Ladies, Betulkah Kita Sudah Mengikhlaskan yang Terbaik di Tangan Tuhan?

Apapun agamanya, gue cukup sering mendengar cewek yang bilang mereka menyerahkan keputusan yang terbaik soal cowok yang mereka sukai di tangan Tuhan. Jika baik mohon didekatkan, jika tidak baik mohon dijauhkan.

Sounds familiar?

Nah masalahnya sekarang, apakah benar kita sudah sepenuhnya mengikhlaskan pilihan kita itu di tangan Tuhan? Isi doanya memang menyiratkan demikian, tapi sikap dan tingkah laku kita masih saja menunjukkan yang sebaliknya. Kita masih saja berkeras bahwa sebetulnya, hanya “si dia” yang kita inginkan.

Contohnya, kita diam-diam masih sibuk mencari cara untuk berkomunikasi dengan dia. Kita sibuk cari topik yang tidak kelihatan “niat banget”. Ada pula yang sampai sengaja pergi ke tempat di mana si dia biasa hang out hanya supaya kelihatan “tidak sengaja ketemu dia di sana”. Jika masih dipaksakan seperti itu, betulkah kita ini ikhlas menyerahkan yang terbaik di tangan Tuhan?

Contoh lain yang sebetulnya terlihat sepele; kita masih aktif mengecek socmed si dia. Sebetulnya nggak papa sih sesekali stalking, menahan rasa penasaran justru bisa bikin makin kepikiran sehingga akhirnya malah makin susah move on. Tapi jika hal-hal yang lebih penting sampai terbengkalai hanya karena stalking, maka upaya kita itu jatuhnya sudah tidak sehat. Apalagi biasanya, stalking tidak berhenti sampai sekedar lihat-lihat saja. Dia pergi dengan lawan jenis lain? Langsung sibuk Google siapa orang yang pergi sama dia itu… Nah, kalau sudah begini, apakah masih terlihat seperti kita menyerahkan keputusan yang terbaik di tangan Tuhan?

Memang betul, berdoa dan berusaha harus dijalankan dalam waktu yang bersamaan. Tapi sebelumnya, harus dilihat konteksnya dulu! Biasanya, jika kita sampai mengucap doa yang gue kutip di atas, keadaannya kurang-lebih seperti ini:

  1. Kita ragu dengan perasaan dia;
  2. Kita ragu apakah akan ada masa depan antara kita dan dia; dan
  3. Kita sudah mulai melihat tanda-tanda patah hati atau bahkan sudah mulai mengalaminya.

Jika kita sampai mengalami 3 hal di atas, kemungkinannya, kita cuma sedang bertepuk sebelah tangan. Bisa jadi dia memang suka, tapi tidak serius. Tidak sampai tahap di mana dia ingin menghabiskan hidupnya bersama dengan kita. Jika sudah demikian, masih pantaskah untuk kita berusaha keras mendapatkan mereka?

Cowok kalau benar-benar suka, mereka akan berusaha untuk mewujudkannya. Kita sebagai perempuan harus camkan pemahaman yang satu itu! Jangan membuang waktu terlalu lama untuk cowok yang hanya membuat kita merasa “tidak diinginkan”. Atau cowok yang membuat kita merasa tidak cukup ok untuk dia. Jika si dia tidak menunjukkan perubahan, maka itulah jawaban Tuhan atas doa-doa yang kita panjatkan: dia bukanlah yang terbaik untuk hidup kita ini. Cukup ikhlaskan, dan jangan dipaksakan!

If he doesn’t love you enough to fight for your presence in his life, then love yourself enough to walk away and moving on.

Leave a comment