Dan, gue juga belajar bahwa gue tidak perlu menunggu sempurna hanya untuk bisa berbahagia.
Gue juga banyak belajar (meski dengan cara yang menyakitkan hati) bahwa tidak semua orang akan selama-lamanya tinggal dalam hidup ini. Selalu ada saja orang-orang yang gue inginkan justru lebih memilih untuk tidak lagi ambil bagian dalam hidup gue. Akan tetapi, gue juga belajar gue tidak perlu memiliki segala-galanya untuk selama-lamanya hanya untuk bisa bahagia.
Hidup bukan tentang bagaimana caranya tidak turun hujan, tapi tentang bagaimana caranya menikmati hujan itu sendiri. Dan gue bersyukur bahwa setidaknya, gue bukan lagi orang yang sama dengan diri gue tiga belas tahun yang lalu itu. Gue yang sekarang, setelah melewati begitu banyak hal, telah berhasil menemukan cara bagaimana caranya tetap berbahagia di balik segala ketidaksempurnaan.
Oh ya… ngomong-ngomong soal tiga belas tahun yang lalu… Gue juga jadi sadar betapa berbedanya penampilan gue sekarang ini. Baju yang gue pilih untuk ultah ke 30 malah jauh lebih cantik daripada baju gue saat sweet 17 dulu. Baju sweet 17 gue itu sampe suka jadi bahan ledekan salah satu teman SMA dulu! So not only I have managed to live a happy life, but also I dress and look better than I used to be, hehehehe.
Perayaan ulang tahun gue ini hanya sebentuk rasa syukur gue atas hidup yang telah Allah anugerahkan untuk gue. Atas teman dan sahabat yang menemani perjalanan hidup gue. Dan atas diri gue yang sekarang ini, lengkap dengan segala kelebihan dan kekurangannya.
No, I do not have an easy nor perfect life, but I definitely do have an awesome life. I’m not always proud of the things I did in life, but I do proud of the woman that I’ve become. Alhamdulillah 🙂