It sounds hurt but true: lebih banyak cewek daripada cowok yang dibodohi atas nama cinta. Lebih buruk lagi, kita para cewek sering kali menyangkal bahwa pada dasarnya kita hanya sedang dibodohi. Kita tidak bisa berhenti bersikap naïf, sok bijak dengan selalu berpikiran positif, dan yang paling buruk, kita menaruh harapan terlalu tinggi terdahap seseorang yang sebetulnya tidak benar-benar mencintai kita.
Sebetulnya gue bukan penggemar buku psikologi soal cinta-cintaan. Tapi karena suka sama filmnya, gue mulai tertarik baca buku yang berjudul He’s Just Not That Into You. Gue pun mulai membaca… dan seperti biasa, gue menandai bagian yang gue sukai dengan cara melipat ujung halamannya. Dan ternyata… ada begitu banyak halaman yang gue beri tanda lipat!
Jujur ya… gue ngerasa ditampar keras sama buku terjemahan yang dahsyat ini. Gue pikir selama ini gue udah cukup pintar, cukup pemilih, serta cukup cerdas dalam mengambil keputusan… Tapi ternyata, gue juga sering banget dibodohi atas nama cinta.
Nah, dalam kesempatan kali ini gue akan menuliskan dengan jujur bagian-bagian dari buku ini yang gue anggap menarik dan gue banget. Buat cewek-cewek, siap-siap ngerasa kaget, dan buat cowok-cowok, mohon maaf kalau elo merasa tersindir dengan tulisan gue ini.
-
Jangan biarkan kata-kata ‘honey’ dan ‘baby’ menipu anda.
-
Seorang pria tidak benar-benar menyukai anda kalau dia tidak menelepon anda. So girls, berhenti berpikir: sinyal hp lagi error, dia nggak punya pulsa, dia lagi sakit atau sibuk, atau yang paling konyol: hp-nya dijambret orang!
-
“Bolehkah seorang pria lupa menelepon saya?” Jawabannya, “Tidak.”
-
Menelepon saat anda berjanji adalah batu bata pertama dari rumah cinta yang anda bangun.
-
Pria yang baik akan menggunakan telepon. E-mail tidak berlaku (termasuk menurut gue, comment di Facebook juga tidak berlaku:)
-
Pria tidak pernah terlalu sibuk untuk mendapatkan keinginan mereka. Dan, pria tidak pernah terlalu sibuk untuk menelepon wanita yang benar-benar mereka sukai.
-
Jangan menjalin hubungan dengan seseorang yang tidak menepati janji. Jadi, jangan pernah berkencan dengan seseorang yang membuat anda menunggu-nunggu telepon darinya.
-
Seorang pria berkata, “Rasa takut terhadap kedekatan cuma mitos belaka. Itulah yang kami katakan pada wanita ketika kami tidak benar-benar mencintai mereka.”
-
‘Tidak ingin merusak persahabatan’ hanyalah akal bulus.
-
Pada akhirnya, pria pasti berani mengajak kencan seorang wanita yang berstatus lebih tinggi jika dia benar-benar tertarik pada wanita itu.
-
Orang lain memberi tahu anda siapa dia yang sebenarnya setiap saat. Jadi ketika dia berkata bahwa dia tidak bisa bermonogami, maka anda harus mempercayainya.
-
Orang yang berselingkuh adalah orang yang punya banyak masalah dan mereka berusaha menyelesaikannya dengan menghancurkan hati anda.
-
Cowok badung itu brengsek karena mereka menyusahkan, hanya sedikit menghargai diri sendiri, banyak memendam amarah, banyak membenci diri sendiri, serta benar-benar tidak percaya terhadap segala bentuk hubungan percintaan yang penuh kasih sayang.
-
Seorang pria tidak benar-benar mencintai andai jika dia menghilang dari hidup anda.
-
Inilah yang dia lakukan selama masa vakum hubungan anda: dia mengendus sekelilingnya untuk mencari orang lain yang lebih baik dari anda, dan jika dia tidak menemukannya, dia merasa kesepian sehingga dia terpaksa kembali ke ‘rumahnya’.
-
Satu-satunya alasan kenapa dia merindukan anda adalah karena dia sendiri yang lebih memilih untuk tidak memilih anda.
-
Bila anda tidak bisa mencintai dengan bebas, itu namanya bukan cinta.
-
Hidup sudah cukup berat tanpa harus memilih seseorang yang bermasalah untuk berbagi hidup.
-
Saya tidak akan berkencan dengan pria yang membuat saya merasa tidak diinginkan secara fisik.
-
Pria lebih memilih dilindas gajah daripada memberitahu bahwa dia tidak serius dengan anda. Malah buat yang udah pernah pacaran, cowok lebih memilih memancing pertengkaran hebat daripada minta putus secara langsung!
-
Binatang peliharaan adalah cara Tuhan untuk berkata kepada anda, “Jangan turunkan standar hanya karena merasa kesepian.”
Setelah baca buku ini, gue mulai berbesar hati untuk menerima bahwa pada dasarnya, cowok-cowok itu emang enggak bener-bener suka sama gue. Bukan karena kelulusan, bukan karena jarak jauh, bukan karena dia sibuk kuliah kedokteran, bukan karena dia minder dengan prestasi gue, bukan karena perbedaan besar di antara gue dan dia, bukan karena tidak ingin merusak persahabatan, dan bukan pula karena suatu masa lalu yang sangat sulit untuk ditinggalkan.
Intinya jangan pernah takut untuk mengakui bahwa faktanya, dia tidak beanr-benar mencintai kita. Jangan pula merasa rendah diri hanya karena kita ini bukan tipenya dia. Kita juga berhak kok, menetukan tipe cowok idaman yang kita inginkan. Kalau kita tega menolak cinta seorang cowok, kita juga harus berbesar hati kalau gantian kita yang ditolak sama mereka.
Jadi daripada buang-buang waktu buat cowok yang enggak benar-benar cinta sama kita, lebih baik kita nikmati hidup sampai nanti kita menemukan seseorang yang mencintai kita dengan layak. Dan jangan lupa, kita BERHAK untuk dicintai secara layak