And I’m Finally Rising from The Dust

Hari ini sebetulnya hari yang biasa-biasa saja. Pagi berangkat kerja, menghadiri beberapa meetings, dan mengakhiri rutinitas kerja dengan membalas setumpuk e-mails seperti biasa. Kemudian jam 6 sore, saya bersiap untuk berangkat ke studio tempat saya akan mencoba olahraga pound fit.

Selesai olahraga, saya mampir ke Watson untuk beli sekantong penuh camilan, lalu mampir ke Pagi Sore untuk makan malam (dan tumben banget saya makannya banyak!).

Saat tengah menghabiskan makanan, saya mendengar lagu ulang tahun diputar di restoran dan sekelompok orang ikut bernyanyi untuk temannya yang tengah berulang tahun.

Melihat mereka yang tampak bahagia, saya ikut tersenyum lebar. Dan tiba-tiba saja, saya merinding. Rasa hangat yang menjalar dalam hati saya betul-betul terasa menyenangkan. Setelah melewati luka yang sangat-sangat menyakiti perasaan, kembali merasakan rasanya bahagia itu betul-betul tidak ternilai harganya. Tidak ada hal luar biasa yang terjadi hari ini, tapi saya tetap merasa bahagia.

Akhir-akhir ini saya menyadari… Meskipun masih ada hal yang menyakiti perasaan saya (dan selama saya masih hidup, akan selalu ada hal-hal yang menyakiti perasaan saya), saya tetap harus memberi ruang untuk diri saya merasakan bahagia. Dan meskipun saya tidak selalu mendapatkan jawaban yang saya butuhkan, saya tetap harus cukup kuat untuk melanjutkan “the next chapter” dalam hidup saya.

Dan dari semua perasaan positif yang sekarang saya rasakan, saya paling bangga dengan kemampuan saya bangkit dari masalah saya sendiri.

Saat saya merasa gagal dalam satu hal, saya beralih mencetak prestasi dalam hal lainnya. Hidup ini penuh dengan battles dan saya tidak harus ngotot bertempur dalam semua battles itu. I pick my battles and I’m happy with the ones I’m fighting for.

Saat saya merasa tidak dicintai, saya malah berhasil mencintai diri sendiri lebih dalam lagi. Dan bagian dari mencintai diri sendiri adalah dengan ikhlas melepaskan orang-orang yang hanya menjadi toxic dalam hidup saya ini. Memang berat, tapi saat beban itu akhirnya lepas dari pundak saya, rasanya betul-betul merdeka!

Dan saat saya nyaris merasa kehilangan harapan hidup saya bisa membaik dan kembali seperti dulu, saya justru pelan-pelan bisa membangun harapan baru yang membuat hidup saya malah terasa lebih menyenangkan daripada sebelumnya. Saya mulai menyusun rencana-rencana baru yang kemudian menjadi alasan untuk saya bangun tidur setiap paginya.

Bisa merasakan semua perasaan positif ini setelah sempat merasa hopeless dan sangat capek dengan hidup saya sendiri betul-betul terasa seperti anugerah. Ini salah satu momen pembuktian bahwa memang benar: what doesn’t kill you makes you stronger!

I’m rising up from the dust… and I cannot ask for more. Alhamdulillah.